Alunan musik yang dimainkan oleh sekelompok siswa-siswi yang tergabung dalam sebuah ekskul terdengar dari setiap sudut sekolah. Meski area sekolah hari itu cukup sepi karena hanya ada kegiatan ekskul yang rutin dilaksanakan setiap Sabtu, permainan musik yang menggema dari salah satu ruang ekskul membuat suasana sekolah menjadi ramai.
Mendengar teman-teman ekskulnya sudah memulai sesi letihan, Arga yang baru sampai di sekolah karena harus mengantar Carol pulang dari terminal terlebih dahulu, segera melesat menuju ruang latihan. Ketika ia sudah sampai di depan ruang latihan yang pintunya tertutup, seseorang muncul di sampingnya.
"Kamu telat juga, Ga?"
Arga menoleh. "Eh, Ratna. Iya, nih, habis jemput sepupu," jawab Arga yang mulai salah tingkah.
"Oh, gitu, Yuk, masuk," ajak Ratna dengan senyum yang teramat manis di mata Arga.
Ketika Arga membuka pintu ruang latihan, musik instrumental yang dimainkan oleh teman-teman ekskulnya selesai. Teman-teman ekskul Arga menatap sinis Arga dan Ratna secara bergantian.
"Kalian dateng kecepetan. Latihannya belum mulai, kok," sindir seorang laki-laki berambut ikal sambil menyimpan gitar yang tadi ia mainkan.
"Maaf, Jun. Gue tadi abis jemput sepupu gue di terminal," jawab Arga.
"Kok kamu nggak ngasih tau aku sih, Yang?" tanya Felice dengan manja pada Arga.
Arga memang sudah punya pacar. Felice namanya. Ia adalah gadis berwajah imut yang menjadi anggota dari ekskul yang sama dengan Arga, juga anggota ekskul modern dance. Namun sesungguhnya Arga menyimpan rasa pada Ratna sejak lama. Beberapa hal di masa lalu membuat Arga tidak bisa mendapatkan Ratna dan akhirnya memilih untuk memacari Felice.
"Maafin aku, nggak sempet soalnya," jawab Arga pada Felice.
"Iya kita tau. Tapi seinget gue, lo bilang bakalan dateng paling telat jam dua." Rangga yang memainkan bass mengingatkan.
"Mohon bersabar, ini ujian," sela Ramon, sang pemain drum, sambil meniru suara seorang bapak-bapak dalam sebuah video yang sempat viral di media sosial beberapa tahun yang lalu.
Ketegangan mereda. Arina, Keyla, dan Fandi yang merupakan tiga anggota ekskul lainnya, memilih pergi ke luar ruangan sebentar untuk membeli minuman sebelum latihan dimulai kembali. Mereka bertiga sebenarnya ingin menghindari pertengkaran yang mungkin akan terjadi sebentar lagi.
"Terus kamu kenapa telat, Na?" tanya laki-laki berambut ikal yang bernama Arjuna itu sambil memetik gitar listriknya secara asal dan duduk di atas amplifier.
"Aku ada urusan penting tadi," jawab Ratna yang nampak kebingungan saat itu.
"Aku aja tadi absen dulu latihan dance lho, demi latihan ini," sindir Felice.
"Ssst, udah ah, Yang. Jangan gitu." Arga mencoba mencegah Felice memperkeruh suasana.
"Oke. Nggak masalah, sih. Cuma kita mesti inget, kalo minggu depan bakalan ada penyisihan Lomba Band antar SMA se-Kota Bandung yang ngerebutin piala walikota. Gue optimis kita bakalan masuk final, tapi kalo ada anggotanya yang nggak disiplin kayak gini, gue ragu," ujar Arjuna yang kini telah menghentikan permainan gitarnya.
"Maafin gue, Jun. Janji, nggak akan ngaret separah ini lagi. Tapi gue yakin, kita pasti bisa lolos ke final lagi kok, bisa," tekad Arga dengan yakin.
"Iya, maafin aku juga," tambah Ratna.
Arjuna sebagai sang ketua ekskul menatap Ratna dan Arga bergantian. "Oke, jangan diulang."
***
Ekskul yang diikuti Arga itu merupakan ekskul tertua dan paling berprestasi di SMA Tunas Bangsa. "Pemuda" namanya. Pemuda adalah singkatan dari Perpaduan Musik Dwiwarna. Sejak dulu, ekskul Pemuda ini beranggotakan siswa-siswi yang piawai dalam bernyanyi dan bermain musik modern dan tradisional. Tak heran jika ekskul Pemuda memiliki banyak prestasi di kejuaran-kejuaraan grup musik, karena bakat para anggotanya dan keunikan komposisi musik yang disuguhkan.
Saat ini, kepengurusan ekskul Pemuda sedang dipegang oleh angkatan 2019, yang diketuai oleh Arjuna. Arjuna terbiasa memainkan gitar atau menyanyi ketika Pemuda tampil. Sedangkan jabatan wakil ketua dipegang oleh Rangga, seorang siswa berkulit kecoklatan dengan mata besar yang biasanya memainkan bass. Selain itu, ekskul Pemuda angkatan 2019 juga beranggotakan tujuh orang siswa dan siswi lainnya yang mahir memainkan musik dan bernyanyi. Ada Ratna, salah satu siswi populer di sekolah yang menjadi penyanyi sekaligus pesinden, Arga yang memainkan alat musik perkusi, Ramon yang berwajah oriental memukul drum, Keyla yang bertubuh mungil memainkan biola, Fandi yang berkulit gelap dengan banyak jerawat di wajahnya memainkan suling bambu, serta Felice dan Arina yang memainkan gamelan.
Kesembilan anggota Pemuda tersebut berambisi untuk memenangkan Lomba Band antar SMA se-Kota Bandung yang memperebutkan Piala Walikota Bandung. Biasanya, tidak pernah ada rintangan berarti yang menghalangi keberhasilan mereka bersembilan. Namun, mungkinkah kali ini akan ada yang berbeda?
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Carol
RomanceSetelah mengunci seorang siswa di dalam loker sekolah sampai pagi, Carol yang terkenal badung mendapatkan hukuman. Tidak hanya dari sekolah, tetapi juga dari kedua orang tuanya. Mama dan Papa memindahkannya ke sebuah sekolah swasta biasa di Bandung...