"Rachel Drew?"
"Ya! Ini aku anak kecil yang pernah kau pukuli. Bahkan... sampai kau ingin perkosa!" Rachel tersenyum miris, "Hari ini, bukanlah hari kebahagiaan kalian, tapi... hari kehancuran kalian!"
Seluruh tamu undangan berdiri, dengan mata melebar. Beberapa wartawan langsung mengambil gambar kejadian ini. Dawin tersenyum miring. "Sayangnya, di dunia ini masih ada yang lebih licik lagi darimu. Ingat? Di atas langit, masih ada langit."
Nelson berjalan ke arah Dawin, dan memukulinya habis-habisan, sontak para penjaga langsung menarik tubuh Dawin untuk duduk. Sedang Nelson langsung dipegangi kedua tangannya oleh penjaga bertubuh besar.
Carly yang hendak pergi, tangannya langsung dicekal oleh Cessa, "Kau yang memulai, itu artinya kau yang harus mengakhirinya."
Alex mendekat ke Carly, tangannya terangkat, "Mungkin sebagian dari kalian semua, mengira anak yang wanita ini kandung adalah anak Edward, putra pewaris harta keluarga Fernandez. Kalian mungkin juga, berpikir kalau... pernikahan ini diadakan lebih cepat karena wanita ini hamil. Bahkan, aku tidak sudi menyebut namanya, mulutku terasa kotor. Tapi, patut kalian ketahui, bayi yang dia kandung adalah anakku! BAYI YANG IA KANDUNG ADALAH ANAKKU!" Ucap Alex dengan nada yang perlahan meninggi.
Wartawan dan tamu undangan sangat terkejut mendengarnya, bahkan beberapa tamu ada yang menyiarkannya secara langsung lewat akun instagram mereka.
"Jadi, siapa Anda sebenarnya? Kenapa Nona Carly justru menikah dengan Edward?" Tanya seorang wartawan.
Edward berdeham dan berkata untuk mewakili Alex, "Dia hanya pria biasa pada umumnya, dan aku ditipu oleh wanita gila ini." Edward melirik Carly.
"Apa sebelumnya tidak ada yang mencurigakan dari Nona Carly?" Tanyanya lagi.
"Kami memang sengaja menunggu hari ini, agar kalian semua mengekspos kebusukan keluarga bejat ini." Romy tersenyum, "Bagaimana? Kalian semua terkejutkan dengan berita ini?"
Semua wartawan mengangguk, bahkan mereka menjepret wajah Carly dan Nelson bergantian.
"Tolong, nanti kalau kalian beritakan ini di koran, pasang wajah ayah dan anak ini sebagai covernya," ucap Edward dengan seringaiannya.
"Apa? Aku yang mengandung, aku yang ini anak siapa! Jelas aku yang tahu!" Teriak Carly di depan wajah Alex.
Alex menampakkan wajah terkejutnya, "Memangnya, berapa banyak pria yang kau tiduri?" Tanya Alex yang langsung mendapat ludahan dari Carly.
Edward memberikan sapu tangannya pada Alex, "Bersihkan itu, kau terkena kotoran hewan."
Carly meneteskan air matanya, mendengar perkataan kasar Edward untuknya. "Apa aku sehina itu?" Tanya Carly dengan nada sedih.
"Ya! Bahkan yang kami lakukan ini tidak seberapa dengan rasa sakit hati orang yang kalian sakiti." Edward merogoh saku jasnya, memberikan selembar poto untuk ditayangkan di layar besar.
Di layar, tampak poto bahagia Carly bersama dengan Steven kala itu. Mereka mengenakan pakaian serba putih, khas pengantin yang sangat romantis.
"Benar menyedihkan hidupmu, kau melewati banyak momen indah bersamanya. Jika aku ada di posisimu, aku akan sangat menghargai momen itu, dan mencintai suamiku setulus hati." Cessa menengadahkan wajahnya, menahan air mata.
Rachel berjalan ke tempat MC berdiri, ia merebut mikrofon, "Dia adalah kakakku, Steven Drew! Aku menutupi identitasku, agar aku tidak ikut dihabisi oleh Nelson, karena hanya aku yang waktu itu bisa kabur dari rumah, karen aku sangat takut. Nelson dan Carly bersama-sama menghabisi kakakku dengan racun sianida yang mereka beri di tehnya. Hanya aku, Rachel Drew yang selamat. Kalian adalah anak dan ayah yang psikopat!" Rachel meneteskan air matanya, sulit untuk ia tahan rasa sakit selama beberapa tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Boss and I
عاطفيةFrecessa Laurentine, melamar kerja di sebuah perusahaan bonavit, Fer's Corp. Karena sebelumnya dia dipecat dan uang tabungan yang mulai menipis. Di hari saat Cessa interview, dengan tidak sengaja Cessa menabrak dan menumpahkan kopi hitam panas ke ke...