8 bulan kemudian~
Hari demi hari terus berlalu, membuka lembaran baru dan membiarkan lembaran Lama Hancur lebur bersama tetesan Air hujan.
Kenangan yang dulu indah untuk dikenang, kini seakan terasa pahit untuk dinikmati kembali. Jangankan untuk memperbaikinya, mengingatnya saja Raya sudah tak kuasa.
Pada saat ini juga Raya dinyatakan telah lulus dengan Nilai yang cukup memuaskan. Ia pun berniat untuk meneruskan kembali pendidikannya dibangku kuliah
Hari demi hari ia lewati dengan sepenuh hati. Bagi Raya, apapun yang terjadi harus dilewati dengan lapang dada beserta keikhlasan Hati. Karna pada Dasarnya semua yang telah terjadi ataupun yang akan terjadi itu telah digariskan oleh yang maha kuasa.
Kehilangan Raka, dikhianati Dava. Itu Raya jadikan sebagai proses perkenalannya dengan Cinta. Suka-Duka, semuanya telah Raya rasakan. Dan biarlah semua Berjalan dengan semestinya.
***
Raya berjalan menyusuri koridor kampus barunya, ia datang kesini bersama kedua orang tuanya untuk mendaftarkan diri.
Raya akan memilih fakultas sesuai dengan jurusannya Di SMK yaitu Akuntansi. Orang tua Raya pun menyetujuinya sehingga tidak ada perdebatan diantara mereka.
"Ma, pa makasih ya udah anter aku."
"Sama-sama sayang, kamu yang serius ya belajarnya." Ucap jenny pada Anaknya
"Nanti kalau kamu sudah selesai kuliah, kamu akan bekerja dikantor papah, untuk meneruskan perusahaan yang telah papah bangun sebelumnya."
"Siap pa, tapi aku rasa bang Adit lebih pantas pa. Aku mau coba kerja ditempat lain dulu, aku mau ngerasain jatuh-bangun kayak papa."
"Anak yang baik." Ucap derry pada anaknya sembari mengusap pucuk kepala Raya
***
Keesokan Harinya, Adit Melangsungkan Acara Tunangannya dengan Alenna. Adit merasa bahwa ia harus mengikat Alenna dengan hubungan yang lebih serius. Walaupun Usia Adit masih dibilang Muda yaitu 21 tahun, Adit sudah memikirkan keseriusannya dengan Alenna. Bahkan ia pun kini sudah bekerja keras untuk menabung agar ketika Ia memutuskan untuk menikah dengan Alenna, ia bisa memakai uangnya sendiri dan tidak merepotkan kedua orang tuanya.
Raya berjalan Mendekati Adit Dan Alenna seusai Acara dilaksanakan.
"Ciyee yang udah Tunangan." Ledek Raya pada Adit
"Ya iyalah, cewek tuh harus dikasih kepastian gak kayak lo digantung, emangnya jemuran? Haha." Adit mengecup Kening Alenna
"Adit kamu gak boleh gitu." Ucap Alenna pada Adit
"Ya gue sih bukannya digantung ya, gue cuma gak mau aja ngelangkahin Kakak Sendiri." Raya membela diri, padahal Adit tahu betul tentang hubungannya dengan Dava
"Gue do'a-in supaya si Dava cepet balik lagi ya ke lo haha."
"BODOOOOOOOO!!!!" Raya langsung membalikan tubuhnya dan berjalan meninggalkan Adit.
"Adik kamu marah tuh, kamu sih kalau bercandanya sukak kelewatan."
"Gak papa sayang, dia orangnya gak baperan cuma agak sedikit manja. Paling abis ini dia ngadu ke mamah,papah." Ucap Adit Santai.
***
Lembang Bandung, jawabarat
"Gue mau balik ke Jakarta. Lo gak bisa nahan gue disini Iren!!!"
"Aku gak akan biarin kamu pergi."
"Lo kenapa sih jadi ngatur-ngatur gue gini?"
"Karna aku tau kamu mau balik ke Jakarta untuk menemui Raya! Iya kan? Dan aku gak akan Rela." Iren bersedekap