Chapter 28

4.1K 149 0
                                    

Tidak butuh waktu lama bagi Leon dan Amanda untuk tahu, bahwa seorang Yolandara Keylan adalah seorang yang tidak benar. Tidak sering, tapi sekelas 7 SMP Halimun tahu, kalau pemuda itu kadang menghisap rokok.



Menjadi satu-satunya siswa yang berani membawa motor trail ke sekolah. Menjadi satu-satunya siswa yang kadang diketahui pergi ke club bersama beberapa orang dewasa, yang diakuinya sebagai sahabat. Menjadi satu-satunya siswa yang berani mengumpat keras di lorong.



Siswa SMP Halimun mungkin tidak semuanya baik. Namun menjadi 'sejahat' Yolan, tidak ada yang sanggup. Sekalipun sifatnya yang begitu buruk, undangan ulang tahun ke-14 dari Yolan, nyatanya dapat membuat siapa saja tertarik untuk ikut. Begitu juga Amanda.



Hanya Leon dan segelintir orang lainnya, yang mendapatkan selembar undangan yang sama, yang tidak tertarik dengan acara itu. Leon memiliki alasan. Dia punya feeling yang tidak bagus soal pesta ini. Entah acaranya, atau lain hal.



Dan ternyata benar. Dengan datangnya Amanda ke pesta itu, nyawanya terenggut. Seperti yang diketahui, Leon hancur, sehancur-hancurnya.



Tapi siapa yang tahu, kalau ternyata, dua jam setelah denyut jantung seorang Amanda berhenti, Tuhan masih memberinya sebuah kesempatan? Amanda, kembali hidup.



Sial beribu sial. Ingatan Amanda hilang. Bukan Amanda yang hilang dari hidup Leon, Leonlah yang menghilang dari pikiran Amanda. Karena sejujurnya, Amanda selalu ada di hati Leon, sebagai cinta pertamanya.



Karena itu, demi kebaikan Amanda, Theo dan Carla-orang tua Amanda-memalsukan kematian Amanda di Indonesia, dan membawanya menuju Eropa, tempat dimana pemulihan Amanda akan menjadi lebih baik.



Selama di sana, Amanda hidup, namun kosong. Bahkan namanya sendiri, dia melupakannya. Theo dan Carlapun, memberi nama baru untuk Amanda Azra. Nanda Azahra. Mereka hanya ingin, ada sekeping 'Amanda' dalam diri Nanda.



Nanda tumbuh dengan ceria, tidak mempermasalahkan masa lalunya. Nanda, jelas berbeda dengan Amanda. Nanda tidak segan mengajak anak sebayanya untuk berteman. Namun ada satu hal yang kedua orang tua Nanda tidak tahu. Nanda, nyatanya kepingan 'Amanda' dalam dirinya, tidak hilang, hanya tercecer.


AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang