FILE 22. MISTERI SUSI YANG TIDUR BERJALAN

9K 463 3
                                    


LOKASI : SURABAYA, JAWA TIMUR
WAKTU KEJADIAN : AGUSTUS 1996

"Susi punya kebiasaan ganjil. Malam hari, saat tidur, suka berjalan kemana-mana. Hebatnya, dalam keadaan terlelap, Susi hapal betul suasana rumah ! Ia bisa di sebut seorang Sleepwalker. Dalam istilah kedokteran, yang di alami Susi punya sebutan khusus Sommambulist. Inilah ceritanya ...

Pukul 23.25 WIB menjelang tengah malam

Susi baru terlelap sekitar dua jam. Suasana rumah sunyi sekali. Rasanya, dalam keadaan sepi begini, detak jarum jam dinding di ruang makan bisa terdengar dengan jelas !

Dalam keadaan tidur, Susi merasa ada yang menarik kedua tangannya. Tubuhnya lalu terangkat. Kini, ia duduk di tepi tempat tidur. Kedua kakinya bergerak ke kanan. Dan, tak lama kemudian, gadis kecil itu sudah berdiri tegak !

Nafasnya tidak berubah, bahkan bisa dikatakan tenang, seperti layaknya orang tidur. Kedua matanya tetap tertutup rapat. Ia memang sedang tidur ! Orang tidur bisa berdiri ? Begitulah, malam ini, seperti malam-malam sebelumnya, sang Sleepwalker beraksi lagi. Dan, ternyata ia tidak hanya berdiri. Kaki kanannya bergerak. Ia mulai melangkah ! Lima tapak ke depan, berhenti sebentar. Kemudian, tubuhnya bergerak ke kanan. Dua langkah lagi, ia mencapai pegangan pintu kamar ! Tangan kanannya menurunkan pegangan pintu, menariknya dan daun pintu segera terbuka !

Susi tetap terlelap. Hebatnya ia melakukan semuanya dengan tenang dan tepat, seperti layaknya orang normal dalam keadaan mata terbuka !

Kini, ia keluar kamar, mendekati pintu terdekat, membukanya dan kepalanya kemudian melongok ke dalam. Sepintas lalu, agaknya Susi tengah menengok kedua adiknya yang sedang tidur nyenyak di kamar sebelah ! Setelah puas, Susi lalu menutup pintu kamar. Kedua kakinya kini mendekati anak tangga. Dengan langkah mantap, Susi mulai menuruni anak tangga, satu per satu.

Di lantai bawah, di depan ayah dan ibunya, ia berhenti sejenak. Sepertinya, ia bingung menentukan langkah berikutnya. Jarum jam dinding berdetak dengan kecepatan tetap. Selain itu, tak terdengar bunyi apa-apa lagi. Sunyi sekali. Ruang makan dan ruang keluarga gelap gulita.

Kaki Susi mulai melangkah lagi. Kini, ia menuju dapur. Duduk sebentar di meja dapur, lalu pergi lagi. Sebelum meninggalkan dapur, ia sempat membuka pintu lemari es. Namun, entah mengapa, ia hanya berdiri terpaku di sana dan segera pergi dengan meninggalkan pintu lemari es tetap terbuka !

Kakinya menuju pintu depan. Dengan mantap, tangan kanannya mengarah pada anak kunci yang tetap tergantung di tempatnya, memutar anak kunci ke kiri. Tak lama kemudian, pintu depan sudah terbuka lebar.

Udara dingin menyergap masuk. Susi tetap tak terpengaruh. Matanya tetap terpejam. Kaki kanannya yang tanpa alas kini menginjak rumput taman. Mengitari sejenak taman seluas empat kali tujuh meter, untuk kemudian gadis mungil itu duduk di kursi teras. Sepintas lalu, bila ada yang melihat ke teras, akan nampak seperti orang yang sedang duduk menyendiri karena dirundung masalah !

Kenyataannya tidak begitu. Susi lagi lelap tidur ! Lima menit lamanya murid kelas enam Sekolah Dasar itu duduk di sana. Setelah itu, seperti orang kebosanan, ia lalu bangkit, menyusuri teras, menuju halaman belakang.

Di tengah halaman belakang ada ayunan mungil yang biasa ia pergunakan saat bermain-main dengan kedua adiknya. Ayunan bercat putih itu, dalam bayangan bulan dan lampu teras belakang, mirip mahluk raksasa. Keenam kakinya, yang tak lain tiang ayunan, berdiri kokoh.

Susi kini berjalan menuju ayunan. Hapal betul langkahnya, tanpa menyenggol pot dan menginjak tanaman hias di sana ! Sepintas lalu, orang akan salah sangka, tak menduga sama sekali bahwa orang yang berjalan-jalan di tengah malam itu sebenarnya sedang tidur nyenyak.

Susi duduk di kursi ayunan. Kedua kakinya kemudian mengambil ancang-ancang. Ayunan mulai bergerak ! Kesunyian malam lalu pecah oleh derit bunyi ayunan yang bergoyang. Engsel ayunan sudah lama tak diberi minyak, hingga tiap gerakan menimbulkan bunyi.

Anjing sebelah rumah kaget. Ia mulai menyalak keras. Tak sampai dua menit kemudian, lampu kamar ayah dan ibu Susi menyala. Bu Sandra terbangun. Ia menyingkap tirai kamar, mengintip keluar.

Hatinya tersentak kaget ! Ia sedang melihat hantu ? Mungkin saja, pikir Bu Sandra. Di tengah halaman belakang, ia melihat sesosok gadis mungil sedang main ayunan. Daster tidur putihnya berkibar kesana-kemari semakin memperseram suasana.

Bulu kuduk Bu Sandra langsung berdiri. Ia membangunkan suaminya yang masih terlelap. Tak lama kemudian, kedua orang tua itu mengintip halaman belakang melalui tirai jendela. Mereka memperhatikan dengan seksama polah gadis mungil yang sedang main ayunan.

"Yah, Tuhan, itu Susi ! Malam-malam gini, kok, main ayunan ?" Ujar Bu Sandra setelah mengamati wajah gadis kecil itu.

Setengah berlari, ia menuju halaman belakang.

"Sus, Susi kamu engga tahu waktu ya ?" Ujar Bu Sandra ketika ia sudah berada di teras belakang.

Aneh, Putrinya diam saja. Bahkan menengok pun tidak ! Ia tak bergeming ! Bu Sandra penasaran. Pelan-pelan ia mendekati ayunan. Ibu berusia tiga puluh lima tahun itu berjongkok, mengamati wajah putrinya yang agak tertunduk.

"Ya, ampun, matanya tertutup ! Pak, ke sini ... "

Pak Didiek yang hadir di halaman belakang, lalu ikut berjongkok. Melihat kedua mata Susi yang tetap terpejam, Pak Didiek tahu putri sulungnya sebenarnya sedang tidur !

Sejak saat itulah baik Pak Didiek maupun Bu Sandra jadi tahu kebiasaan aneh putri pertamanya. Mereka lalu meminta nasehat orang yang mengerti hal tersebut.

Somnambullst bukan penyakit. Kebiasaan ini bisa menimpa siapa saja. Tidak menular dan tidak berbahaya. Kebiasaan ini menjadi berbahaya manakala pelakunya bepergian keluar rumah, misal menuju jalan raya !

Penangkalnya lalu dibuat. Sederhana saja bentuknya. Tiap malam, Pak Didiek menggelar kain basah di sisi bawah tempat tidur Susi. Saat gadis itu "beraksi" di malam hari, kakinya akan langsung menginjak kain basah di bawah. Otot kakinya bereaksi. Otaknya lalu bangun dan segera bekerja. Sang otak kemudian "menyuruh" mata untuk membuka diri. Saat itulah Susi terbangun sadar, dan kembali berbaring ke tempat tidur.

Tidak langsung hilang memang. Sedikitnya, Susi membutuhkan waktu sekitar empat bulan, sampai kebiasaan ganjil hilang sendirinya...

CATATAN FILE : Apakah ini suatu penyakit atau kebiasaan ... ? Yang jelas Susi yang suka berjalan sambil tidur dapat hidup normal kembali ...

KASUS DI TUTUP

KISAH - KISAH MISTERITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang