Hari ini adalah hari ketiga kematian Raka. Nampaknya Tante melly sudah mulai ikhlas dengan kejadian Tragis tersebut. Tidak ada lagi tangisan yang keluar dari dalam hatinya, kini tante Jenny pasrah dan Menyerahkan semuanya kepada tuhan
Sementara itu keadaan Raya pun mulai membaik,Raya sangat antusias untuk menemukan Jawaban Dari perkataan mamah nya tersebut. Kali ini Raya memutuskan untuk mendatangi Rumah Raka,tetapi Tidak sendirian melainkan bersama kedua sahabatnya Alya dan Anggi.
Kali ini Anggi dan Alya menuju rumah Raya untuk menjemputnya,dari Raut wajah keduanya seperti ada ekspresi wajah yang Risau dan Kebingungan. Ya! Nampaknya mereka masih memikirkan cara apa yang harus mereka lakukan agar Sahabtnya itu bisa tegar ketika mendengar Penjelasan dari mereka.
"Haduh, gimana ya?gue takut Raya gak bisa terima semua ini!" Ucap anggi dengan Raut wajah Risaunya
"Apalagi gue, gue juga bingung harus mulainya darimana. Apalagi dia ngajak kita untuk nemenin kerumah Raka" sahut alya yang tak kalah risaunya
"Apa dia kita ajak langsung kemakam Raka aja kali ya al?"
"GILA LO!" alya terkejut dengan perkataan Anggi yang menurutnya itu sangat to the point sekali
"Ya abis mau gimana lagi? Gue yakin pas Raya dateng kerumahnya Raka nanti,pasti tante Melly juga bingung ngejelasinnya dengan Cara apa! Lo mau bikin tante Melly keingetan sama Raka lagi?" Anggi pun menghela nafasnya berat "cuma ini yang bisa kita lakuin untuk kasih Tau raya yang sebenarnya!" Akhirnya Dengan Berat hati Alya pun mengiyakan ide Gila sahabatnya itu
Dengan Kecepatan Rata-Rata Anggi terus menyetir Mobilnya itu untuk menuju kerumah Sahabatnya,walaupun dibenaknya ia tak ingin Cepat sampai. Karna ia masih mempersiapkan dirinya untuk melakukan ini ke Raya.
Sesekali Anggi berfikir untuk mengurungkan niatnya ini,tetapi Anggi semakin Mantap Bila berfikir untuk kedepannya. Sementara Alya seperti orang yang sedang komat-kamit ia terus berdo'a supaya tidak terjadi hal yang buruk pada hari ini.
Setelah kurang lebih 30 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai.
Anggi semakin tidak tega yang melihat Raya dengan antusias ingin menemui kekasihnya itu ia hanya bisa berucap didalam hatinya 'maafin gue ra,gue jadi orang jahat sama lo dihari ini. Gue tega sampai-sampai gue Niat banget buat cepat-cepat kasih tahu kabar duka ini ke lo! Tapi ini demi kebaikan lo juga ra'Raya pun mengapa kedua sahabatnya itu dengan senyuman yang merekah.
"Hai guys.. gue kangen sama kalian berdua!! Kalian Baik bangat sih sampai-sampai mau anterin gue kerumah Raka" Raya pun memeluk kedua sahabatnya dengan Perasaan yang amat sangat bahagia
"Hmm.. i-iya ra" Alya tidak sanggup berbicara. Ia masih saja sibuk menyiapkan Hatinya untuk melihat sahabatnya itu berduka didepan makam kekasihnya
"Yaudah,berangkat sekarang aja kali ya!" Raya melihat ke arah jam tangannya
Alya dan anggi pun saling melirik satu samalain, sementara Raya memimpin langkahnya itu untuk menuju kearah mobil yang diikuti dengan kedua sahabatnya.
Anggi pun menyetir mobilnya dengan amat sangat hati-hati. Kali ini Anggi tidka menancapkan Gas seperti biasanya. Raya pun merasakan perbedaan yang terjadi kepada salah sahabatnya itu
"Tumben lo nggi bawa mobilnya pelan banget?" Tanya Raya yang Dijawab cepat oleh Alya
"Oh itu,dia udah pensiun jadi joki ra haha. Biasalah ya, mungkin dia udah dapet Hidayah dari tuhan"
"I-iyaa alya be-bener tuh ra hehe" dengan Gugup Anggi pun berusaha menimpali kedua sahabatnya
"Tapi gue mohon dong kali ini aja lo kembali lagi jadi jokinya! Gue udah pingin cepet-cepet ketemu sama Raka!" Rengek Raya yang nampak seperti anak kecil