mulut Receh🍃

543 17 1
                                    

Motor vesva berwarna pink itu melaju ditengah-tengah jalan yang tidak terlalu padat. pagi ini,seperti biasanya Dava menjemput Raya untuk pergi kesekolah bersamanya.

Raya terlihat Sangat Senang berada didekat kekasihnya itu. raya pun melingkarkan tangannya dipinggang Dava. Sepertinya Raya sangat menikmati Udara dipagi ini.

"Dava pelan-pelannn!" Raya berbicara dengan nada yang cukup keras karna Dava tidak terlalu mendegar akibat helm yang sedang ia pakai.

"Iyaa Sayang kamu tenang aja, yang penting kamu pegangan ke aku ya!"

Dava pun mengendarai motornya itu dengan kecepatan tinggi, ia tidak mau jika hari ini ia telat masuk sekolah. Kebiasaan buruknya itu telah ia hilangkan semenjak kedatangan Raya dihidupnya.

15 menit perjalanan bagi Dava itu sangat Cukup untuk menempuh perjalanan menuju kesekolah.

Raya berjalan menuju kelasnya, sementara Dava yang masih berada diparkiran itu harus memakirkan motornya Secara cepat untuk mengejar kekasihnya itu.

Kebiasaan jeleknya nih..

Dava berlari untuk mengejar Raya, sementara dava melihat orang-Orang yang berada dikoridor sedang tertawa terbahak-bahak setelah kekasihnya itu lewat dihadapan mereka.

Raya tidak menghiraukan keberadaan mereka semua, menjadi pusat perhatian bagi Raya itu sudah biasa apalagi setelah kedekatannya dengan Dava yang menjadi trending Topik disekolahnya.

Setelah cukup Jauh Dava mengejar Raya, akhirnya Dava berhasil meraih tangan Raya dan menghentikan langkahnya.

"Sayang tunggu!"

"Dava,oh iya aku lupa kamu kan tadi ada dibelakang aku ya. Maaf ya sayang aku buru-buru aku ada Tugas yang belum dikerjakan!" Raya menepuk dahinya secara pelan setelah ia menyadari ada sosok dava yang menghentikan langkahnya.

"Itu sayangg..ituu!"dava menunjuk kekepala Raya dan mengatur Nafasnya secara Berat. karna pagi ini ia dibuat lelah oleh perilaku kekasihnya itu

"Apa sayang,ngomong yang jelas Dong Dava!"

"Helm kamu belum dibuka!"

Raya terkejut mendengar pernyataan Dava. Ia pun langsung memegang kepalanya, dan melepaskan helm pandanya itu. Kini Raya menyembunyikan wajahnya dibalik Helm panda yang ia pegang untuk menyembunyikan perasaan malunya.

"Hey,sini helmnya aku yang taruh dimotor!"

"Dava kenapa gak bilang sih? Aku malu tau,berarti dari tadi orang-orang pada ngetawain aku dong Dav?"

"Udah nggak apa-apa, aku taro helmnya dulu ya!" Dava bergegas menuju parkiran kembali untuk menaru helmnya

"Dava ikut,aku malu! Temenin aku kekelas!" Raya menggandeng tangan Dava untuk ikut keparkiran setelah itu baru menuju kelasnya.

***

Dava mengusap pucuk kepala Raya sebelum Raya masuk kekelas. Raya pun tersenyum pada kekasihnya itu,sebelum kekasihnya itu pergi.

Raya masuk kelas dengan perasaan senang sekaligus harus menahan malu karna kejadian yang sangat memalukan itu. Ia sudah yakin pasti teman-teman kelasnya akan membully nya habis-habisan.

Raya duduk dibangkunya yang disambut oleh sahabat sekaligus teman sebangkunya,yaitu Alya. Baru saja Raya Menyandarkan Tubuhnya dibangku, Ledekan dari Dino membuatnya merasa kesal.

"Lho, helm nya kemana Bu? Haha!"

"Sialan, berisik banget sih lo!"

Teman-teman cowok yang lain pun merasa penasaran apa yang sebenarnya terjadi. jadilah para murid laki-laki itu bergosip kecuali Fendy.

PELANGI SETELAH HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang