Suhu 7

259 12 0
                                    

Tujuh, seven

[Enjoy the music]

Kelvin melajukan motornya hingga 60 kilometer per jam, memang musthail untuk standar pengendara kota padat seperti jakarta, namun hey! Ini Kelvin, orang yang membawa motor ugal-ugalan dijalanan padat.

Setelah berlama-lama di jalanan dengan moge-nya, berkunjung ke tempat-tempat malam, mabuk-mabukkan menghilangi beban yang bahkan bila dia mati sekalipun beban itu akan selalu menggantung dipundaknya.

"Tuan, demam lagi, den," baru tiba dirumah dan disambut dengan beban lagi di pundaknya, bahkan beban yang satupun lagi belum berhasil dihilangkannya, beban baru sudah datang kekehidupannya.

Kelvin membanting tas sekolah dikamar yang bernuansa putih. Dan berlalu menuju kamar sang ayah yang bernuansa gelap,"Pah," panggil Kelvin sembari meraba kening sang ayah.

"Ayo ke singapura, papa harus dapat perawatan intensif," Kelvin mengelus pipi papanya lembut, papanya bahkan sudah bagai mayat hidup yang hanya bisa berbicara.

"Kel-vin," panggil sang papah terbata-bata, Kelvin menoleh pada sang papah,"Iya pa? Butuh sesuatu? Minum?" Surya menggeleng.

"Papa but-uh ma-ma," Kelvin mendesis, "Papa!" Teriaknya lantang,"Lupain wanita itu! Saya sudah muak mendengarnya!" Surya menggeleng,"Mamamu orang yang baik," bela Surya.

"Dia ter-terpaksa," Kelvin menggeleng tegas, "Cukup pah! Cukup! Wanita itu sudah mati bagi saya!" Lalu beranjak pergi meninggalkan Surya.

Bagi Kelvin, sosok mama dalam kehidupannya sudah mati, semua sudah buram sejak,

Wanita yang tiga tahun lalu dipanggil mama baginya melakukan kesalahan yang begitu dibencinya, bahkan hanya untuk memaafkannya saja Kelvin butuh waktu, atau bahkan tidak akan sama sekali.

Surya, papa Kelvin, sudah sejak tiga tahun yang lalu terbaring lemah karena kekecewaan yang mendalam, tapi ajaibnya Surya tidak pernah merasakan amarah hingga membenci wanita  yang sudah menemani sejak 14 tahun, hidupnya.

Melahirkan darah daging tampan yang bahkan kini menjadi boomerang dalam dirinya.

Kelvin, merasa kecewa saat wanita itu lebih memilih keluarga simpanannya, argghh, mengingatnya saja tubuh Kelvin dibuat merinding.

Kelvin meludah ketika pikirannya berkelana kesaat-saat senyumnya menjadi sesuatu yang lumrah untuk ditampakkan, saat dia terjatuh dan ada yang menghawatirkan.

Kelvin tidak pernah menyangka tentang kejadian tiga tahun lalu yang berhasil meluluhlantahkan kehidupan kasih sayangnya kembali menerornya dalam mimpi sendiri.


N

afasnya tersengal-sengal, seperti baru saja lari dalam kecepatan cheetah dan tidak pernah berhenti.


Kelvin berlalu kedapur dan menegak sebotol air dingin dari kulkasnya, pembekuan otak juga tidak dirasaknnya ketika menyadari suhu air itu sangat dingin.


Sepintas, ruangan dimana dia berdiri mengingatkannya tentang sang mama yang setiap harinya memasakkan makanan saat dia kecil dulu.

Tapi langsung terhapus oleh kebenciannya terhadap sang mama, wanita sial. Umpat Kelvin dalam hatinya. Sejujurnya tidak ada kebencian yang sebenarnya untuk sang mama.

°SUHU [HIAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang