Sembilan, nine
[Enjoy the music]
Perut Rea kenyang dan hatinya senang. Sepanjang berjalan menuju gang sempit yang sudah sepanjang hidupnya dia lewati.
Senyuman terus terukir ketika memori diingatan Rea terus berputar kepada moment yang baru saja dia habiskan bersama Faren.
Menggelikan plus menjijikan
Tapi itu adalah hal yang Rea rasakan, mulai ada kehangatan dalam diri Rea terhadap Faren.
Mulai berubah penilaian Rea terhadap Faren, semuanya mulai bergeser ke hal positif.
Rea memasuki rumahnya dan berlalu ke kalender yang berada diatas nakas, melingkari tanggal hari ini dan menulis keterangan kecil dibawah sana warmindo, quallity time with.
Tersenyum simpul sembari menggeleng-geleng kecil.
Rea memasuki kamar sang mama,"Mah, Rea beliin mi tadi di warmindo, enak banget. Makan dulu," mama Rea mengangguk,"Iya,"
Rea mencium kening sang mama,"Rea pergi dulu," dan sang mama mengangguk lagi.
Tanpa berusaha bertanya Rea ingin kemana? Karena sang mama sangat mempercayai apa yang akan Rea lakukan adalah hal yang baik.
Kali ini Rea harus melakukan pekerjaannya, menjadi petugas bersih-bersih dirumah ibu Linda.
Rea tiba dengan hati yang gembira, menyadari bahwa pintu utama terbuka lebar, Rea semakin ceria, karena itu tanda bahwa ibu Linda ada dirumah.
Rea ingin menceritakan kebahagiaannya, dia yakin ibu Linda akan bahagia mendengar cerita bahagianya.
"Ibu Lin-" kalimat Rea terhenti ketika menyadari bahwa kali ini ada yang beda, semua petugas pembersih rumah ibu Linda ada saat ini, dan mereka menundukkan kepala, kenapa?
Rea berhambur memeluk ibu Linda, "Rea, saya akan menjual rumah ini," pelukan erat tadi melonggar, Rea menatap wajah ibu Linda lekat.
"Tap-tapi bu?" Ibu Linda tersenyum,"Saya membeli sebuah yayasan sosial di London. Dan akan mendedikasikan hidup saya untuk mereka disana," ibu Linda menyerahkan sebuah amplop pada Rea,"Ini upah kamu, yang baik-baik disini ya?"
Air mata Rea terkumpul, dia akan sangat merindukan ibu Linda dan semua yang ada disini.
Satu masalah lagi datang, Rea kehilangan pekerjaan, lalu bagaimana dia menjalani hidupnya dan sang mama?
Namun Rea menepis sebentar masalah itu, membiarkan dirinya larut dalam kesedihan,"Ibu akan bahagia disana?" Ibu Linda mengangguk,"Setidaknya saya punya banyak anak yang akan menemani masa tua," ibu Linda tertawa pelan.
Semua tim kembali pulang, menyisakkan ibu Linda sendiri dirumah. Tuhan benar, sudah berpuluh tahun ibu Linda hidup menyendiri.
Dan kali ini, biarkan dia mencari kebahagiaan ditempat-tempat khalayak yang ramai.
Sayonara good bye, ibu Linda.
▪▪▪
Pagi yang tidak biasanya, pikiran Rea kembali berlabuh disaat kebersamaannya dengan Faren, hal kecil yang bagi Rea sangat besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
°SUHU [HIAT]
Teen Fiction[Hai masa lalu, mari berdamai!] Lalu pada suatu hari Rea harus memilih. Perasaannya atau nyawa temannya? H A P P Y • R E A D I N G :)