Dua empat, twenty four
(TIAP PUB, BAGI-BAGI LOOKSCREEN)
"Panggilan kepada siswi atas nama Reamur Amor agar segera menghadap ke Ruang BK,"
Rea bergerak dalam tidur dua jam-yang berlalu menjadi tiga jam tanpa mimpi apa-apa.
"Sekali lagi panggilan kepada siswi atas nama Reamur Amor agar segera keruang BK!" Rea terlonjak kaget setelah semua nyawanya terpatri dengan rapih dalam tubuh.
Itu tadi nama gue! Dia lalu berlari keruang BK, tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.
Baginya diruang BK paling dia hanya akan diceramahi oleh Miss Kartika karena mengacaukan sisi wibawa Ibu Ratna.
Itu mah kecil, dinjak-injak gitu mah sama Rea.
"Assalamualaikum buk, saya Reamur Amor,"
Cewek si biang kerok, batin Rea melanjutkan.
Baru saja dia ingin duduk dikursi persidangan, senyum percaya dirinya yang tadi terpatri dan kata-kata semangat yang didoktrinnya menghilang ketika tahu siapa yang juga duduk disebelahnya.
Ini bukan tentang Ibu Ratna!
"Sekarang jelaskan kenapa kamu merokok diruang osis?!" Miss Kartika menggebrak meja, Rea terlonjak.
Melirik Kelvin tajam,"Ibu salah paham!" Elaknya mencoba membela diri, karena kali ini dia adalah korban fitnah.
"Jangan mengelak! Yang harus kamu lakukan adalah menjawab yang sejujurnya!" Rea mendesis,"Ya tapi emang bener kok! Saya nggak ngerokok!" Tegas Rea.
"Dia-!" Rea menunjuk Kelvin,"Dia kok buk yang ngerokok! Dia nge fitnah saya!" Kelvin yang merasa dituduh langsung menampakkan jurus sedihnya.
DASAR BUAYA! BAHKAN GURU AJA MAU LO KADALIN!
"Lha,lha,lha? Kok jadi bawa-bawa saya? Saya saksi lho buk!"Miss Kartika mengangguk,"Kamu jangan nge-fitnah Kelvin!"
Rea menganga tak percaya,"Ibu endus aja! Pasti dia bau rokok!" Miss Kartika melakukan apa yang dikatakan Rea, tapi nihil, Kelvin beraroma terapy layaknya bayi.
"Dia nggak bau asap rokok sama sekali!" Tegas Miss Kartika, lalu memalingkan kepalanya kearah Rea,"Malah kamu yang bau rokok! Keliatan kan siapa yang boong?!" Rea masih menggeleng tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
°SUHU [HIAT]
Teen Fiction[Hai masa lalu, mari berdamai!] Lalu pada suatu hari Rea harus memilih. Perasaannya atau nyawa temannya? H A P P Y • R E A D I N G :)