Chapter 35

7.6K 193 0
                                    

"Leon!" Ara terus berseru, mengindahkan seluruh tatapan penasaran dari warga sekitar. "Leon!" Sepanjang sore itu, Ara terus mencari Leon. Tanpa mempedulikan kausnya yang mulai basah akan keringat, kakinya yang mulai kebas karena telah mengitari komplek 3 kali.

"Leon," bisik Ara pelan, ketika matanya melihat sosok pemuda yang dicarinya sesorean ini. Ara melangkahkan kakinya menuju ke taman komplek, taman tempat dimana dia jadian dengan Kalvin.

Arapun duduk di sebelah Leon. Leon tahu, kalau Ara sudah ada di sana, duduk di sampingnya. Namun Leonpun tetap bergeming. "Yon," panggil Ara. Leon tetap bergeming. "Yon, please," ucap Ara memohon.

"Lo udah janji, Ra," ucap Leon akhirnya. Suara berat itu, Ara tahu menyimpan kekalutan luar biasa. "Lo udah janji."

Ara menunduk, menyesal habis-habisan. "Iya," jawab Ara akhirnya, berbisik, tak mampu mengeluarkan suara. "Gue udah janji. Udah gue langgar juga."

"Lo janji, mau cerita," racau Leon. "Mana? Lo jadian sama Kalvin, lo gak cerita. Lo hilang, hilang dari gue."

Ara menggeleng. "Gue gak hilang. Gue tetep di sini, sama lo." Ara menyentuh pelan tangan Leon. Namun tidak ada reaksi dari si pemilik tangan.

Hening merajai keduanya. "Gue minta maaf, Leon," ucap Ara pilu. Getas. Leon menggeleng, membuat jantung Ara jatuh menghantam perutnya.

"Lo udah janji," ulang Leon, tanpa bosan. Air mata Ara lolos.

"Maafin gue, Leon," ucap Ara, tidak bisa menahan isakan. Akhirnya, Leon menoleh ke arah Ara, karena isakan yang gadis itu hasilkan. "Gue minta maaf."

Leon menghela napas pelan, seakan malas memberi reaksi selanjutnya. Dengan tangan yang mengusap air mata, Ara berujar, "Gue udah putus dari Kalvin. Dia ngejelekin lo. Gue gak suka."

Sekarang, 100% atensi Leon, menuju ke arah Ara. "Lo serius?" tanya Leon memastikan. Ara mengangguk. Ada perasaan lega luar biasa, ketika mengetahui Ara sudah putus.

Keduanya saling pandang. Menyelami bola mata masing-masing. Terbuai akan hembusan napas. Dalam detak jantung yang menggila. Hingga akhirnya Leon mendekat, meraih tubuh kecil Ara, dan mendekapnya.

"Gak tahu kenapa, gue seneng lo putus," ucap Leon, sembari tersenyum. Ara mendengus geli, membalas pelukan Leon.

Keduanya berpelukan, dalam gelap yang mulai melingkupi mereka. Satu hal yang baru Leon sadari sekarang adalah, memeluk Ara, ternyata senyaman ini. Seakan menemukan rumah baru, Leon membaui rambut Ara. Seakan tidak bisa lepas, Leon mendekap Ara semakin erat.

"Kayaknya, gue mulai suka sama lo, Ra."

Ara membeku sejenak, lalu tersenyum.

"Gue udah suka sama lo, dari lama."

THE END

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang