Duapuluh enam.

32.6K 1.2K 17
                                    

•Selamat membaca teman-teman•

-------

Aletha sibuk membuka lembar demi lembar novel yang sedang ia pegang. Baskoro tahu betul tempat favorit Aletha. Maka dari itu, dia mengajak Aletha ke Gramedia. Membiarkan Aletha berkeliling mencari buku yang ia suka.

Aletha meletakkan novel yang tadi ia pegang ke tempatnya semula. Kemudian ia beranjak pergi ke tempat buku lain.

Baskoro tersenyum melihat Aletha yang sedang fokus membaca sinopsis yang berada di belakang buku novel. Di mata Baskoro, Aletha lebih terlihat cantik ketika sedang membaca.

"Bas, sini deh," panggil Aletha menyadarkan Baskoro dari lamunannya.

Baskoro berjalan mendekat ke Aletha.

"Baca deh Bas, sedih banget masa dong ceritanya," ujar Aletha dramatis sambil menyodorkan buku yang ia pegang.

Baskoro terkekeh pelan melihat ekspresi Aletha yang cemberut, kemudian ia mengambil buku itu. Di baca nya sinopsis novel itu. Baskoro menggelengkan kepala nya tidak mengerti. Hanya sinopsis seperti ini sudah bisa membuat Aletha merasa sedih.

"Gue gak ngerti Tha," ucap Baskoro jujur.

"Apa yang lo gak ngerti?"

"Ini" Baskoro menunjukan novel itu kembali pada Aletha.

"Lo bisa baca kan Bas?" heran Aletha.

Baskoro tertawa pelan. "Bukan itu maksud gue Aletha Novianggita."

"Yaa trus apa Bas?" tanya Aletha. Cewek itu kembali memilih novel lagi. Mencari novel yang menurutnya akan pas di hati nya.

"Gue gak ngerti kenapa lo bisa sedih duluan cuma karna baca sinopsis pendek begini" jelas Baskoro. Baskoro ingin tertawa saja rasanya melihat mulut Aletha yang setengah melebar sambil menatapnya. Aletha selalu membuat suasana hati nya ceria.

"Abasssssss, kalo baca cerita itu harus sepenuh hati. Lo harus bisa ngerasain kalo lo ada di posisi dia. Dan gue ngerasa kalo gue ada di cerita itu maka nya gue sedih." jelas Aletha panjang kali lebar.

Baskoro menahan tawa sambil mengangguk mengerti.

"Kenapa kayak gitu muka lo?" tanya Aletha jutek. Kesal sendiri melihat tingkah Baskoro. Memangnya ada yang salah dengan penjelasannya?

"Lucu aja lo manggil gue Abas. Biasanya cuma Keluarga gue yang manggil gitu," jawab Baskoro sambil tertawa kecil.

Aletha terdiam. Malu sendiri sudah memanggil Baskoro seperti itu. Memangnya dia siapa? Memanggil dengan sebutan keluarganya.

"Jadi lo mau beli yang mana?" tanya Baskoro.

Aletha mengangkat satu novel yang tadi ia berikan ke Baskoro.

"Ini aja Bas, duit gue gak cukup." jujur Aletha.

"Gue ngajak lo kesini karena emang mau beliin lo buku, Letha!"

"Ha? Serius Bas?" Aletha tidak bisa menutupi perasaan gembira nya.

"Iye. Pilih satu lagi coba. Biar lo ada cadangan kalo yang ini udah selesai di baca." Perintah Baskoro.

Dear Aletha. [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang