"buat apa foto gw?"
"apa ke" jawab Deka asal menanggapi pertanyaan Alve yang masih menatapnya penuh harap,sedangkan adiknya yang tadi membuka mulutnya santai itu sekarang hilang entah kemana.
"yaudah siniin fotonya,lo gak punya hak buat nyimpen foto gw" kata alve mulai berdiri dari duduknya menadahkan tangannya di depan Deka yang hanya mengangkat Alisnya.
"gak" sesingkat itu jawabannya.
alve merenggut kesal,untuk apa Deka menyimpan fotonya?bagaimana jika itu fotonya yang jelek?bisa malu pikirnya.
"tenang foto lu bagus" selak Deka seakan paham apa yang sedang wanita didepannya pikirkan itu.
"mana gw tau, gw kan belom liat langsung fotonya. siniin lah foto gw,mau lu santet ya?" ucap Alve asal. "lo kalo ngomong asal ya,musrik bener" sela Deka tak senang.
"yaudah balikin kalo emang gak buat apa-apa" ucap alve lagi seakan-akan tak ikhlas jika seorang Deka menyimpan fotonya begitu saja tanpa persetujuannya. "makanya jujur buat apa?" lanjut Alve lagi.
"buat liat lo senyum" jawab Deka membuat Alve terdiam. "lo kan jarang senyum tuh kalo gak gw ledekin ,lagi juga kita jarang ngobrol jarang juga gw liat lo senyum." lanjut Deka tak sadar Alve yang sudah menahan agar dirinya tak berteriak sekarang. "makanya gw simpen foto lo,gapapa kan?" tambahnya lagi.
deka menatap intens wanita yang ada didepannya sekarang ini yang tampak menundukkan wajahnya tanpa menjawab pertanyaannya.
"oh ini temennya Ferla yang pernah diceritain .temennya Deka juga ya?" tanya vera,mamah Deka.
deka sedikit terkejut dengan keberadaan mamahnya yang sekarang sudah ada diantara mereka. menatap Alve dengan penuh harap dan kemudian menatapnya dengan senyum yang tak dapat diartikan.
"iya tante,Alverina tante dipanggilnya Alve" ucap Alve kemudian menyalimi tangan vera. "oh ini toh Alve yang pernah diceritain sama Ferla cantik ya, oh ya kata Ferla kamu temennya Juan juga ya?kalian satu kelas atau gimana?" tanya mamah Deka itu panjang.
"enggak ko tante,aku gak sekelas sama Deka. kita juga beda jurusan,aku jurusannya MIPA." jelas Alve. "oh gitu" paham vera kemudian mempersilahkan Alve untuk duduk. "kata Ferla kamu nyimpen foto Alve,kalian pacaran kan?" kata vera penuh harap menatap kedua orang itu serius.
"apa sih mah,enggak. lagi mamah juga percaya aja sama Ferla." selak Deka langsung kemudian berlalu mencari dimana adiknya itu. mimpi apa gw punya adek macam Ferla.
"juan awas ya kamu buat adek kamu nangis." peringat Vera menatap Deka yang menjauh itu. "yahh padahal tante berharap kalian jadian ,belom pernah Deka tuh bawa perempuan ke rumah." jelas Vera lagi seakan-akan harapan dirinya pupus.
"mamah!!" suara teriakkan Ferla menggema seisi rumah. "juann!! kenapa sih kalian tuh." ucap Vera menghembuskan nafasnya menghadapi kedua anaknya itu. "bentar ya tante tinggal" pamitnya pada Alve yang dari tadi gugup entah karena apa.
harus buru-buru balik nih,semakin lama dirumah Deka makin nggak sehat kerja jantung gw.
.
.
"kenapa Juan sih mah?" Deka memakai Hoodienya dengan sedikit kesal "ya masa mamah yang anter menantu mamah?" tanya balik mamahnya itu.
deka hanya menngeram dalam hati,pasti kalau bukan mamahnya sudah tak sabar batinnya itu. ia langsung berlalu menuju parkiran rumahnya mengeluarkan motornya dan menunggu alve keluar dari rumahnya.
"ati-ati ya sayang.Juan jagain menantu mamah" ucap Vera saat ia mengantarkan Alve kaluar dari rumahnya. alve menaiki motor sport Deka dengan hati-hati berusaha tak sedikit pun menyentuh Deka saat ia berusaha menaiki motor Deka.
"makasih ya Dek" ucap Alve setelah menuruni motor Deka tepat didepan rumahnya. Deka hanya mengangguk dan bersiap siap untuk pergi. sebelum sebuah mobil yang akan berbelok memasuki rumah Alve, "Eh Deka, abis anter Alve?" tanya tina setelah keluar dari mobilnya.
" iya tante, ini mau pulang lagi." ucap Deka. "eh ko buru-buru mampir dulu aja. ini udah masuk makan malem,makan disini aja gimana." tawar Tina. "gak usah tan,repotin tante nanti." tolak Deka halus.
"udah Dek,gapapa sebagai terima kasih juga" ucap Alve ikut menyuruh Deka untuk mampir. "yaudah deh tan Deka mampir" kata Deka.
.
.
"makasih ya makan malamnya" ucap Deka saat diantar Alve menuju tempat motornya diparkir. "iya,makasih juga udah anter gw tadi" balas Alve kemudian tersenyum saat Mereka sudag sampai di sebelah motor Deka.
"nah gitu dong,senyum biar gw gak usah nyimpen foto lo lagi." ucap Deka tiba-tiba.
"apa-apaan sih dek,lo juga jarang senyum kenapa gak lo simpen aja foto lo sendiri." jawab Alve malas. Deka hanya terkekeh kecil mendengarnya.
"sebenernya alasan yang lo kasih ke gw tuh gak masuk akal loh Dek. gw masih gak bisa terima alasan lo itu." ucap Alve meminta lagi penjelasan tentang fotonya itu,bagaimanapun ia tak ingin Deka melihat fotonya terus menerus.entah kenapa.
deka yang baru saja duduk di atas motornya menatap Alve lembut,yang membuat Alve sedikit terkejut dengan tatapan Deka saat ini.
"gw takut lo kaget kalo gw jujur kenapa gw simpen foto lo" ucap Deka . "gak bakal sampe jantungan kan gw?" tanya Alve seakan meremehkan kejujuran Deka.
"bisa aja,gw sih gak mau tanggung jawab kalo lo sampe jantungan" ucap Deka ." gak mungkin banget,yakali gw sampe jantungan." elak Alve lagi.
"kalo alasannya karena gw suka sama lo gimana?"
"hahaha bercanda" ucap Alve cukup lama setelah Deka melontarkan kata-katanya itu.
"nanti aja gw seriusinnya kalo lo udah percaya sama gw.mau?" tanya Deka santai seakan tak ada masalah setelah mengatakan hal itu pada wanita didepannya. padahal hatinya?siapa yang tau.
"gak" tolak Alve sakras.
"gw udah ditolak sebelum menyatakan " ucap Deka mulai menyalakan mesin motornya. "yaudah gw pulang dulu ya, jangan mikirin gw mulu." ucap Deka pede dan berlalu pergi.
jantung gw masih ada Alhamdulillah.
deka,deka keberaniann lo dari mana sih?
![](https://img.wattpad.com/cover/120991900-288-k815815.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Creamy || Manurios (Complete ✔️)
Novela Juvenil"kamu udah selesai?" "hmm" dingin banget- - - - "makan dulu nih" "suapin" "kamu gpp?" "gpp kok" Kok jadi manja gini?- Finish: 2 April 2020✔️