BANDUNG, JUNI 1990
Namaku Ratna, cerita ini aku alami tepatnya tahun 1990, di bulan Juni. Waktu itu aku dan keluargaku pindah dari daerah Tanggerang, ke Kebon Kopi di Bandung. Aku dan adikku sangat senang menempati rumah baruku selain cukup besar. Rumah baruku itu juga sangat dekat dengan rumah Nenek dan Kakek.
Satu minggu sudah, kami menempati rumah baruku itu tanpa ada kejadian yang membuatku takut. Tapi ... suatu malam aku memutuskan tidur lebih awal dibanding adikku. Malam itu aku bermimpi aneh, aku bermimpi bertemu kekasihku dan akhirnya kami berdua menikah. Aku juga melihat sedang menggendong seorang bayi perempuan yang cantik dan itu ternyata adalah anakku, ketika aku hendak menciumnya tiba-tiba saja ada seseorang memukuliku, aku terkejut dan terbangun ternyata ... itu adalah ulah adikku yang sedang membangunkanku karena hari sudah pagi.
"Iya ... ini kakak udah bangun !, jangan mukul pake bantal juga, Nur !" Kataku agak sedikit marah pada adikku.
"Maaf, kak ! Abis kakak susah dibangunin !" Jawab adikku sambil merengut. Aku menghela nafas.
"Ya sudah, kakak mau mandi !" Kataku sambil menggeliatkan tubuhku dan turun dari tempat tidur kemudian keluar menuju kamar mandi, sementara itu adikku Nur kembali kemarnya sendiri yang bersebelahan dengan kamarku.
Akupun masuk ke kamar mandi, baru saja aku mau membuka bajuku, tiba-tiba mendengar suara teriakan ...
"Aaaaaa ... tooolooong ... aaaaaa ...!"
Aku yakin, kalau itu suara teriakan adikku. Kemudian aku bergegas keluar dari kamar mandi dan setengah berlari menuju ke kamar adikku. Ketika sampai di kamarnya aku terkejut ketika adikku duduk di pojokan tempat tidur sambil menutup mukanya dan terdengar suara jeritan tertahan.
"Nur, ada apa ... ! Nur, ada apa ... !" Tanyaku pada adikku. Adikku kemudian membuka matanya, dia seperti ketakutan,
"Iiiittttuuu ... ! Kak ...!" Jawabnya sambil menunjuk sesuatu, ketika kupalingkan wajahku ke arah yang di tunjuk adikku, itukan ... cermin ? Ada apa dengan cermin itu ? Aku penasaran dan mendekat ke arah cermin yang terletak di atas meja. Tapi ... ketika kulihat, tidak ada apa-apa ...
Aku kembali melirik ke arah adikku.
"Nur, engga ada apa-apa kok !" Kataku pada adikku.
"Apa, yang tadi kamu lihat Nur, hantu ... ?" Tanyaku pada adikku. Ternyata adikku mengangguk !
"Serius, Nur ! Engga ada apa-apa di cermin, kalau engga percaya lihat saja sendiri ...!" Kataku lagi sambil kuulurkan tangan agar adikku melihat cermin lagi. Kemudian dengan masih takut adikku turun dan menuju cermin.
"Aneh, serius kak ... tadi aku melihat sesuatu di cermin dan ... itu sangat menakutkan !" Kata adikku dengan mimik heran.
"Buktinya, engga ada apa-apa kan di cermin ?" Tanyaku pada adikku.
"Apa hanya perasaanku saja kak, tadi aku ... aku ... melihat wajah yang sangat menakutkan, wajah dan tubuhnya seperti dibakar api ! Sangat mengerikan !" Jawab adikku sambil bergidik ngeri.
Aku hanya terdiam, dalam hatiku antara percaya dan tidak percaya cerita adikku itu. Sejak itu kami tidak menghiraukan hal itu lagi.
Ketika kami ke rumah nenek tanpa di duga adikku menceritakan semua pengalaman yang dialaminya pada nenek. Nenek hanya diam, kemudian tertawa.
"Ah, cucuku yang cantik ini ! Ada-ada saja ...!" Kata Nenekku sambil mengusap rambut adikku. Tapi aneh, tanggapan Nenekku itu, karena ... bisa dibilang Nenekku itu bisa dikatakan adalah "orang pintar".
Dua hari setelah kejadian itu, kembali aku mendengar teriakan adikku dan aku bergegas ke kamarnya. Ia bercerita bahwa dia melihat kembali sesosok di dalam cermin, tapi berbeda dengan sebelumnya kali ini dia ... melihat wajah mahluk itu dipenuhi mata di wajahnya !
Waktu itu aku berpikir adikku hanya bercanda, tapi ... ternyata kejadian itu terus berulang-ulang sampai akhirnya ... adikku jatuh sakit karena ketakutan. Ayahku kemudian membawa adikku ke rumah sakit, kata dokter yang merawatnya ... adikku hanya kecapaian saja.
Ketika pulang adikku memilih tingga di rumah Nenek dan ayahku tidak keberatan. Di rumah Nenek aku menceritakan semua yang di alami adikku termasuk juga tentang cermin. Nenekku mendengar ceritaku hanya tersenyum dia memintaku untuk menjaga adikku dan memperbolehkan tidur di rumah Nenek.
Sementara itu beberapa waktu kemudian Nenek dan ayahku pergi ke rumahku. Selama 4 jam kami menunggu. Dan kemudian ayah dan Nenek datang. Aku melihat Nenek membawa cermin di tangannya.
"Jangan khawatir, tenang saja cucuku ! Cermin ini tidak akan menyakiti kalian ... " kata Nenekku sambil tersenyum dan kemudian dia masuk ke dalam kamar.
Tidak beberapa lama kemudian kami dikejutkan oleh suara yang sangat keras.
"PRANGGG ...!"
Seperti ... suara kaca yang jatuh, apa ... itu cermin ? Kami semua berlari ke kamar Nenekku. Dan ketika kami membuka pintu kamar ... kami melihat serpihan kaca yang berserakan di lantai ! Sedangkan Nenek, aku melihat tubuhnya penuh keringat seperti habis berolah raga ! Di tangan Nenek ada sebuah gelas berisi air putih.
"Kemarilah cucuku Nur ! , dan minumlah air ini !" Kata Nenekku kepada adikku. Dan adikku kemudian meminumnya.
--------------
Setelah kejadian demi kejadian di alami. Nenek meminta kami untuk segera pindah rumah. Sementara Ayah mencari rumah baru, untuk sementara kami tinggal di rumah Nenek. Terus terang sampai sekarang aku dan adikku tidak tahu apapun mengenai cermin itu ! Karena sampai saat ini Nenek tidak pernah menceritakan tentang cermin itu ....
Selesai
Cerita ini aku persembahkan buat almarhumah mamah ku ... I love you mom ... semoga amal ibadah nya di terima Allah SWT ... Dan di tempatkan surga yang terbaik ... aamiinn
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH - KISAH MISTERI
Mystery / ThrillerDi sekitar kita banyak sekali misteri yang tidak terjawab ... kalo takut jangan baca ...^^