LOKASI : TIDAK DI KETAHUI
WAKTU KEJADIAN : TIDAK DI KETAHUIKisah unik ini sebenarnya pernah menggemparkan seisi kampung. Namun karena tidak pernah dilaporkan secara resmi, membuat orang jadi lupa. Ini catatan yang sempat dari mulut ke mulut, dan akhirnya dikumpulkan nenjadi satu.
Sore itu, Hartono baru saja selesai mandi. Hujan deras diwarnai petir turun sejak siang. Musim hujan memang tengah berlangsung di Indonesia.
Dengan tubuh masih basah kuyup, Hartono meraih handuk. Saat itulah petir yang paling ganas menyambar dahsyat. Bunyinya sungguh memekakan telinga. Kilatan induknya menyambar tiang listrik mungil di atas genting rumah. Kekuatan listrik beradu dan merambat kemana-mana.
Sekilas, tembok rumah Hartono jadi berpijar. Listrik berkekuatan hebat menjalar ke segala sudut. Air termasuk penghantar listrik yang paling baik, dan tanpa ampun lagi tubuh basah. Hartono langsung menjadi sasaran empuk. Ia terkena sengatan listrik.
Murid kelas VI SD itu kontan berteriak kesakitan. Ia pingsan tanpa ada yang mendengar. Sore itu, rumah dalam keadaan kosong. Ayah, ibu berserta adik dan kakak Hartono sedang pergi untuk suatu keperluan keluarga.
Dua puluh menit Hartono yang malang pingsan di dekat pintu kamar mandi. Setelah siuman, punggung dan pahanya terasa sakit. Ia tidak tahu yang menyebabkan kedua bagian tubuhnya jadi sakit. Namun, sungguh hebat, ia tidak menangis sama sekali.
Lima belas menit kemudian, rasa sakit itu berangsur pulih. Hartono tidak tahu dalam tubuhnya kini mengalir kekuatan yang aneh ...
Listrik yang tadi padam kini sudah menyala. Setelah menenangkan diri dengan minum air putih di dapur, Hartono menuju kamarnya, hendak ganti pakaian, terus belajar sesuai jadwalnya sore itu. Tangan kanan Hartono baru mau menyentuh saklar atau tombol di dinding dekat kamar. Saat itulah keanehan terjadi. Tiba-tiba lampu sudah menyala. Hartono kaget.
Ia mendekati lampu belajar di meja. Saat tubuhnya masih berjarak setengah meter, lampu belajar itu juga sudah menyala !
"Aneh, dalam tubuhku seperti terdapat aliran listrik. Lampu itu hidup ketika kudekati ... !"
Penasaran, Hartono segera berlari menuju dapur. Dan, lampu dapur pun segera menyala saat ia mendekati tombol lampu dapur. Radio milik ibu yang biasanya diletakan di meja dapur pun ikut menyala ... !
Kurang puas, Hartono menuju ruang makan, ruang keluarga dan ruang tamu. Dalam sekejap, seluruh isi rumah terang benderang. Semua lampu menyala, tanpa sekalipun Hartono menyentuh tombol ... !
Setelah puas terheran-heran sendirian, ia menuju kamarnya lagi. Ia hendak belajar, buku pertama yang ia buka matematika. Ia ingat pesan Bu Sherani. Besok, Selasa ulangan Matematika.
Hartono membuka lembar pertama. Mendadak keanehan susulan terjadi. Otaknya seperti terbuka lebar dan pikirannya jadi jernih luar biasa. Dalam sekejap, ia bis menguasai seluruh isi buku !
Hartono meraih buku lainnya, Bahasa Indonesia. Ia baru membuka sampulnya. Namun, mendadak ia merasa telah membaca sampai halaman terakhir ... ! Tak sampai lima menit, dalam terangnya lampu kamar dan lampu belajar ! Hartono telah melalap semua buku pelajarannya !
"Wah, kini aku jadi anak jenius ... !" Katanya girang bukan main.
Hartono menuju kamar kakaknya yang duduk di bangku kelas II SMU. Dan, tak sampai 10 menit, ia telah melalap semua buku yang ada ... !
Malamnya, ketika ayah, ibu, kakak dan adiknya pulang, hati Hartono bimbang.
"Sebaiknya, aku cerita pada mereka atau tidak, ya ... ?"
Akhirnya. Hartono memilih diam. Tapi itu tak bertahan lama. Esoknya, rahasia sudah terbongkar. Pagi-pagi, saat Hartono duduk di meja makan hendak sarapan bersama, lampu di atas meja makan mendadak hidup. Ibu Hartono berusaha mematikan, eh begitu saklar dimatikan, tak lama kemudian lampu hidup lagi ! Dimatikan, lampu lalu hidup. Begitu berulang-ulang.
Seisi rumah saling pandang keheranan. Hartono tetap membisu.
"Yah, di halaman lima ada berita banjir di daerah Pekalongan, Jawa Tengah, seorang anak bernama Rina dikabarkan hilang," kata Hartono.
Ayah Hartono yang membaca koran dimeja makan heran.
"Dari mana kamu tahu ... ? Kamu kan belum membuka-buka koran ini ... ?"
"Ya, karena saya duduk di dekat ayah ... !"
"Ayah masih tidak mengerti,"
Hartono lalu menceritakan kejadian kemarin dan keanehan yang terjadi di dalam dirinya. Untuk membuktikannya, ia mendekati lampu dan ruang keluarga. Tanpa mrnyentuh tombol, lampu-lampu tersebut langsung menyala.
Tak cukup hanya lampu, Hartono lalu mengambil kamus bahasa Inggris tebal milik kakaknya di kamar. Dengan segera ia membuat heran seluruh anggota keluarga. Ia hapal seluruh isi kamus !
Selesai kamus bahasa Inggris, Hartono lalu menyambar kamus bahasa Jepang milik ayahnya. Ia mengangkat kamus tinggi-tinggi dan tanpa membuka halamannya, ia berkata.
"Rakujitsu, artinya matahari yang terbenam, sedangkan ragugetsu bulan yang terbenam. Semua ada di halaman 783 ... !"
Ayah Hartono bengong.
Di sekolah, sikap Hartono mengherankan Bu Sherani. Ia menyelesaikan ulangan dengan kecepatan yang menakjubkan ... !
"Aku sudah tahu soalnya ketika Bu Sherani masih membagikan lembarannya." Kata Hartono di dalam hati.
Begitulah, Hartono yang kemarin siang termasuk anak biasa saja mendadak jadi terkenal. Ia tidak saja dikenal sangat pandai, namun juga memiliki kekuatan yang bisa mengendalikan hidup lampu, mesin dan lainnya yang menggunakan tenaga listrik.
Koran daerah memuat tentang dirinya di halaman depan. Esok harinya, keluarga Hartono terpaksa mengungsi. Ribuan orang berdatangan ingin tahu dan melihat sendiri si anak ajaib. Cerita dari mulut ke mulut lalu berkembang.
"Anak itu kabarnya bisa terbang," ujar seseorang.
"Percaya, saya percaya sekali. Wong, keponakanku melihat sendiri ia bisa berdiri di atas air ... !". Yang lain menimpali.
Bagaimana dengan Hartono sendiri ... ? Ia justru merasa sedih, tertekan dan tersiksa ! Ternyata tidak enak menjadi anak ajaib, terkenal, pintar sekali dan memiliki kekuatan hebat. Ia tidak bisa lagi bermain dengan teman sebaya, ke sekolah, atau menengok rumahnya sendiri akibat "gangguan" orang-orang yang ingin menonton ...!
Sungguh, Hartono ingin kembali seperti Hartono yang dahulu, yang bisa pergi kemanapun, tanpa merasa risih dan terganggu ... !
Malam itu, di rumah pamannya, tempat keluarga Hartono mengungsi, Hartono sedang duduk melamun di kebun. Ia memikirkan perkembangan terakhir yang membuatnya tertekan. Sebuah bintang di langit mendadak melesat turun. Ekornya memancarkan sinar kebiruan. Lamunan Hartono langsung buyar. Dan pandangannya segera mengikuti ke arah jatuhnya bintang.
Bintang aneh itu terus melesat turun ke bumi, sampai akhirnya jatuh meledak lima meter tak jauh dari tempatnya berdiri. Tubuh Hartono terpental, menabrak pohon pisang di belakangnya.
Anak ajaib itu pingsan untuk waktu yang lama, sampai harus dilarikan ke rumah sakit dan di rawat berhari-hari di sana. Memasuki hari ke delapan, nyawa Hartono tak tertolong lagi. Ia pergi untuk selama-lamanya. Keluarga dan teman-teman Hartono berkabung penuh selama satu minggu.
CATATAN FILE : Mempunyai kelebihan yang tidak di miliki orang lain apakah itu anugrah atau kutukan ... ?
KASUS DI TUTUP
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH - KISAH MISTERI
Mystery / ThrillerDi sekitar kita banyak sekali misteri yang tidak terjawab ... kalo takut jangan baca ...^^