Pemuda sedang berlatih untuk mempersiapkan penampilan mereka berikutnya di pentas seni intern ulang tahun SMA Tunas Bangsa . Carol yang tak terlihat di ruang latihan Pemuda sore itu mengundang tanya dalam benak Arjuna. Namun Arjuna buru-buru mengenyahkan sosok Carol yang ia ibaratkan bagai rumput liar dalam pikirannya itu.
Latihan mereka saat itu bisa dikatakan sempurna meski tanpa bimbingan pelatih. Namun anehnya, Ratna terlihat begitu terburu-buru sore itu. Biasanya seusai latihan, Ratna memilih untuk berdiam di ruang latihan lebih lama untuk mengobrol dengan teman-teman anggota Pemuda lainnya. Namun tidak untuk kali ini.
"Maaf ya, Guys. Aku ada les sore ini," kata Ratna.
Lima menit setelah kepergian Ratna, giliran Arga yang bersiap-siap pulang.
"Sayang, kamu bisa nungguin aku sebentar nggak? Aku mau kumpul modern dance dulu sebentaaaar aja," pinta Felice sambil setengah merengek.
Arga nampak bingung saat itu. Gelagatnya pun menarik perhatian Arjuna. "Maaf, Sayang. Aku mesti anter Mama belanja sekarang juga. Maaf banget," ucap Arga.
Felice hanya bisa memasang tampang kusut sambil mengangguk pasrah. Hanya butuh waktu beberapa detik untuk Arga bersiap-siap, pamit, lalu melesat pergi meninggalkan ruang latihan.
Sikap Ratna dan Arga begitu mencurigakan akhir-akhir ini jika Arjuna perhatikan. Arga lebih banyak bersama Ratna dibanding Felice yang berstatus sebagai kekasihnya. Arjuna tahu, Arga dan Ratna memang berteman sangat dekat karena berada dalam ekskul yang sama, tetapi mereka berdua belum pernah sedekat itu.
"Nah, lo mau kemana sekarang, Boss?" tanya Rangga pada Arjuna yang kini tengah bersiap mengenakan jaket kulit hitamnya dan scarf batiknya di leher.
"Pulang. Sori ada urusan penting," jawab Arjuna sambil menggendong ranselnya.
"Duh kenapa sih, pada buru-buru gini?" tanya Keyla heran.
"Sori banget, Key, aku emang lagi ada urusan. Bye!" seru Arjuna seraya berlari pergi meninggalkan ruang latihan. Keenam anak yang masih tersisa di ruang latihan Pemuda hanya bisa menggeleng tak mengerti saat melihat tingkah Arga, Ratna, dan Arjuna.
***
Membuntuti Arga.
Itulah tujuan utama Arjuna saat ini. Ia buntuti Arga yang sedang berjalan santai menuju area parkir sekolah.
Rasa penasaran Arjuna pun terjawab ketika mendapati Ratna tengah berdiri di dekat mobil Arga, lalu sang pemilik mobil menghampiri gadis itu dan mengajaknya pergi. Arjuna kini tahu, sesuatu yang 'mencurigakan' telah terjadi antara Arga dan Ratna. Laki-laki itu merasa tak nyaman akan kedekatan mereka karena ia adalah mantan kekasih Ratna. Setidaknya masih ada secuil rasa untuk Ratna yang belum berhasil ia lenyapkan dari relung hatinya. Ia pun kecewa pada Arga yang diam-diam telah melukai perasaan sahabatnya sendiri, Felice.
Mood Arjuna benar-benar hancur sore itu. Ia sudah tak bergairah untuk berdiam lebih lama lagi di sekolah. Namun sayang, ketika Arjuna hendak pergi menghampiri motornya di area parkir, hujan turun amat deras. Arjuna tertahan. Ia tak jadi pulang. Ia menggerutu.
Arjuna pun menunggu hujan reda sore itu. Ia duduk seorang diri di bangku semen yang dibangun di ujung koridor sekolah. Koridor itu tersambung langsung dengan area parkir.
I like you, I like you, I like you
Sorry, I never meant to
But who we kidding, it wasn't like I had a say
One look at you and I won't have it any other way
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Carol
RomanceSetelah mengunci seorang siswa di dalam loker sekolah sampai pagi, Carol yang terkenal badung mendapatkan hukuman. Tidak hanya dari sekolah, tetapi juga dari kedua orang tuanya. Mama dan Papa memindahkannya ke sebuah sekolah swasta biasa di Bandung...