Raka melajukan Motornya pelan, karna Sehabis Hujan jalanan menjadi Becek dan Licin. Dingin yang merasuk ketubuhnya kalah dengan kebahagiaannya hari ini, Sesingkat apapun waktu bersama Raya itu sangat berarti bagi Raka, Ya seperti saat Ini misalnya
Langit berwarna Cerah, tidak ada Awan hitam yang menghalangi. Dan ada satu yang begitu menarik perhatian Raya. Yaitu pelangi yang membentang diLangit luas
"Cantik," Satu Kata yang berhasil keluar dari mulut Raya
"Lo bilang gue Cantik?" Tanya Raka yang masih fokus menyetir
Raya mendengus "mana ada, liat tuh ada pelangi bagus banget,"
Raka menatap Langit yang sedang kedatangan pelangi, Senyumnya terlihat merekah diwajah tampannya
"Iyaa bagus, gue jadi keingetan sesuatu deh," Ucap Raka sembari menunjuk pelangi tersebut
Raya mengernyitkan dahinya "Inget apa? Inget Moment sama mantan?"
Raka tertawa, Teringat Mantan? Bahkan Moment bersama Mantannya pun jarang sekali ia Rasakan. Banyak orang yang Flashback ketika melihat tempat Atau barang yang pernah ada dimasalalunya, Hal itu bisa memicu terjadinya Gamon atau lebih tepatnya gagal Move On Tapi itu tidak berlaku bagi Raka.
Walaupun Raka pernah menjalin kasih dengan mantan-mantan nya, tak ada satupun kenangan yang masih melekat dihatinya
"Nggak, bukan itu," Raka menjeda Perkataannya "Banyak Orang bilang kalau kita menginginkan pelangi, kita harus merasakan derasnya hujan,"
"Berarti gue gak salah," Ucap Raya dengan bangga
"Gak salah gimana?"
"Ya gue emang udah lama menginginkan pelangi, makanya tadi gue main Ujan-ujanan dulu. Biar bisa merasakan derasnya hujan,"
"Bodo amat, itu cuma perumpamaan Raya." Raka mendecak kesal, tetapi ia Tahu Sehebat apapun Raka mengelak ucapan Raya tetap saja, Wanita selalu benar
****
Raya turun dari Motor Raka dan memberikan Helm tersebut kepada pemiliknya, sebuah senyuman terukir manis diwajah Raya. Seperti tidak ingin berlalu dan rasanya sangat sulit ketika harus melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam rumah
"Thank's ya, gue seneng banget hari ini,"
Raka mengangguk "yaudah, masuk sana! Langsung mandi ya, biar gak sakit." Sebuah perhatian kecil yang tidak sengaja terlontar dari mulutnya
"Iya, Hmm yauda gue masuk dulu ya," Ucap Raya yang mulai membalikan tubuhnya menghadap pintu Rumah
Baru beberapa langkah,