Cold Creamy || Manurios (Complete ✔️)

Alasan?#Alve

Ia berakhir disini,di dalam mobil bersama dengan Deka disebelahnya.

Terpaksa,

Mengingat kejadian sore tadi,membuat ia kesal melihat laki-laki disampingnya ini. Moodnya berantakan sekarang, membuatnya hanya memasang wajah jutek tak bersahabatnya.

"Makasih"

Ia membuka pintu disampingnya, berjalan menuju belakang mobil. Menunggu Deka membukanya.

Baru saja ia akan menerima sepedanya saat Deka menahannya.

"Bentar"

Ia hanya diam tanpa bertanya 'kenapa?'

"Besok bareng"

Ia mengerutkan keningnya setelah mendengar ajakan Deka.

"Berangkat bareng? Bisa emang?" Tanyanya.

"Besok aku jemput, sebelum jam 6"

Melebarkan matanya,jam 6 pagi? Mungkin saja gerbang sekolahnya belum dibuka.

"Terserah kamu aja,aku gak tau bisa atau enggak"

Kemudian berlalu menuntun sepedanya dan masuk ke dalam rumahnya.

Ia mengeluarkan handphone dari kantungnya setelah memarkirkan sepedanya.

Deka
Hati-hati

Sebegitu gengsinya.

🌻🌻

Ia melihat ke arah jam di dinding kamarnya. 05:20

Ini masih terlalu pagi,tapi dirinya sudah selesai bersiap. Kemarin ia begitu kesal dengan Deka,begitu juga saat Deka mengajaknya berangkat ke sekolah kurang dari jam 6. Apa-apaan pikirnya.

Tapi sekarang? Ia bahkan bingung. Dirinya terbangun bahkan saat adzan subuh di handphone nya belum berkumandang.

Ia memutuskan untuk turun menuju ke dapur rumahnya,menemukan mamahnya yang baru saja bersiap menyiapkan sarapan.

"Pagi mah" sapanya.

Mamahnya itu tampak sedikit kaget melihat dirinya yang sudah rapih sepagi ini.

"Hai sayang, ini masih pagi banget loh. Tumben udah rapih gini"

Dia hanya menyengir tak menjelaskan apapun pada mamahnya itu.

"Mau bawa sandwich apa omelette?" Tanya mamahnya.

Ia tampak berpikir sejenak.

"Dua-duanya,aku bikin omelette"

"Oke mamah kebagian bikin sandwich berarti"

Ting....nong...

Alve berlalu membersihkan tangannya dan bergegas membuka pintu rumahnya, dan benar dugaannya.

Deka ada di hadapannya,dengan celana basket dan jaket yang terpasang di tubuhnya.

Ia tak mengeluarkan kata apapun, hanya membuka pintu lebih lebar dan membawa  Deka ke ruang makan.

"Eh ada Deka, mau kemana dek pagi-pagi gini"

Sementara Deka dan mamahnya itu mengobrol,ia memilih membereskan kotak bekal yang tadi belum diselesaikan olehnya.