Namaku Iwan, semua yang aku alami ... terjadi pada bulan Ramadhan tahun 2000. Pada waktu itu aku dan tiga temanku tidak menjalankan puasa selain itu juga tidak melaksanakan sholat Tarawih. Malam itu ... kami malah pergi ke lapangan dekat kebun untuk bergadang sambil bernyanyi dan duduk di sekitar lapangan.
Di dekat lapangan itu juga ada sebuah mobil tua dan sudah rusak yang sepertinya ... sudah tidak terpakai lagi serta tidak tahu siapa pemilik mobil tersebut.
"Eh, kita pindah ke mobil itu, yuk !" Kata Ale salah satu temanku.
"Ngapain ah, disini aja." Jawab Coki temanku.
"Disana lebih seru, kalo ngantuk kita tinggal tidur di mobil !" Kata Ale lagi.
Kami terdiam. Akhirnya kitapun pindah dan duduk di atas kap mobil, sambil kembali bernyanyi diiringi oleh musik gitar.
---------
Tampa terasa ... malam pun telah larut jam tanganku menujukan kurang lebih pukul 12.00 malam. Aku melirik ke arah kedua temanku yang kelihatan sudah mengantuk.
"Wuaah ... ! Ngantuk." Kata Ale.
"Aku juga, cape banget ... !" Jawab Boy ikutan.
"Ya, udah kalian tidur aja, aku sama Coki belum ngantuk nih." Kataku.
Dan merekapun masuk ke belakang mobil. Ale ... memilih tidur di kursi belakang dan tidur terlentang. Sementara Boy tidur di kursi depan. Sementara mereka tidur aku dan Coki masih asyik ... main gitar dan bernyanyi di kap mobil.
Sambil terus main gitar, entah kenapa ... perasaanku tidak enak. Akupun menarik nafas dalam-dalam untuk meredakannya tetapi ... tetap saja perasaan itu ada, bahkan berpengaruh pada permainan gitarku yang mulai ngaco.
Tetapi yang membuat heran ternyata bukan hanya aku ... tapi juga Coki temanku, nyanyian yang biasanya cukup bagus jadi sumbang dan bahkan ... lagu dan musik tidak nyambung. Walau begitu kami tetap tidak perdulikan.
Sampai tiba-tiba ... kurasakan angin bertiup kencang, hal itu membuat bulu kudukku merinding, aku menghetikan permainan gitarku dan melirik ke Coki temanku.
"Cok, udahan yuk ! Aku ngantuk, lagi pula sepi dan dingin nih." Kataku pada Coki.
"Iya, dingin nih, aku juga cape dan ngantuk." Jawab Coki
Akhirnya kami menuju belakang mobil. Karena Ale yang tidur dibangku belakang tidurnya terlentang maka kami tidur di depan dekat Boy temanku. Aku tidur disamping Coki yang berada di tengah.
Tidak berapa lama Coki sudah tertidur lelap. Sementara aku, entah kenapa tidak bisa memejamkan mata sedikit pun. Aku jadi iri pada teman-temanku yang tertidur nyenyak. Semakin lama ... semakin aneh yang kurasakan dan juga makin mencekam malam itu. Sementara itu aku mendengar suara desiran pohon bambu yang tidak jauh dari mobil tua bergemerisik tertiup angin.
Ketika aku melirik ke arah kaca sepion yang ada disampingku, aku begitu terkejut. Karena kulihat bergerak-gerak dan bergoyang-goyang, bukan hanya itu saja kacanya menutup dan membuka sendiri ! Aku heran karena angin tidak mungkin melakukan hal tersebut. Makin kaget lagi ternyata ... kaca spion yang di sebelah Boy juga bergoyang. Keduanya bergerak sama !
Aku masih belum percaya. Aku memperhatikan Boy, mungkin saja dia sudah bangun dan bercanda menakutiku. Tapi ... aku melihat Boy tertidur pulas tanpa ada tanda-tanda dia bangun...?
Pada saat itu bulu kudukku semakin merinding, keringat dingin membasahi tekuk dan punggungku.
"Aaaauuuuummmmm ....!"
Tiba-tiba aku mendengar suara auman Harimau dan aku merasa dia ... ada di atap mobil ! Dan suasana seketika menjadi sangat menakutkan. Anehnya ... setelah itu aku merasa badan mobil bergoyang-goyang dan juga terasa naik turun. Awalnya pelan makin lama ... makin kencang tubuhku terasa diaduk-aduk.
Aku mendengar suara ramai dan bising. Itu ... suara ... monyet ! Aku merasakan monyet yang sangat banyak mengelilingi mobil ini. Suara itu makin lama makin bising dan mobil terus bergoyang-goyang tidak terkendali. Anehnya ketiga temanku seperti tidak merasakannya mereka tetap tertidur pulas.
Setelah itu aku kembali mendengar suara aneh, sepertinya ... monyet itu menjauh dari mobil. Aku melirik kesamping bermaksud untuk membangunkan Coki.
Tapi ada yang aneh ... apa penglihatanku yang salah ? Aku mengusap mukaku, dan itu tidak salah karena ternyata .... Coki melayang ! Ya, aku melihat Coki duduk tanpa menyentuh jok bangku dan posisi tangannya kelihatan menjuntai kebawah !
Aku menutup mataku dan berdoa sebisaku tanpa menghiraukan suara dan juga kaca spion kiri kananku yang masih bergerak-gerak tanpa henti. Tapi tak lama aku berdoa suara aneh itu lama-kelamaan mulai menghilang dan pada saat itu memberanikan diri membuka mataku dan melihat kearah Coki temanku yang ternyata posisi nya sudah kembali duduk di jok bangku mobil.
Pada saat itu juga aku membangunkan ketiga temanku, dan dari ketiga temanku Coki lah yang paling sulit dibangunkan. Dan akhirnya dengan susah payah dia dapat dibangunkan. Kami memutuskan cepat keluar dari mobil tersebut dan pulang kerumah.
---------
Ternyata waktu sudah menunjukan pukul 02.00 pagi. Coki dan Ale pulang ke rumahnya masing-masing yang tidak begitu jauh dari lapangan. Sementara rumahku dan Boy harus melewati 2 blok lagi untuk sampai kesana.
"Gimana nih, Wan." Tanya Boy.
"Maksudnya ... ?" Jawabku heran.
"Kamu tahu kan, orang rumah pasti udah pada tidur. Apalagi jam segini pintu pasti udah dikunci. Aku takut ortu marah." Kata Boy.
Benar juga sih, rumahku juga pasti sama sudah dikunci dan juga sudah pada tidur.
"Boy, bagaimana kalo kita tiduran sebentar di warung di depan sana, kan sebentar lagi sahur." Kataku.
Akhirnya kami memutuskan tidur di bangku depan warung, tidak jauh dari rumah kami. Belum lama kami memejamkan mata. Kembali aku mendengar desiran dari pohon bambu terdengar ditiup angin yang sangat keras. Kami berdua terkejut dan bangun.
Aku merasakan kejadian yang sama waktu di mobil tua itu. Tak lama terdengar suara teriakan monyet dan Auman Harimau terdengar entah dari mana. Aku dan Boy yang terdiam ketakutan. Kamipun berdoa, suara itu terdengar sangat mengerikan. Kami tetap berdoa dan bersikap pasrah pada yang diatas. Tubuh ku bergetar dan keringatpun membasahi bajuku hal sama terjadi temanku Boy.
Tetapi suara menyeramkan itu masih terdengar bahkan kami merasa mereka mulai mendekat. Ketakutan kami semakin meninggi. Syukurlah ... pada saat itu kami mendengar suara Adzan Subuh berkumandang dari mesjid. Suara aneh itu mendadak hilang. Kami berdua bergegas pulang.
Keesokan harinya aku dan Boy menceritakan pada kedua temanku yang lain. Mereka tidak percaya, tetapi ketika kami semua ke mobil tua di lapangan itu semua terkejut ... karena di atap mobil ada bekas cakaran binatang. Harimau kah itu ? Kami semua antara percaya tak percaya dengan kejadian yang dialami...
Selesai
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH - KISAH MISTERI
Mystery / ThrillerDi sekitar kita banyak sekali misteri yang tidak terjawab ... kalo takut jangan baca ...^^