Bonus Chap!

3.7K 181 22
                                    

Sepertinya aku adalah orang yang plin-plan ya. Kemarin bilang selesai, tiba-tiba ada bonus lagi. Hehehe:v

Happy Reading, maafkan jika banyak typo bertebaran. Klik bintang guys~

✨✨

"

Loh kok tumben lampunya nyala, bukannya Ferla izin pergi tadi" tanyanya heran, ia baru saja sampai di rumah setelah selesai dengan jadwal prakteknya hari ini.

Memandang keadaan rumahnya heran, pasalnya rumahnya itu sudah menggunakan lampu dengan teknologi terbaru. Jika tidak ada orang dirumah maka seluruh lampu akan mati, terkecuali beberapa ruangan yang memang sudah diatur untuk tetap menyala.

Merogoh tasnya mencari Handphonenya, lalu menghubungi nomor adik iparnya itu.

"Halo Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam kenapa Mba?"

"Kamu udah pulang ya? dimana?" Tanyanya sambil berjalan kearah dapur berniat mengambil segelas air.

"Belum kok mba, niatnya mau bada Maghrib baru pulang. Kenapa mba?"

"Gapapa, mba kira kamu udah pulang. Soalnya lampu rumah kok nyala, seharusnya kan mati kalo gak ada orang di rumah"

"Loh kok bisa mba? Tadi Ferla keluar sambil masukin sandi kunci kok. Seharusnya otomatis mati kan?"

"Iya seharusnya, yaudah gapapa. Tadi mungkin belum ke pas kali password nya. Kamu hati-hati ya pulangnya. Jangan makan yang aneh-aneh disana" pesannya, mencoba menghilangkan pikiran aneh-aneh yang terlintas dipikirannya.

"Siap ibu Indonesia ku, nanti aku bawain Baskin Robbins. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Baru saja ia membalikkan tubuhnya untuk kembali menuju ruang tengah rumahnya, saat melihat sesosok yang berdiri di depannya sekarang.

"Astaghfirullah" kagetnya, bahkan ia tak sengaja menumpahkan air dalam gelas yang terisi penuh itu karena terguncang.

"Kok kamu bisa disini? Bukannya flight kamu besok? Dan kenapa ngagetin banget sih?" Tanyanya yang masih terguncang.

Bagaimana tidak, suaminya itu — Deka— tiba-tiba berada di belakangnya dengan wajah bangun tidurnya, bahkan tanpa atasan, ya Deka bertelanjang dada. Ia tau itu memang kebiasaan Deka, yang ia baru tau setelah menikah. Tapi Deka tak pernah melakukannya di luar kamar.

Deka tak menghiraukannya, ia malah mengambil gelas dari genggaman istrinya, dan mendudukkan dirinya di kursi bar dapur, meneguknya habis.

"Kamu kenapa gak pake baju gitu? Nyampe kapan?"

Deka menarik nafasnya pelan, menatap Alve lembut. "Kamu nanyanya satu-satu oke"

Anggukan jadi jawaban dari Alve yang masih setia berdiri di depan Deka itu.

"So?"

" Ada rapat yang dibatalin, gak ada jadwal lagi. Aku kegerahan, baru nyampe jam 2. Sekarang jam?" Tanya Deka melihat Alve memakai jam di pergelangan tangannya itu.

"5. udah shalat?"

Deka mengangguk. Lalu bangkit dari duduknya.

"Kamu mau kemana?" Tanya Alve yang melihat Deka berjalan menuju ruang tengah.

"Ruang tengah"

"Loh, pake baju dulu dong. masa kamu mau terus-terusan kaya gitu?" Omelnya melarang Deka meneruskan langkahnya itu.

Cold Creamy || Manurios (Complete ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang