Chapter 17

6.6K 269 0
                                    

“Man,” panggil Leon sembari tiduran di kasur Amanda dengan selembar undangan di tangannya.

“Apaan?” jawab Amanda sembari mengikir kukunya. Leon hanya diam. Matanya menelusuri undangan bergaya mewah namun tetap ala remaja di tangannya. Di sana, tertulis nama ‘Yolandara Keylan’ sebagai pemilik acara.

Amanda yang tidak mendengarkan jawaban dari Leon, hanya mendiamkannya, dan lanjut mengikir kuku cantiknya. “Man,” panggil Leon lagi. Kali ini, Amanda hanya bergumam.

Namun Leon tidak membalas lagi. Tangannya malah membalik undangan itu, dan membaca apa yang ada di baliknya. “Man,” panggil Leon untuk yang ketiga kalinya. Amanda menghela napas keras sembari menaruh alat pengikir kukunya.

“Lo sekali lagi manggil gue, dapet piring gratis abis ini,” ketus Amanda. Leon terkekeh pelan. “Man,” panggil Leon lagi. Kali ini Amanda tidak mengacuhkannya.

“Lo beneran harus banget ke pesta ini ya?” tanya Leon memastikan, untuk yang ke berapa kalinya minggu itu.

Amanda menghela napas, untuk yang ke berapa kalinya, saat itu. “Gue udah ngomong, Leon. Gue mau ke sana.” Mendengar nada bicara Amanda yang tampak lelah karena ditanyainya terus menerus, membuatnya menyerah untuk memastikan.

***

Leon menatap sosok dengan balutan dress peach selutut itu dengan sedikit cemas. “Man,” panggil Leon sembari mencengkram lengan atas Amanda. “Kalau ada apa-apa, hubungin gue, ya.”

Amanda mengangguk. “Iya, Leon. Gue pasti hubungin lo, kok,” jawab Amanda menenangkan Leon. Leonpun menarik Amanda ke dalam pelukannya.

“Lo hati-hati, ya. Lo tahu sendiri, gimana pergaulan Yolan,” ucap Leon, diikuti kecupan lembut di dahi Amanda.

Amanda mengangguk lagi. “Ya udah, gue pergi dulu, ya. Kasian, abang grabnya ngeliatin kita terus,” kelakar Amanda, sembari masuk ke mobil ojek online. Leon tersenyum kecil, tidak bisa terkekeh.

Leonpun melambaikan tangannya, sampai mobil itu hilang dari pandangannya. Perasaannya saat ini sangat bercampur aduk. Leon kira, setelah mengecup dahi Amanda, Leon akan semakin tenang. Leon kira, dengan menghirup kuat-kuat aroma Amanda, Leon akan merasa nyaman.

Nyatanya tidak. Leon memiliki perasaan yang tidak enak, terkait dengan kepergian Amanda menuju ke pesta Yolan.

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang