teringat Raka🍃

467 15 0
                                    

Saat ini Raya menjalani Hari-harinya seperti biasa. Yang jelas, Tanpa ada Dava disisinya lagi. Setelah Dava memutuskan untuk pindah ke Bandung, Ada perasaan sedikit menyesal dihati Raya karna membiarkan Dava pergi begitu saja. Namun, ketika Raya berfikir akan Hal itu. Ia langsung menepis perasaan itu Jauh-jauh. Baginya, tidak ada yang perlu disesali karna ini semua sudah digariskan Oleh yang maha kuasa

Ini pertama kali Raya menginjakan kakinya dirooftop sekolah. Banyak yang bilang bahwa suasa Diatas Rooftop sana bisa menenangkan fikiran, Raya pun mencoba akan hal itu.

Ia menginjakan kakinya, baru beberapa langkah kakinya berpijak, hembusan angin sudah menerpa tubuhnya. Benar, keadaan hening yang hanya ditemani hembusan angin mampu mengurangi sedikitnya beban yang ada difikiran Raya saat ini.

Ketika Raya sedang menikmati Suasa diatas Rooftop. Suara langkah kaki terdengar ditelinga Raya, Raya langsung membalikan tubuhnya dan melihat kesumber suara. Ternyata itu adalahh....

"Randy.."

"Kamu kenapa bisa ada disini?" Tanya Randy pada Raya.

"Aku cuma lagi tenangin fikiran aku aja."

"Kamu lagi memikirkan tentang Dava-kah?" Tanya Randy pada Raya yang membuat Mata Raya terbelalak

"Hm-mm ngg-ngak kok."Ucap Raya pada Randy dengan gugupnya.

Randy mendekati Raya dan duduk disampingnya. Raya hanya bisa melihat wajah Randy tanpa berkata apapun sebelum Randy memulai percakapannya itu.

"Aku Rasa Dava salah faham dengan kedekatan kita ini." Ucapan Randy memecah keheningan diantara mereka berdua

"Aku gak mau bahas dia." Tolak Raya dengan Cepat

"Tapi kita harus bahas ini." Randy menatap Raya dengan Tatapan serius, Raya pun hanya bisa menganggukinya "aku pindah kesekolah ini, jujur karna aku ingin lebih dekat lagi sama kamu. Aku berharap Kalau kita bisa bersahabat dengan baik. Aku kenal kamu sejak lama, sampai akhirnya kita pernah menjalin hubungan lalu berakhir dan akhirnya aku sadar. Mungkin, kita lebih cocok berteman. Tapi bagi aku pertemanan saja tidak cukup aku mau kamu jadi sahabat terbaik aku ra." Randy menjelaskan dengan seksama, ia menghela nafas sebentar dan melanjutkan kembali Perkataanya "aku sama sekali gak berniat untuk merusak hubungan kalian berdua.." belum selesai Randy bicara Raya sudah memotongnya

"Jauh sebelum kamu pindah kesekolah ini, aku sama Dava udah gak ada hubungan apa-apa lagi." Tegas Raya pada Randy

"Aku tahu kamu masih sayang sama Dava, begitupun dengan Dava."

"Dava gak sayang sama aku, buktinya dia pergi ninggalin aku. Itu udah cukup buat aku Ran." Raya berdiri dari tempat duduknya, ia melanjutkan perkataannya sebelum ia kembali melangkahkan kakinya untuk pergi "Cinta itu butuh perjuangan, kalau segini aja dia udah nyerah bagaimana kedepaanya? Cinta tidak selemah itu Ran."

Randy masih diposisinya, ia hanya bisa melihat kaki Raya melangkah sampai hanya punggung Raya saja yang terlihat.

***

"RAKAAAAAAAAAAA!" Teriakan itu sangat terdengar Nyaring. Raya menumpahkan isi hatinya ditepi Danau, tempat dimana Raka mengungkapkan isi hatinya pada Raya.

"..Please Raka, Temui aku sekarang juga! Aku rindu kamu." Air mata Raya pun tumpah seketika, tidak lama hujan pun turun dengan sangat derasnya. Raya tahu betul, tidak ada gunanya ia memanggil Nama Raka, karna sudah pasti, Raka tidak akan pernah kembali.

Raya berlutut didalam tangisannya, tidak ada satupun orang ditempat itu. Hanya ada Raya dan Tetes Air hujan yang Turun lebat.

Hujan turun Dengan sangat deras sampai-sampai seluruh tubuh Raya basah tanpa menyisakan bagian yang kering sedikitpun.

PELANGI SETELAH HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang