Tigapuluh.

33.9K 1.1K 16
                                    

•Selamat menikmati cerita yang berantakan ini teman-teman!•

**

Hari ini hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional. Sudah dua minggu berlalu sejak kejadian di perpustakaan. Saat dirinya meninggalkan Risky di perpustakaan, Aletha tidak pernah melihatnya lagi sampai saat ini.

Risky benar-benar menghilang dari penglihatannya. Aletha merasa menyesal telah menyakiti perasaan Risky waktu itu. Tetapi Aletha tidak bisa berbuat apa-apa. Kini dirinya telah bersama Baskoro. Walaupun Baskoro belum resmi meminta Aletha untuk menjadi kekasihnya, cewek itu sudah mencoba untuk menjaga perasaan Baskoro.

Aletha dan Baskoro berjalan memasuki ruangan sambil tertawa. Mereka berdua satu ruangan di ujian Nasional ini. Mereka lebih mudah untuk belajar bersama.

"Tha," panggil Baskoro saat mereka tiba di meja Aletha.

"Hm" Aletha hanya bergumam sambil menngeluarkan buku nya.

"Pulang ke Gramedia, yuk!" ajak Baskoro.

Mendengar itu, Aletha langsung menoleh cepat menghadap Baskoro.

"BENERAN?!" tanya nya antusias memastikan.

Baskoro terkekeh pelan. Cewek di hadapannya itu memang sangat lucu. Ketika kebanyakan cewek lebih memilih pergi menonton film, tetapi Aletha lebih bahagia ketika diajak ke Gramedia.

Karna bagi Aletha, Gramedia seperti surga bagi nya. Banyak buku-buku. Walaupun yang sering ia beli atau baca di tempat adalah kumpulan Novel-novel Fiksi.

"Iya, Tha," jawab Baskoro sambil tersenyum.

"Asiiiiikkkk!!! Udah lama Bas gue gak ke Gramedia," kata Aletha sambil mencoba cemberut.

Baskoro kembali terkekeh, cowok itu memegang puncak kepala Aletha lalu mengacak puncak rambutnya pelan membuat Aletha semakin memajukan bibirnya.

"Abas, ih, berantakan!" seru Aletha kesal.

"Aduh.. Pagi-pagi kok bikin envy, sih," ujar Rahma tiba-tiba datang menghampiri mereka berdua.

Sedari tadi, seisi ruangan itu memang dibuat tersenyum melihat Baskoro sangat lembut menghadapi Aletha.

Rahma yang datang bersama Ida dan Lia tersenyum senang melihat Aletha sudah bisa membuka hati nya untuk Baskoro. Lebih baik seperti ini memang daripada sahabatnya itu harus terus menerus mengharapkan Risky kembali.

Aletha memang belum cerita ke siapapun tentang obrolan nya dengan Risky di perpustakaan. Dia tidak ingin berdebat dengan sahabat-sahabatnya. Karna apapun yang menyangkut Risky, para sahabat-sahabatnya akan Sensi.

"Ganggu aja lo pada," ucap Baskoro, membuat Aletha mencubit perut cowok itu.

"Aduh, Tha, sakit."

"Kenapa?" tanya Aletha pada ketiga sahabatnya itu.

"Belajar bareng lah, gila! Pake nanya lagi lo," ujar Lia. Sahabatnya yang satu itu memang kelewat judes. Kalau yang baru kenal dengan Lia mungkin akan dimasukkan ke hati omongan pedas cewek itu.

Untungnya Aletha dan sahabatnya yang lain sudah sangat kenal Lia. Jadi tidak perlu repot-repot bawa perasaan pada setiap omongan pedas Lia.

"Yaudah, yuk!" seru Aletha lalu meninggalkan Baskoro.

Mereka berempat berjalan ke arah Kantin. Disana sudah ada Alea dan Stefany yang menunggu.

Mereka memang telah sepakat selama ujian Nasional berlangsung, setiap sebelum bel masuk mereka akan belajar bersama di Kantin.

Aletha, Rahma, Ida, dan Lia langsung menduduki bangku di hadapan Alea dan Stefany.

"Kok kalian lama?" tanya Alea sebal. Karna dia dan Stefany memang sudah menunggu sejak 15 menit lalu.

"Tuh, abis menyaksikan Aletha pacaran dulu sama Baskoro," ujar Rahma sambil menunjuk Aletha.

Aletha mencubit lengan Rahma sebal. Membuat cewek itu meringis kesakitan.

"Sakit, Tha!"

"Ya, lagian lo masih pagi udah gosip aja!" seru Aletha kesal.

Alea tersenyum jahil menatap Aletha.

"Apa lo?" tanya Aletha yang menyadari tatapan ledekan Alea.

"Jadi udah Move on?" tanya Alea.

"Jadi kalian ini mau belajar atau ngeledek gue?" tanya Aletha sambil mengalihkan topik.

Dengan segera mereka kembali membuka buku yang telah dibawa. Membaca bab demi bab. Menyimpulkan isi yang sekira nya penting.

**

Bel masuk telah di perbunyikan. Seluruh kelas 12 telah memasuki ruangan masing-masing. Mereka siap bertempur dengan soal-soal yang akan mempertaruhkan kelulusannya.

Aletha sudah siap dengan segala materi yang telah ia pelajari sejak semalam.

Pengawas sudah memasuki ruangan. Mereka dipersilahkan bersiap. Baskoro segera memimpin doa.

Ujian telah di mulai. Mereka dengan santai mengerjakan soal.

**

"Nih, pake" perintah Baskoro sambil memberikan helm pada Aletha.

Aletha mengambil helm nya dan langsung memakainya.

Kini ujian hari pertama telah selesai. Saat ini Baskoro dan Aletha tidak langsung pulang kerumah, mereka berdua ingin mampir ke Gramedia dulu.

Setelah sampai di salah satu mall di Jakarta. Aletha dan Baskoro segera memasuki gramedia yang ada di dalamnya.

Cewek pecinta novel fiksi itu langsung berlari ke bagian novel.

"Orang mah yang di cari buku panduan UN, Tha, jangan novel terus" sindir Baskoro.

Aletha memajukan bibirnya cemberut.

"Abas, tapi kan gue tetep belajar kok gak baca novel terus," alibi Aletha.

Baskoro terkekeh melihat wajah cemberut Aletha. Menggemaskan menurutnya. Cowok itu kembali mengacak puncak kepala Aletha.

"Buru, mau beli novel apa?" tanya Baskoro.

"Mau berlama-lama disini dulu ah, Bas," Ujar Aletha.

Cewek itu berjalan meninggalkan Baskoro. Berkeliling mencari buku yang di incarnya. Setiap kali ia ke toko buku manapun, ia selalu cinta. Karna bagi Aletha, dikelilingi buku-buku seperti surga bagi nya.

"Bas!" panggil Aletha. Baskoro menengok, "Sini, deh"

Baskoro berjalan menghampiri Aletha yang sedang menunjukkan sebuah novel fiksi.

"Kayaknya ini bagus deh cerita nya Bas, tentang cewek yang berhasil move on dari mantannya karna nemuin kebahagiaan pada cowok lain," jelas Aletha sambil memberikan novel ke Baskoro.

"Kayak kita," ujar Baskoro tiba-tiba.

"ha?" Aletha sebenarnya mendengar apa yang di ucapkan Baskoro. Hanya saja ia mengalihkannya.

"Semoga kebahagiaan lo ada di gue ya, Tha," ucap Baskoro tersenyum. Cowok itu menarik tangan Aletha lalu ke kasir membayar novel.

Aletha bingung saat melihat Baskoro yang sedang membayar novel yang tadi ia berikan. Sambil memikirkan apa yang di maksud Baskoro tadi.

Cewek itu hanya diam mengikuti langkah Baskoro dengan tangan yang masih di gandeng cowok itu.

"Bas, kita mau kemana?" tanya Aletha.

"Makan, lo belom makan pasti laper" jawab Baskoro.

Kemudian mereka berjalan mencari kafe yang mereka inginkan.



***

Selamat liburan, teman-teman!❤

Dear Aletha. [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang