"Kakak"Suara seorang perempuan menyambut seorang Rajzhuan Deka Samudra yang baru saja bergabung di meja makan.
Deka yang mendengar sapaan Ferlain Cira Samudra, Adiknya hanya mengacuhkannya dan langsung mendudukan dirinya.
"Juan,Disapa sama adik ya jawab dong"ucap Vera,mama juan.
Jika Deka menjadi panggilan temannya,maka juan lah panggilan keluarganya.
Deka hanya mengangkat sedikit ujung bibirnya malas.Vera yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya.
"Juan pamit"Ucap Deka menyalimi mamahnya dan bergegas pergi.
Deka memarkirkan motor sport hitamnya tepat di samping motor Dion yang ternyata baru sampai.
"Eh ada Deka,baru sampai lo?"tanya Dion yang Deka jawab dengan anggukan.
"Ngomong kek Orang mah,Diem mulu kayanya"Ucap Dion.
Deka yang mendengarnya hanya mengangkat sebelah alisnya berarti apa?.
"tauah susah ngomong sama orang mingkem mah"ucap Dion kesal.
Deka yang tak memperdulikan ucapan Dion ,lebih memilih berjalan menyebrangi lapangan utama menuju ke kelasnya.
Lapangan hari ini cukup basah sisa hujan semalam.
"Aduhh Maaf maaf"Ucap Perempuan yang membuat jaket yang Dibawa Deka terlepas dari pegangannya dan masuk kegenangan air.
Deka yang kaget Ditabrak oleh seseorang,dan menemukan jaketnya sudah masuk ke genangan air hujan langsung mengarahkan pandangan pada wanita yang tadi meminta maaf.
Deka menemukan Alve yang sekarang sedang mengambil jaketnya.
"Aduh,Eh Deka sorry ya gw buru buru gak liat lo"ucap Alve menatap deka.
"Punya mata?"tanya Deka dingin.
"sorry Deka,gw buru buru banget soalnya"Ucap Alve lagi.
"Masalah lagi"Deka menatap Alve malas.
Alve yang mendengarnya hanya membulatkan matanya.
"lo kenapa sih Deka,gw kan udah minta maaf.lagi juga gw gak sengaja kan lagi buru buru".
"Bodo"ucap Deka menyambar jaketnya dan meninggalkan lapangan.
Alve hanya menghempaskan kakinya kesal melihat sifat Deka.
...
Deka dan Dion sedang berjalan di koridor untuk pergi ke kantin.
"Lu mau apa?"tanya Dion pada Deka.
"Es jeruk"jawab Deka singkat.
"Demennya yang asem asem kaya muka lo"Ucap Dion singkat lalu menyambar uang yang disodorkan Deka.
Deka mengitari matanya melihat kantin yang cukup ramai di jam istirahat pertama.
"Deka lo di panggil ke Ruang Osis"ucap Gian pada Deka yang sekarang bergabung di meja kantin.
Deka hanya mengangkat sebelah alisnya artinya ngapain?.
Gian yang melihat respon Deka hanya menghela nafasnya,ia tahu Deka itu malas berbicara.
"gak tau,tadi Pak Dirga ngasih tau gw"jawab Gian.
"Nih es lu"Dion yang baru datang langsung menyerahkan Es milik Deka.
Deka pun mengambilnya dan langsung berlalu.
"mau kemana si Deka?"tanya Dion pada Gian yang tadi mengobrol dengan Deka.
"Cari pokemon"Ceplos Gian menyeruput Es Dion.
"Es gw coy,ahh gw gedor nih"kesal Dion merebut Es nya dan berjalan keluar kantin.
...
Deka berjalan menuju Ruang Osis,jalan di koridor sekolah bagi Deka sudah layaknya seorang bintang besar membelah jalan.hampir setiap murid pasti langsung minggir saat Deka lewat.Entah perempuan yang histeris atau bahkan tatapan iri para laki-laki.Deka yang masih memegang Es nya,baru akan berbelok saat lagi-lagi ada yang menabraknya yang membuat Bajunya Basah Terkena Es yang sedang ia bawa.
Deka mengerang frustasi dan langsung membanting Es nya ke lantai.yang membuat perhatian tertuju padanya.
"Lo kenapa sih cari masalah mulu sama gw?"tanya Deka pada Alve yang masih berdiri Terkejut.Lagi lagi seorang Alverina Zaiba Alzelvin menabrak Rajzhuan Deka Samudra.
"ma-af"
"Maaf mulu,gw bosen tau gak!"sentak Deka.
Dengan penuh Emosi dan langsung mendorong Alve untuk tidak menutupi Jalannya.
Alve yang di sentak deka,kaget.walaupun dia tau Deka itu jutek,tapi Alve belum pernah di bentak Deka dengan keras seperti tadi.membuat Alve merasakan kekagetan dan ketakutannya sendiri.
Maaffin gw deka.
.
.
.
.
Lanjut??vote+Coment Readerss
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Creamy || Manurios (Complete ✔️)
Fiksi Remaja"kamu udah selesai?" "hmm" dingin banget- - - - "makan dulu nih" "suapin" "kamu gpp?" "gpp kok" Kok jadi manja gini?- Finish: 2 April 2020✔️