NIGHTMARE SIDE 7. MISTERI PAVILIUN & BERINGIN TUA

7.1K 353 10
                                    

Cigunung, 1997

Namaku Darsono, cerita ini aku alami di tahun 1997. Pada waktu itu ... walau sudah liburan kuliah aku memutuskan untuk tidak pulang kampung. Semua kejadian itu terjadi ... ketika aku berkunjung kerumah temanku Andi dia adalah teman SMA ku dulu. Dia tinggal di daerah Cigunung.

Rumah Andi sangat luas ... , dibelakangnya ada 3 perkebunan yaitu Pisang, Rambutan dan Jambu. Bahkan terdapat pohon Beringin besar yang usianya sudah sangat tua umurnya dan tepat berada di depan Faviliun.

Faviliun itu sendiri terletak di bangunan paling belakang rumah utama, faviliun ini untuk tidur. Dulunya faviliun digunakan sebagai tempat tinggal pengurus kebun bernama Pak Arya yang sudah tinggal lama sampai ia meninggal. Setelah Pak Arya tiada, anak dan istrinya memutuskan pindah ke kampung halaman mereka.

Saat itu ... aku datang bersama Tomi dia juga teman SMA ku dulu. Selepas magrib kami bertiga masuk di faviliun itu mengobrol sambil bercanda, tanpa kami sadari ... waktu terus berjalan. Rupanya malampun telah larut.

"Eh, bro. Aku tinggal dulu ya !" Kata Andi tiba-tiba.

"Emang mau kemana, ndi ?" Tanyaku.

"Iya, saudara aku mau datang dari luar kota nih, jadi ... aku menyambut mereka di rumah. Katanya malam ini datengnya !" Jawab Andi.

"Oh, ya udah kalo gitu." Kataku.

"Santai aja, kalian berdua ya !" Kata Andi lagi.

"Eh, Andi. Anu ... !"

"Anu, apaan sih Tomi ?" Tanya Andi heran termasuk aku, kami berdua melirik ke arah Tomi.

"Anu ... boleh engga memetik buah jambu, kayaknya pengen banget deh ... !" Jawab Tomi.

Harus diakui, sejak jalan-jalan sore tadi ... memang buah Jambu itu menggoda sekali karena sedang berbuah lebat.

"Serius, ini kan udah malam, kenapa engga besok aja ?" Tanya Andi.

"Abis, pengen banget nih, metiknya engga banyak kok ! Paling satu atau dua aja." Jawab Tomi.

"Sepertinya, kamu lagi ngidam ya Tom ?" Tanyaku sambil bercanda.

"Apaan sih... , kamu juga pasti tergoda buah Jambu yang ranum itukan !" Jawab Tomi.

"Sudah-sudah, boleh kok !" Kata Andi tertawa.

--------

Akhirnya Andi Pun pergi ke rumah untuk menyambut saudaranya yang datang dari luar kota. Sementara itu ... aku dan Tomi pergi ke kebun Jambu. Kami berdua berjalan perlahan sambil melihat-lihat mana Jambu yang sudah masak dan mudah di petik.

Kami berdua berjalan santai sambil bernyanyi kecil setelah mendapatkan buah Jambu yang kami petik, tidak banyak satu dua, sebagian sudah kami makan rasanya manis dan segar.

Kami berdua kembali ke faviliun, ketika aku mendekat pohon Beringin samar-samar aku mendengar sesuatu,

"Ng ... ng ... hik ... hik ... ng ... ng ... !"

Suara tangis seorang wanita ! Tangisnya sangat memilukan, semakin lama ... raungan tangisan wanita itu membuat tubuhku menjadi merinding. Aku kemudian memanggil Tomi.

"Tom, sini. Kaa ... muu... dengar engga .. ?"

"Iii ... yaa, siapa yang menangis itu ?" Jawab Tomi yang ternyata sama mendengar suara tangisan itu.

"Kayaknya dari balik pohon itu, kita lihat yuk !" Kataku pada Tomi. Tomi menatapku seakan bertanya "serius".

Akhirnya, kami berdua memberanikan diri untuk mendekati pohon Beringin. Ketika sampai di pohon Beringin itu, kami tidak melihat apa-apa ... ! Tapi, yang mengherankan justru suara tangisan itu seperti ada di samping kami ! Melihat itu aku dan Tomi secara pelan-pelan menjauhi pohon Beringin itu karena ketakutan !

KISAH - KISAH MISTERITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang