26
Brughh!
Kelvin menekan kuat kuda-kuda kakinya, hampir saja badannya limbung kebelakang.
"BANG--!" Kemudian dia mengatup mulutnya erat, mengetahui bahwa Rea yang baru saja melempar tas sekolah tepat diotak belakangnya.
"Kenapa lo lempar tas ke gue anjing!" Ketusnya, menunguti tas sekolah Rea dan berjalan menghampirinya.
Rea yang bernafas dengan tidak teratur sedang mengepalkan tangannya kuat.
"APA NGGAK CUKUP LO MALU-MALUIN GUE SEMINGGU LALU, HAH?!" Kening Kelvin megkerut.
"Iyasih, nggak cukup,"
"KELVIN ATHALIO!!" Kelvin menatap mata Rea semakin dalam, ada percikan api kebencian disana.
"Aku?" Rea mengangguk pasti, "Ya lo!"
"Jadi duta shampo lain? Hahah ups," Kelvin malah memperagakan sebuah gerakan iklan yang sering dia lihat di televisi.
"BANGSAT LO YA! GUE NGOMONG SERIUS, TAI!" Rea mengepalkan tangannya lebih erat. Mencoba meredam emosi berlebihan yang dia keluarkan.
"Apasih sayang? Pacarkuh? Yang geulis," Darah Rea malah naik dengan cara berlari keotak dan membuat amarahnya semakin mendidih.
Rea melirik sebuah kantong bunga disampingnya, lalu melempar kearah Kelvin yang tidak siap mendapati serangan.
"Aw, 'kan kotor 'kan baju gue!"
"Bomatt!"
Disisi lain Rea dengan keras menunjukkan bahwa dia marah, malah Kelvin semakin bermain-main.
"Lo malu-malu in gue banget didepan ibu-ibu kantin!"
Plakk, Kelvin menepuk jidatnya,"Ya ampun, gue lupa banget. Suer!" Tangannya terangkat keudara membentuk jari peace.
"Lain kali kalau nggak punya duit, jangan ngajakin gue makan atau traktir segala rupa, pake bilang uang nggak bakalan abis tujuh turunan lah, segala ini, segala it-"
"Diem atau gue cium?" Rea mengatupkan bibirnya. Ancaman beginian lagi,
Dia sebenarnya ingin mengelak dari ancaman bodoh seperti ini, tapi-Hey!
Ini Kelvin, dia bahkan bisa cium satpam kalo dia mau-Ewh!
"Lo pikir gue takut?" Rea menatap Kelvin sinis, "Ciee yang sengaja berisik biar gue cium," tangannya terulur meraih tangan Rea namun dengan cepat Rea tepis.
"Jangan pegang gue!"
"Yaudah, dari tadi lo ngerocos panjang lebar cuman pengen minta antar pulang 'kan? Nggak usah kode-kode gitu lagi, gue nggak lagi main GTA kok." Rea menganga.
KAMU SEDANG MEMBACA
°SUHU [HIAT]
Teen Fiction[Hai masa lalu, mari berdamai!] Lalu pada suatu hari Rea harus memilih. Perasaannya atau nyawa temannya? H A P P Y • R E A D I N G :)