Ruangan bernuansa kecoklatan itu menjadi saksi, saat kedua mata iris kelabu bertemu.
Seragam yang melekat pada tubuh masing-masing menunjukkan profesi yang sedang ditekuni.
Yang wanita bersama alat pengepel masa depannya sedangkan yang pria bersama jas kantorannya.
Tak ada yang berani memalingkan wajah didetik selanjutnya, saling menatap dari ujung rambut hingga kaki membuat mereka tak pernah bosan.
Masing-masing mengurungkan niat mereka untuk membuka suara memulai percakapan.
Padahal sudah dari saat pandangan mereka bertemu alam semesta pun tahu bahkan atmosfer disekeliling mereka terasa begitu mendebarkan.
Suhu udara disekeliling semenit dingin, semenit panas, semenit sejuk atau bahkan menggugupkan diri.
Sang lelaki mencoba mendekat ditempat wanita itu berhenti, seutas senyum terukir dengan sangat bahagia, seolah dia baru saja bertemu permata lama yang hilang.
Bagai permadani yang membentang di setiap tapakan kakinya, lelaki itu terus berjalan tanpa kendala bersama senyum yang seolah tak pernah lari dari bibir tipisnya.
"Lama tak berjumpa," Ujar lelaki itu beserta uluran tangan hangat-nya.
Suhu keadaannya saat ini, sejuk. Menandakan dia sedang bahagia.
Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
°SUHU [HIAT]
Teen Fiction[Hai masa lalu, mari berdamai!] Lalu pada suatu hari Rea harus memilih. Perasaannya atau nyawa temannya? H A P P Y • R E A D I N G :)