Bel pulang sekolah pun berbunyi,seluruh siswa-siswi Smk Bakti Jaya berhamburan keluar. Raya pun melangkahkan kakinya untuk segera pulang kerumah,ia sudah Sangat Lelah dengan pelajaran sekolah hari ini. Rasanya ia ingin segera merebahkan Tubuhnya diatas Kasur.
Ketika ia sedang berjalan menuju Gerbang sekolah. Dava mensejajarkan Motornya itu disamping Raya, Dava memanggil Nama Raya dan mengajaknya untuk pulang bersama. Tentu saja Raya menolaknya. Raya mempercepat Langkahnya Rasanya ia kali ini benar-benar sudah dibuat Pusing 7 keliling dengan lelaki itu.
Dava masih Saja mengikuti Raya dari belakang, itu membuat Raya semakin Risih. Lalu Raya pun sesekali menengok ke Arah Dava sembari terus berjalan.
"Mau lo apa lagi?" Tanya Raya ketus.
"Berhenti dulu, gue mau ngomong!"
"Gak ada waktu ngeladenin Orang kayak lo!"
"Gue mau balikin Kalung ini ke lo"
"Pantang buat gue untuk mengambil kembali Barang yang udah gue kasih ke orang!"
"Yauda berhenti dulu sebentar..."
Ketika Dava Membawa Motornya dengan pelan untuk menyeimbangkan Langkah Raya,tiba-tiba Dava Terhenti karna Ban motornya Bocor. Raya pun menghiraukan nya
"Tolongin gue dong, Ban gue bocor!"
"Gak bisa!"
"Yah gituh banget sih.." lirih Dava seperti putus asa
"Gue harus bantu apa? Niup Ban lo? Sinting kali!"
"Temenin gue aja kebengkel,lo gak perlu dorong cukup Temenin gue dan jalan disamping gue aja kok. Gimana mau ya?"
Tanpa Basa-basi akhirnya Raya pun mau,entah angin darimana sampai-sampai Raya menuruti permintaan Dava begitu saja. Sesampainya dibengkel Dava langsung Menambal Ban motornya. Sementara Raya duduk dibangku yang telah disediakan.
Ternyata Bengkel Motor ini milik papahnya Dava,dan anehnya Dava langsung Menambal Ban motornya sendiri tanpa meminta Bantuan Montir yang ada. Awalnya Raya Ragu melihat Dava yang seperti itu,tetapi kali ini Raya sadar ternyata Dava tidak seburuk yang Raya kira.
Setelah Hampir Ban motor Dava selesai Ditambal. Tiba-Tiba Dava menarik Tangan Raya untuk segera bersembunyi dibalik Laci Kasir. Entah mengapa Raya pun tak mengerti, Dava hanya memintanya agar tidak bersuara untuk saat ini.
Terlihat dari Luar ada segerombolan Geng motor yang Datang Kebengkel Papahnya Dava sembari membawa Senjata Tajam sebagai andalannya"MANA BOS LO?" tanya Ketua dari Geng motor itu kepada Salah Satu Montir yang ada
"Ga-ga tahu bang!"
"Alah bohong lo! Kalo lo gak jujur sama gue, Gue tebas Leher lo mau?" Ancam Ketua Geng motor itu.
Lalu geng Motor itu mengObrak-abrik Bengkel Dava. Ketika salah Satu anggota Geng motor itu hampir melihat Dava dan Raya sedang berada dibawah Laci. Polisi pun datang,mereka pun langsung bergegas pergi meninggalkan Tempat itu Tanpa Ampun.
Ketika Dava melihat situasi yang mulai Aman dava pun keluar dari persembunyiannya. Sementara ia melihat Raya yang masih dengan Wajah ketakutannya, Raya masih tetap berada dibawah laci itu dan enggan untuk keluar karna merasa takut Geng motor itu akan kembali lagi.
"Udah ayok keluar!" Perintah Dava. Raya pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya
"Udah Aman kok!" Dava pun menjulurkan Tangannya. Akhirnya Raya pun mau keluar dari tempat itu
"Mereka itu tadi siapa?" Tanya Raya kepada Dava.
"Bukan siapa-siapa, lo gak usah takut ya! Pulangnya nanti gue anter kok!"
"Gak usah,gue bisa naik angkot. Gue takut sehabis lo nganterin gue balik,diperjalanan pulangnya lo dihadang sama mereka!"
"Lo khawatir sama gue?"
"Dasar bodoh! Jelas lah,lo bisa mati ditangan mereka!"
"Kalau gue Mati emangnya lo bakalan perduli?" Goda Dava terhadap Raya sembari mendekatkan Wajahnya ke Raya
"Najis! Apaan sih deket-deket! Gue mau balik" Raya langsung mengambil Tasnya dan bergegas pergi dari Bengkel itu. Dava pun refleks menarik Tangan Raya sampai akhirnya Raya Jatuh dipelukan Dava dengan Posisi Dava yang ikut terjatuh kelantai. Saat itulah Dava dengan sangat Jelas Melihat wajah Cantik Raya.
Mereka sama-sama Gugup saat Wajah mereka berdekatan. Terlebih lagi Raya, Raya tidak bisa berbuat apa-apa karna ia masih memandangi Bola mata Dava yang sangat jeli itu dan begitupun Dava yang memandangi Wajah Cantik Raya dengan Kulit wajahnya yang sangat bersih.
Dava pun Menggoda Raya dengan Senyumannya manisnya itu , Raya yang menyadari hal itu pun langsung bangun dan merapikan rambutnya
"Dasar Modus!" Raya pun dengan cepat melangkahkan kakinya. Beruntungnya Angkot yang ingin ia naiki Cepat datangnya. Sehingga, Dava tidak bisa mengejarnya lagi.
Raya masih tidak sadar apa yang sudah terjadi padanya. Itu sangat Gila. Sepanjang perjalanan Raya menggerutu sendirian,senyuman Dava itu baginya sangat menjijikan sekali. Sepertihalnya seperti laki-laki berhidung Belang yang sedang menggodanya.
Sementara Dava hanya tertawa lepas, ia sangat yakin pasti kali ini taruhan antara dirinya dengan Panji akan dimenangkan olehnya. Dava sangat yakin bahwa Raya akan menyukainya, dan tinggal menunggu waktu yang tepat pasti Raya dengan mudahnya menerima Cintanya itu.
Dava sudah berjanji kepada Panji akan membuat Raya malu, jika Raya sudah menjadi miliknya. Ia akan membongkar tentang taruhan ini kepada Raya dipesta ulang tahunnya Dava. Itu akan terlihat sangat seru, Ucap Batinnya.****
Setelah sampai rumah Raya langsung segera Memandikan tubuhnya dengan Air hangat. Ia ingin Cepat-cepat tidur,kegiatan Hari ini sungguh melelahkan.
Ketika Raya baru saja memejamkan Matanya, ada Pesan masuk ke benda pipihnya itu. Raya menghiraukannya pesa itu, yang jelas ia sudah sangat ingin tidur malam ini.
Tiba-tiba baru saja Raya pulas,Handphone nya Berdering kali ini Ada panggilan masuk. Dengan cepat Raya merijek Panggilan itu,dan langsung mematikan Handphonenya dengan sangat cepat
Mengertilah aku ingin tidur.....
🍃🍃🍃
Hai guys! Kambali lagi hehe😅
Semoga tambah sukak ya sama ceritanya👌
Sedikit dulu yaa💓