FILE 18. MISTERI NOMOR TELEPON

9.7K 521 7
                                    


LOKASI : TIDAK DIKETAHUI
WAKTU KEJADIAN : TIDAK DIKETAHUI

"Coba putar nomor telepon ini. Perusahaan telepon sebenarnya sudah menutup nomor ini dan menganggapnya tidak aktif. Namun, kadang-kadang bisa dihubungi dan ada yang mengangkat. Katanya sering terdengar orang kesakitan di ujung sana."

Ujar Giri, suatu hari, waktu main di rumah Yanto.

"Ah, masa ?" Yanto langsung penasaran.

"Aku mendapatkan nomor tersebut dari teman kakakku. Konon, mereka sering mencoba juga dan menikmati suara-suara menegangkan itu selama beberapa detik," sambung Giri

"Mari kita coba," tantang Yanto.

Tangan Yanto langsung beraksi. Sambungan mulai aktif. Terdengar bunyi gelitik yang khas. Yanto menanti dengan menahan nafas. Benarkah telepon yang mereka tuju nomor misterius ? Yang sudah tidak terdaftar lagi. Namun kadang-kadang nomor tersebut bisa dihubungi dan bisa dihubungi dan ada yang mengangkat ? Ah Giri pasti mengada-ada.

Hubungan tersambung. Hati Yanto berdebar. Tak lama kemudian terdengar bunyi rekaman, suara seorang wanita,

"Maaf untuk sementara, nomor ini tidak bisa dihubungi," katanya berulang-ulang.

Karuan saja Yanto langsung meledek.

"Ngibul kamu. Dengarkan saja rekaman ini. Nomor yang kamu maksud tidak bisa dihubungi !" Katanya sambil mengulurkan gagang telepon.

Giri menerimanya dan langsung mendekatkan telinga kanannya.

"Percuma, tidak akan bisa. Kamu hanya buang-buang waktu !" Tambah Yanto.

Giri tidak menyerah. Ia memencet nomornya lagi dan menunggu dengan hati berdebar. Suara wanita kembali terdengar. Yang disampaikan juga sama.

"Benar katamu, tidak bisa juga," katanya.

Yanto tersenyum penuh kemenangan.

"Apa saya bilang ?"

"Kita coba lagi nanti ! Siapa tahu bisa," ujar Giri.

Ia tidak mau menyerah begitu saja. Mereka lalu menunggu dengan hati resah. Sepuluh menit berlalu, Giri langsung beraksi. Kali ini telepon tersambung ... dan seseorang mengangkat di ujung sana. Tangan Giri langsung berkeringat.

"To, ada yang mengangkat !" Katanya bersemangat.

Yanto, yang tadinya siap meledak lagi, segera membatalkan niatnya.

"Yang benar, kamu."

Giri mengangguk,

"Halo !" Giri membuka percakapan.

"Halo !"

Suara itu terdengar berat sekali. Suara seorang laki-laki yang telah berumur nampaknya.

"Ya, mau bicara dengan siapa ?"

"Eh, anu, bisa ... eh, saya Giri. Saya cuman mau mendengar ..."

"Mendengar apa ? Tak ada apa-apa yang bisa didengarkan di sini ! Mau tau urusan orang saja."

"Anu, Pak. Menurut teman kakak saya. Di sini sering terdengar suara teriakan ... seperti orang kesakitan !" Ucapan Giri sudah nekat dan tidak terkontrol lagi.

Sepi. Suara bapak tadi tak terdengar lagi. Pembicaraan terhenti. Diam-diam Giri makin merapatkan telinga kanannya pada gagang telepon.

"Gimana, Gir ? Kasih tahu, dong," ucap Yanto.

Wajahnya semakin penasaran.

"Ssst ... ini bagian yang kita tunggu !" Sanggah Giri.

Agak lama tak terdengar suara apapun di ujung sana. Namun dengan sabar, Giri tetap menanti.

KISAH - KISAH MISTERITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang