Lima.

47K 1.8K 23
                                    

——

Aletha N : Guys, sorry banget ya, gue pulang duluan. Ada janji nemenin Baskoro soalnya.

Send.

Aletha sudah berada di atas motor Baskoro yang sudah melaju sejak beberapa menit yang lalu.  Tadinya, ia berniat pamit secara langsung pada sahabat-sahabatnya. Tetapi Baskoro sudah menunggunya di parkiran Mall.

Read.

Ponsel Aletha bergetar, cewek itu segera membuka aplikasi WhatsApp dan melihat Grup Chat.

Alea P : Ah, parah nih masa kita ditinggal.

Aprilia N : Lah Tha? Lo ada apa sama Baskoro?

Aletha N : Sorry banget ya, sorry bangeett. Gue temenan doang anjir Li.

Send.

Read.

"Temen lo gak papa nih kalo lo gue ajak?" Aletha menyimpan ponsel ke dalam tas saat mendengar pertanyaan Baskoro. Ia mengabaikan balasan pesan di Grup.

"Gue udah bilang kok. Kita mau kemana?"

"Jenguk kakek gue." Motor Baskoro berbelok kearah kiri. Cowok itu memberhentikan motornya di depan gedung berwarna putih. Aletha turun dari motor, kemudian ia melepas helm. "Yuk,"

Aletha mengedarkan pandangannya pada ruangan bernuansa putih itu, sesekali tangannya ditarik Baskoro karena ia salah jalan.

Mereka tiba di depan pintu kamar bernomor 324. Baskoro membuka pintu secara perlahan. Setelah Aletha sudah mengikuti masuk, ia kembali menutup pintu. Aletha berjalan mengikuti Baskoro menuju seorang kakek tua yang sedang terbaling lemah.

"Kek, ini Baskoro udah dateng," Baskoro menyentuh puncak rambut kakeknya. Aletha diam mematung memperhatikan cowok yang saat ini ada di hadapannya.

Mata Kakek Baskoro terbuka secara perlahan. Kemudian, tangannya terangkat pelan menyentuh punggung tangan Baskoro. Aletha tersenyum menatap kakek cowok itu. Lalu kakeknya membalas senyum Aletha.

"Kek, kenalin, ini Aletha," Kata Baskoro sembari menarik lengan Aletha. Aletha kembali tersenyum. Kemudian ia mencium punggung tangan kakek dengan pelan.

"Kakek gimana kabarnya? Maaf ya kek Abas baru kesini lagi," Kakeknya hanya mengangguk lemah menatap cucu kesayangannya itu sebagai jawaban. "Kakek makan ya, nih Abas bawain bubur ayam kesukaan kakek."

Kakek hanya mengangguk lagi. Lalu Baskoro menyendok bubur ayam yang telah dibeli nya tadi, kakeknya hanya mau memakan dua sendok saja, selebihnya ia sudah tidak mau memakannya lagi. Aletha mengambil gelas yang ada dimeja dekat tempat kakek Baskoro berbaring. Kemudian ia menyerahkan gelas itu pada Baskoro.

Selesai makan, kakek nya kembali tidur. Sebelumnya, Baskoro sudah pamit akan pulang setelah kakeknya tidur. Dan sekarang mereka berdua sudah berada di parkiran.

Baskoro menyerahkan helm nya pada Aletha. Setelah berhasil memakai helm, Aletha menaiki motor yang sudah dinyalakan mesinnya. Kemudian, Baskoro menjalankan motornya meninggalkan gedung bertingkat itu.

--

"Kalo gue boleh tau, kakek lo sakit apa bas?" Tanya Aletha. Mereka kini sedang makan Ketoprak langganan Aletha. Cewek itu memang sangat menyukai Ketoprak.

Baskoro meneguk air mineralnya, kemudian ia menatap Aletha. "Kakek gue sakit Jantung Tha. Udah hampir sebulan dia dirawat."

Aletha menganggukan kepalanya pertanda mengerti. Ia mengelus punggung Baskoro pelan. "Sabar ya Bas, pasti kakek lo bakalan sembuh. Berdoa terus,"

Dear Aletha. [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang