Painful Truth

2.2K 133 2
                                    

Bel tanda waktu istirahat telah berakhir berbunyi. Carol sudah berada di dalam kelas dan siap untuk mengajak Ratna bicara. Orang yang ia tunggu pun muncul tak lama kemudian. Ratna tersenyum pada Carol dan Carol membalas senyumannya.

"Dari mana?" tanya Carol.

"Air mancur, Care," jawab Ratna.

Carol bingung harus memulai pembicaraan itu dari mana. Ia menggaruk-garuk kepalanya sendiri meski tak gatal. Lalu ia pun berpikir keras sebelum akhirnya memberanikan diri bertanya.

"Kamu ada hubungan sama Arga?" celetuk Carol. Ia buru-buru menutup mulutnya dengan tangan.

Mata Ratna melotot sambil menoleh ke arah Carol. "Maksud kamu, Care?"

Carol terlanjur bertanya secara to the point pada Ratna. Maka ia ceritakan saja apa yang terjadi pada Felice sewaktu istirahat tadi. Carol berusaha bicara sesantun mungkin tanpa mencoba menyinggung perasaan Ratna.

"Kamu nuduh aku ngerebut Arga?!" tanya Ratna dengan nada tinggi. Sepasang teman sebangku itu pun langsung jadi pusat perhatian seisi kelas.

"Nggak, bukan gitu," Carol mencoba menjelaskan.

"Arga yang deketin aku, Care! Bukan aku yang rebut dia dari Felice!" seru Ratna. Carol mengangguk-angguk tanda mengerti. Namun setiap kali ia ingin menjelaskan, Ratna selalu menyela.

"Kamu jangan nuduh aku rebut pacar orang, Care! Aku aja biasa aja liat kamu deket-deket sama Arjuna!" ujar Ratna dengan penuh emosi.

Dahi Carol mengerut. Ia bingung. "Aku? Deket sama Arjuna?"

"Iya! Kamu nyadar nggak ya kalo akhir-akhir ini aku jauhin kamu? Itu tuh supaya apa? Supaya aku nggak ganggu hubungan kamu sama Arjuna! Supaya Arjuna bisa cepet move on dari aku yang sampe sekarang kayaknya masih susah banget buat dia lupain. Kamu harusnya berterima kasih sama aku, Care, karena aku udah kasih kesempatan kalian buat deket, buat kamu bisa rebut hatinya Juna. Jangan dibales dengan cara kayak gini! Dengan nuduh aku kayak gini! Aku bukan cewek murahan tukang rebut pacar orang, ya! Detik ini juga, saat ini juga, kalo aku mau balikan sama Juna, aku tinggal bilang sama dia. Tapi aku hargain aja perasaan kamu sekarang! Aku tau kok, kalo kamu suka sama dia."

Alih-alih mendapatkan jawaban dari sesuatu yang hendak ia tanyakan, Carol malah merasa "ditampar" dengan begitu keras oleh Ratna. Ucapan Ratna barusan sungguh membuat hati Carol tak karuan. Dari ucapan teman sebangkunya itu, Carol mengerti, bahwa ada sedikit rasa cemburu yang tertinggal dalam hati Ratna untuk Arjuna.

"Maaf udah nuduh kamu," ucap Carol.

Ratna tak berkomentar apa-apa. Ia segera membuka buku pelajarannya begitu guru Matematika datang ke kelas. Ucapan Ratna barusan benar-benar membuat Carol merasa tak enak. Jika dengan menjauhi Arjuna bisa membuat Ratna kembali pada laki-laki itu dan hubungan Felice serta Arga bisa terselamatkan, maka Carol akan menjaga jarak.

***

Ucapan Ratna kemarin membuat Carol tak banyak bicara pada Arjuna hari ini. Sedari tadi, Arjuna bingung menghadapi sikap Carol yang berubah padanya. Ia jadi banyak bertanya pada dirinya sendiri, kesalahan apa yang telah ia perbuat?

"Lo kenapa?" tanya Arjuna.

Carol mengangkat kepalanya setelah cukup lama menunduk sambil melamun. "Gue nggak apa-apa." 

"Jangan bohong. Gue tau kalo lo lagi nggak baik-baik aja," ucap Arjuna sambil menaruh tangannya di atas punggung telapak tangan Carol.

Carol menatap laki-laki itu, Sejak kapan Arjuna ngertiin gue?

Tak sanggup menceritakan apa yang Ratna katakan kemarin padanya, Carol lebih memilih untuk tersenyum dan bersikap seolah semuanya baik-baik saja. Arjuna pun bernafas lega setelah melihat Carol 'kembali'.

"Gue nggak apa-apa," ulang Carol sambil tersenyum dan menatap Arjuna. Arjuna pun ikut tersenyum sambil terus memandang Carol.

Carol tiba-tiba salah tingkah saat ditatap oleh Arjuna. Ia buru-buru menutupi kegugupannya dengan mengeluarkan sebuah cokelat pasta dari saku baju seragamnya. Gadis itu memakannya sambil sesekali melirik Arjuna yang masih menatapnya. Iseng, dicoleknya Arjuna dengan jarinya yang sudah ia olesi cokelat pasta yang ia makan.

"Jorok!" seru Arjuna.

Carol berdiri lalu mulai meledek Arjuna. "1-0! Wleeee," ledek Carol sambil menjulurkan lidah.

"Awas lo ya!" Arjuna segera berdiri dari tempatnya dan mengejar Carol.

Perang pasta yang nampak manis semanis cokelat pun terjadi.

***

Di hari Jumat, kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih singkat. Felice yang biasanya berkumpul dulu dengan teman-temannya di ekskul modern dance, memilih untuk segera pulang. Ia takut bertemu Arga atau Ratna dan hatinya yang telah hancur jadi semakin berantakan.

Langkah Felice begitu terburu-buru, tetapi hal yang ia hindari justru menahannya di area parkir sekolah. Felice buru-buru menutup mulutnya untuk menahan tangis.

"Udah nggak apa-apa, aku anter kam—" Arga tak sempat menyelesaikan kata-katanya pada Ratna karena melihat Felice ada di dekat mereka berdua saat itu. Felice langsung menyeka air matanya dan memilih untuk berlari lagi ke dalam area gedung sekolah.

"Fel, tunggu!"

Arga yang berusaha mengejar Felice pun akhirnya berhasil menggapainya tangan gadis itu. Dengan kasar, Felice melepas genggaman tangan Arga. "Ngapain ngejar aku?!"

"Aku cuma mau jelasi—"

Arga disela Felice lagi. "Kita udah selesai, Arga!"

Felice berlari pergi meninggalkan Arga.

Gadis itu berlari sekuat tenaga ke dalam area sekolah tanpa arah. Dirinya pun jadi pusat perhatian banyak orang saat itu. Felice yang melintas di depan Carol dan Arjuna yang tengah bersama pun menarik perhatian keduanya. Spontan, Carol dan Arjuna mengejar Felice.

"Felice!" panggil Arjuna.

Yang dipanggil hanya menoleh sebentar, lalu berlari semakin kencang. Carol dan Arjuna pun menghentikan usaha mereka.

"Saatnya aku ngomong sama Arga, Jun," kata Carol yang semakin khawatir akan keadaan Felice.

Oh My CarolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang