Double Date

2.2K 141 0
                                    

Arjuna tak percaya dapat dengan mudah mengajak Ratna berkencan bersamanya siang itu di hari Minggu. Entah karena Arjuna tak sadar bahwa ia telah berusaha mengajak Ratna dengan cukup gigih, atau karena Ratna memang masih memiliki 'rasa' untuk Arjuna sehingga mudah baginya untuk menerima ajakan itu.

Kini sepasang anak remaja yang sempat menjalin cinta itu baru saja menghabiskan waktu dengan menonton film terbaru. Keduanya datang bersama Arga dan Felice yang juga berpasangan—double date sesuai rencana.

Selama double date, Felice banyak mempertontonkan kemesraannya bersama Arga di depan Ratna. Arga terlihat risi menghadapi Felice yang manja saat itu, sedangkan Ratna berhasil bersandiwara seolah ia baik-baik saja melihat pemandangan itu. Ratna mencoba menyamankan diri dengan Arjuna yang sudah lama menjaga jarak dengannya.

Bagaimana dengan Arjuna sendiri? Genggaman tangan Ratna atau rangkulannya sendiri pada pundak gadis itu sama sekali tak memiliki efek apa-apa bagi diri Arjuna. Ia tak mengerti, apa rasa cintanya pada Ratna telah benar-benar lenyap. Justru yang kini tengah ia pikirkan adalah Carol.

Gadis itu baru saja menjadi ciuman-pertama-tak-sengajanya kemarin. Bayangan wajah Carol ketika terpaku menatapnya yang sedang menyentuh bibirnya sendiri, memenuhi kepalanya. Arjuna merasa bersalah pada Carol—sekaligus rindu.

Felice sadar bahwa Arjuna telah banyak melamun sejak mereka baru datang ke mall. Ia tak tahu, faktor apa yang membuat sahabatnya itu tak banyak bicara. Arjuna memang pendiam, tetapi ia bukan laki-laki yang suka melamun.

"Kamu kenapa?" bisik Felice pada Arjuna.

Arjuna yang masih memikirkan Carol menggeleng. "Nggak apa-apa."

"Dasar freak," bisik Felice lagi. Arjuna tak peduli. Ia masih memikirkan cara mengenyahkan Carol dari pikirannya.

Keempatnya naik eskalator untuk turun satu lantai, kemudian melangkah menuju sebuah food court untuk makan. Arjuna sebenarnya sama sekali tak berselera makan saat itu.

"Eh, itu Carol bukan?"

Sensor dalam kepala Arjuna menyala dan matanya langsung menyapukan pandangan ke sekeliling untuk mengetahui keberadaan Carol. Ia benar-benar sedang sensitif mendengar nama itu. Tatapan tajam Arjuna pun menancap pada sosok Carol yang nampaknya baru selesai makan bersama Daniel di food court.

"Bener, itu si Carol. Pantesan aja tadi pagi pamit pergi," kata Arga. Pernyataan Arga membuat sesuatu dalam dada Arjuna serasa terbakar.

Arga, Felice, Ratna, dan Arjuna pun mendatangi Carol dan Daniel yang sedang siap-siap pergi. Carol gelagapan begitu tahu Arjuna ada di dekatnya. Refleks, ia bersembunyi di balik punggung Daniel yang menyunggingkan senyum untuk keempat orang di hadapannya.

"Kamu Daniel anak BIHS?" tanya Felice pada Daniel. Daniel tersenyum dan mengangguk, lalu menyalami mereka berempat. Arjuna yang tak menyukai Daniel pun menyalami Daniel seperlunya dengan wajah masam.

"Kamu kenal sama dia, Care?" tanya Felice pada Carol.

Dengan canggung, Carol berjalan mendekati keempat temannya. Ia mengangguk malu-malu. "Temen SD gue." Jawaban Carol dibalas oleh anggukan Felice dan Ratna.

"Ciee... lagi apa di sini? Nge-date?" goda Ratna seraya mencolek Carol.

Carol menghindar, ia menunduk malu. Entah mengapa, Carol merasa tak enak pada Arjuna saat itu. Ia pun masih belum bisa melupakan 'insiden' yang terjadi padanya dan laki-laki itu.

Carol tak merespon godaan Ratna. Ia malah mencuri pandang ke arah Arjuna yang sedang melihatnya dengan tatapan tak menyenangkan. Gadis itu malu. Ia risi pada Arjuna yang baru merebut ciuman pertamanya tanpa sengaja. Sepanjang waktu kencannya dengan Daniel tadi pun, yang Carol pikirkan hanya Arjuna.

"Jangan lupa kalo lo kalah taruhan hujan ya, Care," sela Arjuna tiba-tiba. Carol menoleh pada Arjuna dengan enggan. Begitu Carol berani melihat Arjuna, giliran Arjuna yang salah tingkah.

"Taruhan apa?" tanya Arga.

"Mulai hari Senin, Pemuda punya vokalis baru," jawab Arjuna dingin.

Mata Ratna, Arga, dan Felice membulat. Itu tandanya, Carol jadi bergabung dengan Pemuda. Mereka bertiga senang mendengar kabar bahwa Carol akhirnya jadi bagian dari tim mereka. Carol hanya tersenyum malu sambil berusaha melupakan insiden yang pernah terjadi padanya dan Arjuna.  

Oh My CarolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang