Special Surprise

2.2K 136 1
                                    

Tidur Carol terganggu oleh suara gaduh di halaman rumahnya. Dengan mata yang masih terasa berat, Carol melihat waktu yang ditunjukkan oleh jam dinding kamarnya. Waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi. Memang sudah cukup siang, tetapi Carol berniat untuk bangun lebih siang lagi di akhir minggu itu.

Berbagai suara yang semakin lama semakin gaduh di luar rumahnya membuat Carol tidak bisa tidur lagi. Ia kesal. Akhirnya Carol memutuskan untuk bangun, memakai sandal kamarnya, mencuci muka di wastafel kamar mandi, mengikat rambut, dan melihat dari balkon kamar, apa yang sebenarnya terjadi di luar sana.

Begitu Carol yang saat itu masih berpakaian piyama muncul dari balkon kamar, sebuah lagu dimainkan oleh anak-anak Pemuda yang sedang berkumpul di taman rumah Carol, tepat di bawah balkon kamar gadis itu. Di sana, terlihat Ramon mulai memainkan drum, Fandi memainkan saxophone, Rangga memainkan bass, Felice dan Ratna memainkan gamelan, Keyla memainkan biola, Arga memainkan beberapa alat perkusi, dan Arjuna yang berdiri paling depan memainkan gitar. Carol tak mengerti, apa yang teman-temannya itu sedang lakukan.

Ketika Arjuna mulai bernyanyi, barulah Carol mengerti.

Oh! Carol
I am but a fool
Darling, I love you
Though you treat me cruel
You hurt me
And you make me cry
But if you leave me
I will surely die

Carol terharu, mulutnya menganga dan ia menutupinya dengan tangan kanannya. Matanya berkaca-kaca melihat usaha Arjuna.

Darling, there will never be another
Cause I love you so
Don't ever leave me
Say you'll never go

I will always want you for my sweet heart
No matter what you do
Oh! Carol
I'm so in love with you

Kemudian Arjuna berkata, "Oh, Carol. I am but a fool. Darling, I love you. Will you be my girl?"

Setelah itu, Arjuna melanjutkan nyanyiannya hingga selesai. Begitu selesai bernyanyi, Arjuna menyimpan gitarnya. Ia mengambil se-bouquet bunga mawar yang diserahkan oleh Felice. Kemudian Arjuna melempar bunga itu pada Carol dan Carol menangkapnya dengan sigap.

"Care, kalo elo nggak bosen dengerin ini berulang kali, gue mau bilang sama lo, kalo gue sayang sama lo. Gue nggak peduli sama masa lalu lo. Mau lo dulu cewek nggak baik karena pernah celakain orang atau kunci temen lo di loker sekolah sampai pagi..." Arjuna tak melanjutkan kata-katanya untuk melihat Carol tertawa terlebih dahulu, "...gue tetep yakin kalo sekarang dan sampai nanti, elo adalah perempuan yang baik buat gue. Perempuan yang bisa bikin gue ngeluarin sisi terbaiknya sama semua orang," ujar Arjuna.

"Jadi, Care. Apa lo mau, jadi perempuan yang selalu ada di samping gue dan bikin gue ngeluarin sisi terbaik gue ke lingkungan sekitar gue terus? Kalau jawabannya iya, lo lempar satu tangkai bunga di bouquet itu ke gue. Kalau jawabannya nggak, lo lempar lagi aja seluruh bouquet itu ke gue," pinta Arjuna.

Seluruh anggota ekskul Pemuda berharap-harap cemas menunggu jawaban Arjuna. Felice, Ratna, dan Keyla yang merekam momen tersebut untuk mengunggahnya ke Instagram Story pun tak sabar melihat reaksi yang diberikan Carol.

Benar saja, Carol memetik setangkai bunga di bouquet yang ada di tangannya, lalu menjatuhkannya pada Arjuna.

"YEAAAHHHH!!!!" seluruh anggota ekskul Pemuda kegirangan. Para anak laki-laki segera mengangkat Arjuna dan melemparkannya ke udara. Sedangkan anak-anak perempuan segera mengunggah rekaman mereka ke Instagram.

"Guys, aku seneng banget! Aku sebagai ketua pelaksana acara penembakan Carol berhasil melaksanakan tugas! Juna sama Carol jadian, Guys! Jadian! Doain aku nyusul, ya!" seru Felice sambil merekam dirinya sendiri menggunakan kamera depan untuk keperluan Instagram Story-nya.

"Eh! Eh! Turunin Arjunanya! Itu Carolnya udah dateng!" seru Ratna begitu Carol datang menghampiri mereka semua.

Anak-anak laki-laki pun menurunkan Arjuna. Ketika Carol datang, gadis itu tidak lantas memeluk Arjuna. Yang dipeluknya malah Ratna.

"I miss you, Na," bisik Carol.

Ratna terharu. Matanya berkaca-kaca. Ia pun balas memeluk Carol dengan erat. "I miss you more, Care," balas Ratna.

Arjuna tersenyum melihat adegan manis di hadapannya itu. Teman-teman Arjuna yang lain pun senang melihat Ratna dan Carol berbaikan.

"Eh jangan lama-lama, Care. Nih, sebelah aku yang harusnya kamu peluk," ujar Ratna seraya melepaskan pelukannya.

Carol menoleh pada Arjuna. Laki-laki itu tersenyum, lalu membuka lebar-lebar lengannya. Namun Carol hanya terpaku di tempatnya sambil tersenyum jahil. Carol yang berniat untuk kabur, langsung dihalangi oleh Arga.

"Eits, mau ke mana lo?" seru Arga seraya mendorong Carol. Carol pun jatuh ke dalam pelukan Arjuna.

"CIEEEEEEE," goda anak-anak Pemuda.

"Wah, asik nih, makan enak kita hari ini, ditraktir Boss Juna," ledek Rangga.

Sambil masih mendekap Carol, Arjuna mengangguk. "Iya iya." Anak-anak Pemuda pun kembali bersorak.

"Anak-anak!"

Seseorang tiba-tiba memanggil anak-anak Pemuda. Carol dan Arjuna pun saling melepaskan pelukannya. Mereka semua melihat ke arah sumber suara yang berasal dari pintu depan rumah.

"Sarapan dulu yuk, sini, sebelum beresin alat-alat dan sound-nya. Tante udah masak banyak," panggil Mama Arga.

"SIAP TANTE!"

Arjuna bernafas lega karena dompetnya selamat pagi itu.

Oh My CarolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang