~keesokan Harinya~
Hari ini adalah Sabtu malam, Raya masih saja didalam Kamarnya Sembari Memainkan Benda Pipihnya itu. Sedari tadi belum ada Notifikasi yang masuk ke handphonenya sejak 2 jam yang lalu.
Adit Berniat Untuk mengajak Adiknya pergi keluar, sekedar untuk bermain dan makan Malam diwarung Emperan. Karna mereka berdua saat ini sama-sama tidak mempunyai Pasangan.
TOK..TOK
Adit Membuka Pintu Kamar Raya secara perlahan, ia melihat sang adik sedang Rebahan diatas Ranjangnya
"Keluar yuk!" Ajakan Adit kepada Raya
"Kemana? Sama siapa?"
"Banyak tanya, gue laper! Ikut aja nnti gue traktir!"
"Oh oke Gue ganti baju dulu,5 Menit lagi gue langsung kebawah!"
*****
Raya dan Adit pergi ke Tempat Sate Ayam, Raya sangat mengingkan itu,Dan aditpun menurutinya Karna perutnya sudah Sangat Lapar.
Adit memesan Dua Porsi Sate, sudah pasti untuk Mereka berdua. Raya sangat Menikmati Makan malam bersama Kakak Satu-Satunya itu. Bagaimanapun juga Adit bisa dikatagorikan Sebagai kakaknya baik dan perduli terhadap Adiknya.
"Bang abis ini Kita jalan-Jalan!" Pinta Raya kepada Adit.
"Iya, makan aja dulu abisin!"
Mereka pun melahap setiap Tusuk Satenya Sampai Tidak ada yang tersisa kecuali Piring dan sisa tusuk Satenya.
*****
Mereka Berjalan ditaman Kota yang Cukup Ramai Dikunjungi Banyak Orang, Karna Taman ini memang khusus dibuka Hanya pada Sabtu malam Saja.
Banyak Sepasang Kekasih yang menghabiskan waktunya Berdua dimalam Ini, kalau pun Raya mempunyai kekasih tidak mungkin Raya pergi kesini Bersama Adit.
Ada yang menarik perhatian Raya, ditengah Keramaian Taman Kota. Dari banyaknya Orang yang berlalulalang Raya melihat Ada segerombolan anak muda yang sedang Berkumpul dibawah pohon besar. Dan salah satu dari mereka Ada yang Raya kenal, Raya pun langsung Menghampiri Gerombolan anak Muda itu tanpa Rasa takut sedikitpun.
"Bang gue Kesana dulu!" Raya pamit kepada Adit, dan Aditpun hanya mengangguk,karna Yang adit lihat jari Telunjuk Raya menunjuk kearah Tukang Gulali
***
Kini Raya berada dihadapan mereka, dan apa yang Raya Lihat sangat Mengejutkan. Lelaki yang sedang dekat dengannya sedang melakukan Hal yang sangat Buruk, ya itu adalah Dava, Raya melihat Dava sedang mengisap Satu Batang Rokok dengan Beberapa Pil Obat disamping Gelas Kopinya.
Dava pun ikut terkejut Melihat Raya yang sedang berdiri menatapnya dengan Tatapan Penuh kecewa.
Dava Mencoba Mendekati Raya dan berusaha untuk meraih Tangannya, Namun Raya sama sekali tidak mau disentuh sedikitpun. Dan yang lebih membuat Raya kecewa disana Ada sosok Clarissa dan juga Dinda,Musuh Raya yang sangat menentang Kedekatan Raya dengan Dava. Yang membuat Raya bingung,kenapa Dava begitu Santai sekali melihat keberadaan Clarissa bukankah Disekolah Dava sangat Enggan sekali melihat keberadaannya.
"Raya gue bisa jelasin, tapi please! Dengerin gue dulu!" Dava mendekati Raya, Namun Raya Menghindar Dan melangkahnya kakinya secara Mundur
"Jangan deket-deket gue Dav, gue udah tahu lo yang sebenarnya! Jangan pernah kenal gue lagi!" Pinta Raya, Dava sadar kini Raya mulai memperlihatkan Wajah takutnya kepada Dava. Raya sangat Takut melihat Dava dengan perilaku yang seperti itu.