Duapuluh tujuh.

32.8K 1.2K 10
                                    

•Selamat membaca teman-teman•

---

Hari ini hari Senin. Sekolah sudah normal kembali. Try out yang dilakukan oleh siswa siswi kelas duabelas telah selesai. Anak kelas sepuluh dan sebelas sudah bisa mengikuti kegiatan belajar kembali.

Seluruh siswa dan siswi SMA Pancasila langsung memasuki kelas setelah Upacara selesai.

Risky duduk di bangku miliknya dengan malas. Hari ini ia tidak memiliki semangat sama sekali. Cowok itu menaruh kepalanya di atas meja, membenamkannya. Seperti nya ia akan tidur sampai ada guru masuk ke dalam kelasnya.

Adit menatap Jaya dan Bagas bergantian, kemudian menunjuk Risky dengan dagunya. Tidak biasanya Risky pagi-pagi begini sudah tidur di Kelas. Adit menyenggol lengan Risky, membuat cowok itu mengangkat kembali kepalanya.

"Apa?" tanya Risky dingin.

"Lo gak apa-apa kan, Ky?" tanya Adit heran.

Risky memandang Adit heran. Sedangkan Bagas dan Jaya menggelengkan kepalanya santai. Adit mulai berulah kembali.

"apa nya?"

"Lo kayak lagi kena rabies flu Babi!" ujar Adit cepat.

Plakk. Risky memukul kepala Adit dengan buku yang telah di gulungnya kencang. Membuat cowok itu meringis sambil mengusap-usap kepalanya.

Bagas dan Jaya tertawa melihat kelakuan kedua temannya itu.

"Sakit, goblok!" umpat Adit sinis.

Risky memandang Adit santai. Sekali-kali Adit memang harus digituin. Biar gak ngomong sembarangan.

"Omongan lo ngaco kayak seragamnya Asri!" ujar Risky. Asri memang sedang salah pakai seragam. Yang seharusnya hari senin memakai seragam putih-putih, cewek itu memakai rok abu-abu karena rok putihnya sedang di cuci.

Bagas terkekeh mendengar ucapan Risky. "Jodoh mah emang gitu Ky."

Kini giliran Bagas yang dipukul oleh Adit. Cowok itu menatap sinis teman sebangkunya.

"Gue teriakin Alea kayaknya seru nih, gan," ancam Adit sinis.

Bagas mendengus kesal melihat Adit yang sudah bersiap ingin teriak. Cowok itu dengan cepat membekap mulut Adit.

"Kantin yuk, ah!" ajak Jaya yang sedari tadi diam.

"Emang lagi free?" tanya Risky.

Jaya dan Adit mengangkat bahu singkat. Tidak tahu.

"Tadi sih gue denger dari guru piket hari ini lagi free, ada rapat katanya," Jawab Bagas menjelaskan.

"Yaudah yuk, kantin," Risky berdiri, lalu cowok itu beranjak keluar kelas dan diikuti ketiga temannya.

"Woi, entar dulu, temenin gue ke Kelas Rahma bentar," ucap Jaya sambil menahan teman-temannya.

"Ngapain?" tanya Risky dingin. Sebenarnya dia ingin melihat Aletha, tetapi dia juga malas jika harus ke Kelas itu.

"Jadi nyamuk mulu gue, tai!" omel Bagas dan Adit berbarengan.

"Sebentar doang. Yuk!" ajak Jaya. Kemudian semua berjalan menuju kelas Aletha.

**

Sedari tadi Aletha tidak bisa berhenti tertawa mendengar cerita dari Ida. Begitu pun dengan Rahma dan Lia. Ida menceritakan tentang Adik lelaki nya yang untuk pertama kalinya bercerita tentang cewek yang disuka nya kepada Ida.

Dear Aletha. [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang