Tigabelas.

33.9K 1.3K 16
                                    

———

Dikamarnya, cewek itu membuang tubuhnya ke atas kasur. Pandangannya ke atas memandang langit-langit kamar. Selalu seperti itu disaat ia sedang lelah atau sedih sekalipun.

Cewek itu merogoh tas selempang yang ada disampingnya, mengambil ponselnya dan menyalakan lagu yang sedikit Melow. Ia menarik napas dalam sambil memejamkan mata lalu menghembuskannya dengan pelan.

Pikirannya sedang kacau sepulang dari rumah mantan kekasihnya itu. Aletha kembali teringat kejadian di parkiran sekolah tadi siang. Mengingatnya saja sudah membuatnya sesak seperti ini. Aletha melirik ponselnya yang bergetar. Dibukanya grup chat dari para sahabatnya.

Rahma A : Grup nya sepi, ya.

Aprilia N : Iya, kaya hati Aletha.

Rahma A : Hahahaha

Stefany A : Hahahaha (2)

Idayanti : Hahahaha (3)

Aletha N : Sialan.

Alea P : Hati Aletha, kan, ada si Risky. Jadi gak sepi. Emang nya elo, Li.

Aletha N : Nahhhh!!❤

Alea P : Tenang Tha gue belain.

Aprilia N : Iya. Tapi di hati Risky gak ada lo.

Aletha N : Sialan.

Stefany A : ALETHA!! SUMPAH. DI GRUP KELAS GUE, JAYA LAGI BAHAS RISKY SAMA GISEL YANG SEKARANG LAGI PDKT!!!

Aletha diam memandangi layar ponselnya. Ada rasa yang kini sulit untuk dijelaskan. Ini benar-benar membuat hatinya sakit. Tidak cukupkah hatinya tersakiti melihat kejadian tadi? Sekarang ia harus menerima kenyataan kalau hati Risky akan diisi oleh Gisel.

Aletha kembali sadar dari lamunannya ketika ponselnya bergetar. Menampilkan balasan pesan dari grup chat miliknya.

Alea P : Tenang, Tha. Jangan percaya dulu sama gosip receh kayak gitu.

Stefany A : Tapi Al, Jaya bilang kalo sebentar lagi Risky jadian.

Alea P : Please, deh, Step. Coba lo liat, Risky itu sewot ngebales chat dari nya Jaya.

Aprilia N : Gue gak tau harus ngomongin apaan-_-

Idayanti : Gue gak tau harus ngomongin apaan-_- (2)

Aletha N : Yaudah, sih, biarin aja. Lo berdua gak usah repot-repot sampe ribut kayak gitu. Mungkin emang udah gak ada lagi tempat untuk gue di hatinya.

Setelah mengirim pesan itu, Aletha menyimpan kembali ponselnya pada nakas. Cewek itu menarik Selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Menangisi kebodohannya yang telah memutuskan hubungannya secara sepihak. Jelas saja jika sekarang Risky yang lebih terlihat mengabaikan apapun yang bersangkutan dengannya.

Aletha kembali terisak. Sungguh, ia tidak rela Risky menjadi milik orang lain. Memang terkesan egois, tapi itulah kenyataannya. Saat ini seperti ada Ribuan pisau yang sedang menusuk-nusuk hatinya.

**

Cewek yang kini sedang berjalan tergesa-gesa berbelok ke arah kiri. Matanya sibuk mencari seseorang yang saat ini sangat ingin ia temui. Langkah kaki nya terhenti tepat di depan pintu kelas X-5. Matanya langsung tertuju pada barisan paling pojok kelas.

"Jaya!!" panggilnya.

Jaya yang mendengar panggilan itu langsung menoleh dan menghampiri cewek yang saat ini sedang bersandar pada tembok kelas.

Dear Aletha. [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang