Tigapuluh empat.

32.6K 1K 11
                                    

Rahma, Lia, dan Alea masih berada di Kantin. Mereka menunggu kedatangan Aletha yang tak kunjung datang. Sedangkan Stefany sedang mengantar Alaida yang sejak tadi ingin ke toilet.

"Kok mereka lama banget ya," ucap Alea mengeluh. Memang sudah satu setengah jam Aletha tidak kembali. Mereka sudah tidak sabar mendengar cerita dari sahabatnya itu.

"Gue berasa lagi nonton film anjir!" seru Rahma membuat yang lainnya tertawa.

"Menegangkan ya haha," timpal Lia seraya terkekeh.

"Guys! Gimana, gimana?" tanya Stefany saat sudah sampai di kantin. Dia dan Alaida sudah berlari hanya untuk memastikan Aletha sudah kembali atau belum.

"Aletha belum balik?" tanya Alaida, cewek itu sedang mengatur napasnya.

Rahma, Alea, dan Lia hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Tebak-tebakan yuk! Menurut kalian, Aletha bakal pilih siapa?" kata Rahma bersemangat.

Lia menggelengkan kepala mendengar ajakan Rahma. "Lo kira apaan anjir sampe main tebak-tebakan,"

"Ya, kan, tadi Baskoro dateng, eh, Risky juga dateng," jawab Rahma.

"Kayaknya Aletha pilih Baskoro deh Rah, liat aja tuh!" ucap Alea sambil menunjuk ke arah pintu masuk kantin. Membuat yang lainnya ikut membalikkan badan.

Aletha melambaikan tangannya kepada mereka. Sedangkan sahabat-sahabatnya hanya memandang heran. Sesampainya di hadapan sahabat-sahabatnya, Aletha beralih menatap Baskoro.

"Nanti pulang sama siapa?"

"Sama Alea kok," jawab Aletha tersenyum.

"Yaudah, kalau gitu, Abas langsung pulang ya Tha,"

Aletha mengangguk singkat. Kemudian tangan Baskoro bergerak mengacak puncak kepala Aletha. Membuat para sahabatnya merengek iri melihatnya. Lalu Baskoro beranjak pergi meninggalkan kantin.

Menghilangnya Baskoro dari pandangan mereka, dengan semangat, mereka langsung menarik tangan Aletha untuk ikut duduk.

"Tha, Tha! Gimana?" tanya Rahma heboh.

"Lo terima siapa?" Kali ini Stefany.

"Risky tadi ngapain Tha?" lanjut Alea

"Jawab, dong! Kita penasaran," timpal Alaida gemas. Berbagai pertanyaan membuat Aletha memandang heran sahabatnya itu.

"Jadi mana dulu yang harus gue jawab?"

"Pertanyaan gue!" seru Alea dengan cepat.

"Oke. Risky tadi ngajak gue balikan," jawab Aletha santai.

"HAH?!" teriak semuanya kaget. Bagaimana tidak terkejut, orang yang selama ini di-galau-in Aletha, mengajaknya balikan?

"Terus-terus?" sepertinya Lia mulai penasaran juga.

"Gue enggak bisa terima dia, karena gue udah janji sama hati gue kalo gue akan terima Baskoro," jelas Aletha, "walaupun hati gue masih tertinggal di Risky, sih."

"Allhamdulillah otak Aletha bekerja dengan waras," ucap Rahma ngasal.

"Terus lo sama Baskoro?" tanya Alea penasaran.

Aletha hanya mengangguk singkat mengiyakan. Cewek itu meminum minuman di atas meja yang entah itu milik siapa.

"Tha, lo sama Baskoro resmi pacaran?" tanya Alea lagi. Ia hanya ingin memastikan.

"Astaga dragon, ya-iya-lah resmi," jawab Aletha.

"Gila! Aletha udah gak jomblo dong woyy!!" seru Alea kencang. Membuat Aletha gemas lalu mencubit lengan cewek itu. Bayangin aja, suara cempreng Aletha membuat seisi kantin menoleh ke arahnya.

Dear Aletha. [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang