Chapter 7

9.1K 403 0
                                    

“Kalian ini apa-apaan, sih?! Kenapa Ara dikeroyok kayak tadi?!” Suara Leon begitu menggelegar, sehingga membuat Fay, Dhalia, dan Geana mundur gentar. Namun tidak dengan Sarah.

“Dia yang salah. Dia pasti ngelakuin sesuatu kan, supaya narik perhatian kamu dari aku?” ucap Sarah, sedikit dimanjakan, membuat Ara berdecih keras dan terkikik.

“Apa lo?!” bentak Fay, membuat senyum sinis Ara melengkung.

“Fay Ganesha!” balas Leon membentak. Bentakannya begitu keras, membuat Fay sampai terhuyung ke belakang.

Sarah berdecak pada Fay, melotot, memberikan tanda untuk diam saja. “Leon, aku tuh udah suka sama kamu dari lama. Selama kita deket ini, kamu pasti udah sayang sama aku, kan?” ucap Sarah terlalu percaya diri.

Leon menatapnya dengan dingin. “Dulu gue masih respek sama lo, karena gak ada yang namanya perasaan suka itu salah,” ucap Leon ketus. “Tapi sekarang, respek buat lo dari itu nol! Rasa suka lo itu salah. Salah buat gue. Gak akan gue anggep.”

Leon pergi dari sana sembari menggandeng tangan Ara, dan menyingkirkan pelan tubuh Sarah. Mereka pergi, meninggalkan Sarah yang diam tergugu.

***

“Lo ada yang luka, gak? Semuanya aman kan?” tanya Leon sedikit khawatir. Ara menggeleng cepat dan kasar, agar bisa pergi dari sana. Leon mengembuskan napas lega. “Sorry ya, buat kelakuan Sarah sama temen-temennya. Dia emang udah suka gue sejak kelas 7.”

“Suka? Yakin?” ucap Ara, terkesan mencibir. “Itu namanya obsesi. Udah, ah. Gue mau pergi dulu.”

Ara hendak meninggalkan Leon. Namun dia teringat pada sesuatu. “Dan, lo, jangan pernah merasa jadi pahlawan. Lo memang harus bertanggung jawab. Gara-gara lo segitu maunya deketin gue, gue jadi kena labrak Sarah! Semua ini emang salah lo. Jadi menjauh aja. Gue gak suka.”

Lalu Ara benar-benar meninggalkan Leon. Gantian, sekarang Leon yang diam tergugu.

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang