Delapan belas, eighteen
Yves tidak mengerjap ketika dia mendengar ucapan yang dilontarkan Rea padanya, seperti sebuah sihir yang berhasil membekukannya.
Rea melambai-lambaikan tangannya tepat dihadapan wajah Yves,"Lo okay?" Yves mengangguk pasti,"Okay banget," dan tersenyum ceria.
Yves memutar pikirannya, hari ini adalah hari bersejarah baginya,"Jam empat. Lo ada waktu 'kan? Kita jalan." Rea terlihat berpikir sejenak.
Jalan dengan Yves? Ini akan jadi pengalaman pertamanya bertukar kebahagiaan dengan teman cewek disekolahnya selain Celcius.
Namun, ada satu hal yang membuat Rea harus menatap Yves lesu.
"Ya sori, gue mau jalan sama teman," lesu lah sudah wajah yang tadi ceria. Namun ia kembali mengangguk pelan.
"Dan gue nggak tau harus pake baju apa," Rea sedikit tertawa garing.
Tapi bagi Yves itu adalah sebuah kode, "Gue punya baju bagus, ayo ikut!" Yves menarik paksa tangan Rea,membawanya ikut kerumahnya.
Sedangkan yang ditarik terus menggumam,
Semoga gue enggak nyesel coba membaur.
Wajah Rea terkesiap ketika memasuki kamar Yves, warna dinding kamarnya berwarna putih bersih.
Dan ada sedikit foto masa kecil Yves dan beberapa ornamen dinding.
"Gue punya koleksi baju cewek," Dan menyodorkannya kearah Rea, Rea menatap Yves bingung. Hampir saja dia ingin tertawa menggelegar ketika menatap baju itu.
"Lo..koleksi ginian? Nggak salah? Apa yang pengen punya abs jadi pengen kaki jenjang?"
Wajah Yves berubah cemberut,"Cobain dan nggak usah banyak nanya!" Rea mengangguk pasrah. Lalu masuk kedalam kamar mandi dan mencoba baju yang diberikan oleh Yves.
"Lama!" Teriak Yves dari luar kamar mandi, yang mengharuskan Rea membuka pintu kamar mandi dan meloloskan kepalanya lebih dulu.
"Gue udah ilfeel duluan, semoga lo nggak ngetawain," lalu dia keluar dengan wajah yang menunduk.
Mulut Yves menganga lebar,"Demi asap kebakaran hutan, lo cantik!"
Rea yang jijik dengan kata cantik langsung menoyor kepala Yves pelan dan membuat Yves sedikit meringis pura-pura.
"Lo setuju sama baju itu?" Rea menggeleng tegas,"Nggak! Yang biasa aja dah, jangan yang alay gini,"
Kemudian Yves mengotak-atik isi lemarinya, lalu menarik satu set pakaian lagi,"Ini udah stok agak kefeminim yang terakhir. Selebihnya manly,"
KAMU SEDANG MEMBACA
°SUHU [HIAT]
Fiksi Remaja[Hai masa lalu, mari berdamai!] Lalu pada suatu hari Rea harus memilih. Perasaannya atau nyawa temannya? H A P P Y • R E A D I N G :)