Chapter 13

7.1K 304 0
                                    

Amanda mengeluh pelan. Kapan Leon akan berhenti mengejarnya? Sudah bagus kemarin bocah laki-laki itu bimbang. Namun saat ini, Amanda terpaksa untuk tetap berada di kelas, ketika bocah lain berebutan untuk keluar.

Tadi, Amanda mendengar dari salah satu teman sekelasnya, bahwa Leon menunggunya di luar kelas. Agak sedikit menganggu, karena temannya itu tidak menyebut nama Leon, melainkan ‘Anak monster’.

Akhirnya Amanda mendengus pelan. Tangan kecilnya meraih tas pinknya, dan keluar dari kelas.

***

“Amanda! Kenapa kamu lari kemarin? Aku kan mau temenan sama kamu,” panggil Leon dengan nadanya yang polos.

“Kamu mengangguku!” cetus Amanda begitu saja.

Bukannya menyesal, Leon malah terkekeh. “Aku kan bukannya mau ganggu kamu. Aku mau temenan sama kamu. Kamu selalu sendirian di pohon itu.” Leon menunjuk sebuah pohon, tempat biasanya Amanda duduk.

Amanda berdecih kesal, lalu gadis itu berlari meninggalkan Leon, sembari berteriak, “Menjauh dariku!”

***

“Amanda!” Suara menganggu itu lagi. Amanda mengernyit tidak nyaman. “Amanda! Aku punya permen buat kamu!” Leon melambaikan sebuah permen loli di atas udara. Amanda mengacuhkannya, sampai dalam perjalanannya ke posisi Amanda, kaki Leon terjegal sesuatu.

“Aduh!” pekik Leon, menyita perhatian Amanda. Tawa segerombolan anak lebih menarik perhatian Amanda.

“Apa ini?” tanya seorang anak yang terlihat lebih badung dari yang lainnya. “Permen? Anak monster makan permen juga?” Tawa mengejek mengurai kembali.

“Kembalikan! Itu untuk Amanda, dariku!” ucap Leon lantang dan berani. Baru saja tubuhnya ingin bangkit, dia bisa merasakan sebuah kaki menendang punggungnya, membuatnya tersungkur lagi.

“Permennya buat aku. Aku gak mau tahu. Anak monster gak boleh makan permen. Amanda, jangan terima apa-apa dari si anak monster ini. Nanti kamu ketularan jadi monster,” ucap anak badung itu dengan angkuh, pergi bersama kelompoknya dengan tawa yang mengurai, pergi meninggalkan Leon yang tersungkur.

“Tolongin, dong,” mohon Leon sembari mengulurkan tangannya. Di luar dugaan, Amanda menampiknya dengan kasar.

“Aku gak mau kamu kejar aku lagi!” jerit Amanda putus asa. “Kamu anak monster! Jangan dekati aku lagi!”

Amandapun, juga meninggalkan Leon dengan keterkejutannya.

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang