"RAYA SIALAN..." Ucap Dino sembari memegangi Pipinya yang memerah.
"Mampus." Raya menjulurkan lidahnya pada Dino
Sebelum perdebatan mereka semakin menjadi-jadi, Guru BK datang dan menengahi mereka berdua, pun mereka langsung dibawa keruang guru untuk dimintai keterangan.
***
Guru BK itu menatap Keduanya dengan Tatapan Tajam dan sesekali bertanya apa yang menyebabkan pertengkaran ini terjadi. Mereka pun langsung saling tunjuk-menunjuk untuk dijadikan tersangka dalam kasus ini. (Udah kek Dikantor polisi aja wkwk)
"Bu saya gak akan kayak gini kalau dia gak mulai duluan bu. Mana Ada sih orang minjem barang tanpa izin sama yang punya nya? Itu mah sama aja maling kali bu." Raya membela dirinya
"Saya juga gak akan berbuat kasar kalau dia gak mulai duluan, dia nampar pipi saya bu! Mana ada cewek sekasar itu?" Dino melirik kearah Raya dengan Tatapan Licik "Apa itu didikan yang diajarkan Oleh kedua Orang tuanya?" Perkataan Dino membuat Emosi Raya kembali membara.
"Lo gak usah bawa-bawa Bonyok gue, lo ngerasa udah yang paling bener hah? NGACA WOY NGACA! Kelakuan lo tadi itu sama aja mencuri!" Guru BK semakin dibuat kewalahan dengan berdebatan yang terjadi diantara mereka berdua. Guru BK itu pun memutuskan untuk menghukum keduanya. Mereka diskors selama 2 hari.
***
Dava terkekeh ketika melihat Vidio Raya yang sedang bertengkar dengan Dino. Hanya karna sebuah kalkulator pemberiannya itu Raya dan Dino diskors selama 2 hari. Jangan tanya Dava tahu vidio itu darimana, sudah jelas Geo yang mengirimkan Vidio itu ke Dava
Gak akan aku biarin orang yang berhasil ngelukain kamu ra. Ucap batin Dava
Dava memasukan Benda pipihnya kedalam saku Celana, setelah ia mendengar ada seseorang yang memanggil namanya.
Ya, Dava dipanggil Oleh Salman untuk diperkenalkan dengan seseorang. Bertepatan dengan acara pernikahan sepupunya itu seluruh saudara dan rekan-rekan Bisnis papahnya berkumpul ditempat itu. Jadi, Salman tidak segan-segan untuk memperkenalkan anak semata wayangnya itu kepada Rekan bisnisnya.
Dava terlihat sangat Keren, dengan Jas hitam yang membalut ditubuhnya. Siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona olehnya
"Haris, kenalkan ini anak saya satu-satunya." Ucap Salman pada rekan bisnisnya itu
"Dava Edwin Prasetya." Ucap Dava pada Rekan bisnis ayahnya itu sembari menjulurkan Tangannya
"Haris." Balas Haris dengan senyum Rupawannya "Dava, kenalkan Ini anak Om!" Ucap Haris yang kini memperkenalkan putri kesayangannya. Gadis itu pun langsung memperkenalkan dirinya pada Dava
"Irena putri Cantika. Biasa dipanggil Iren"
"Cantik, sesuai namanya." Ucap Dava dengan spontan. Iren memang terlihat sangat Cantik dengan Gaun yang dipakainya. Ditambah lagi lekuk tubuhnya yang terlihat sangat sempurna
"Dava, papah dan Om haris ada urusan sebentar. Kamu jaga iren baik-baik ya." Salman menitip pesan Pada Dava untuk menjaga Iren. Maksud dari Salman tak lain dan tak bukan agar Dava dan iren menjadi lebih akrab lagi. Dava pun mengangguki perkataan papahnya itu.
***
Sudah hampir 30 menit Dava dan Iren bercakap-cakap. Iren termasuk Type wanita yang mudah bergaul. Buktinya, hubungan Ia dengan Dava terasa lebih dekat setelah perkenalannya tadi. Iren satu tahun lebih Muda dibanding Dava, saat ini ia duduk dibangku kelas 11.
"Terus-terus lo sering ribut gak sama Abang lo?" Tanya dava yang sangat antusias mendengar Curhatan iren
"Iyalah sering, gue sukak kesel kalau abang gue jarang mandi. Soalnya ya, dia itu sering bangat numpang tidur dikamar gue. Kan bantal sama guling gue jadi bau keringetnya dia."