Risky membuang tas nya asal saat tiba di kamar sejak beberapa menit yang lalu. Cowok itu membuang tubuhnya pada atas kasur empuk yang selalu ia tiduri. Kali ini Risky menghela napas berat.
Sejak tadi dirinya memikirkan Baskoro yang membawa Aletha menemui kakeknya. Dia sendiri bingung kenapa ia sangat kesal melihat Aletha pergi bersama sahabatnya sendiri. Bukankah memang dia yang mengizinkan Baskoro untuk menyukai mantan kekasihnya itu?
Risky meraih ponselnya yang tergeletak disamping kasur. Ia mencari kontak yang sudah lama tidak ia hubungi. Cowok itu memencet tombol telephone, kemudian sambungan terhubung.
"Hallo," Kata Risky. Awalnya Ia berniat berdiri, tetapi niatnya diurungkan. "Tante apa kabar?"
Risky tersenyum mendengar jawaban oleh orang yang telah ia telephone.
"Baik juga kok tan. Tante ada dirumah? Saya mau main ya kerumah, kangen sama tante." entah apa yang ada difikiran cowok itu, dengan gampangnya ia ingin berkunjung kerumah wanita yang saat ini sedang berbicara via telephone.
Risky mematikan sambungan telphone. Lalu cowok itu meraih kunci motor yang berada di atas meja belajar dan keluar kamar.
**
"Kamu makin ganteng aja ky,"
Risky tersenyum ke arah wanita berambut pendek yang sedang membawa dua gelas Lemon tea dari arah dapur.
"Tante bisa aja." Kekeh Risky. "Tumben rumah sepi tan?"
"Baru aja tadi Tatha pulang. Kamu sih, telat datengnya." Rani menaruh segelas Lemon tea nya tepat didepan Risky. "Udah lama juga ya, kamu ngga main."
Sudah sejak lima menit lalu Risky berada dirumah Rani. Lebih tepatnya rumah orang tua Aletha. Tidak ada angin tidak ada hujan, cowok berwajah tampan itu berkunjung kerumah Aletha.
Risky meneguk Lemon tea miliknya. "Ini juga dadakan tan,"
Rani mengangguk. "Kamu kesini pasti tau kan kalau Aletha lagi gak ada dirumah?"
Risky tertawa. Kemudian cowok itu mengangguk. "Iya, tadi saya liat Letha pergi sama Baskoro. Maka nya saya berani mampir kesini."
"Sering-sering aja kesini ky, tante pasti seneng."
"Iya, tan."
Hening untuk beberapa saat. Risky memainkan ponselnya untuk mengecek WhatsApp. Takut jika ada pesan penting yang terabaikan.
"Kalau boleh tau, kalian kenapa putus, sih?" tanya Rani memecahkan keheningan yang diciptakan Risky.
Risky kembali menyimpan ponselnya kedalam saku. "Udah, ah, tan gak usah dibahas."
"Letha kalo tante tanya, gak pernah mau jawab," cerita Rani, "kalo kamu tau nih, ya ky. Tiap malem, dia suka nangis dikamar sambil liatin fotho kalian berdua."
Deg.
Seperti ada yang menusuk hatinya saat ini, Risky merasakan sakit yang telah dirasakan oleh hati Aletha. Sejujurnya, kadang, dia sendiri memang suka Rindu pada cewek cengeng yang sekarang sudah bukan Siapa-siapanya lagi.Risky tersenyum menatap wanita yang saat ini ada dihadapannya.
"Saya main kesini karna kangen sama tante, bukan buat bahas masalah itu, tan. Hehee"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Aletha. [TELAH TERBIT]
Teen Fiction14/04/2019 #1 Romance #1 Sad #1 Baper #1 Hurt #1 Newbie 08/09/2019 #1 brokenheart 17/10/2019 #3 indonesiamembaca 21/11/2019 #1 teenfiction ---------- Dua tahun lalu, Aletha adalah segalanya bagi seorang Risky Fahreza Wijaya. Cewek yang menjadi alasa...