Keluarga Raya mendatangi Rs. Kasih Bunda, ia ingin melihat bagaimana keadaan Raya. Dan syukurlah Raya tidak separah yang sudah dibayangkan Oleh keluarganya. Walaupun Raya belum sadar dari Pingsannya, tapi dokter menyatakan bahwa Keadaan Raya baik-baik saja.
Ditempat lain, (Rumah Raka )keluarga Raka sedang Berduka. Bagaimana Tidak, Tante Melly dan om dirga harus Rela kehilangan anak satu-satunya yang mereka punya. Sungguh tragis peristiwa ini sampai-sampai harus merenggut nyawa anaknya.
Tante melly Mencoba untuk tetap Tegar, ia tahu kalau tangisannya itu hanya membuat Raka semakin Berat menjalani Kehidupan barunya dialam Sana. Tapi seorang ibu manakah yang tidak sedih melihat anaknya terbujur kaku dan tidak berdaya seperti ini. Terlebih lagi tubuh Raka dipenuhi Darah yang bercucuran disekujur tubuhnya, akibat Mobil yang menghantam keras tubuhnya itu.
"Raka bangun nak! Banyak yang sayang sama kamu nak, kamu jangan tinggalin Bunda sama ayah Raka. Bunda gak sanggup Menghadapi Cobaan ini" isak tangis tante melly Pecah dihadapan Jasad anaknya itu, sementara om dirga Tetap setia berada disamping Tante melly untuk menenangkan Istrinya dengan pelukan hangatnya
"Istigfar Bun!kasihan Raka,ikhlaskan ini sudah takdir kita. Raka juga tidak mau meninggal dalam keadaan yang tragis seperti ini, kita sebagai orang tuanya harus tetap tegar dan mendo'a kan Raka agar ia bahagia dialam sana"
"Raka anak kita satu-satu nya yah, gimana bunda bisa ikhlas melihat Raka meninggal dalam keadaan seperti ini? Bunda gak kuat yah, Bunda gak sanggup. Ayah tolong bilang ke dokter bunda akan bayar berapapun ke mereka asalkan mereka bisa membuat Raka bangun dan Hidup kembali seperti semula. Tolong bilang ke mereka yah, bunda akan bayar hiks..hikss" tante melly menangis sejadi-jadinya didalam pelukan suaminya itu. Sementara om dirga terus berusaha untuk membuat istrinya itu menjadi tenang dan belajar untuk ikhlas
"Sadar bun Sadar, Ini yang terbaik untuk Raka!"
Tante melly pun pingsan, sepertinya tubuhnya itu melemas dan fikirannya sangat kacau. dengan sigap Om dirgan membopong tubuh istrinya itu untuk istirahat didalam kamar.
Sementara Proses pemakaman tetap berlanjut, kali ini Rintik hujan turun bersamaan dengan Awan hitam yang ikut menyertai pemakaman tersebut. Kali ini Geo sahabat Raka, turun langsung untuk ikut menguburkan Raka ke liang lahad. Mungkin hanya itu yang bisa Geo persembahkan sebagai tanda penghormatan yang terakhir.
Proses pemakaman pun selesai setelah Om dirga beserta kerabatnya menaburkan bunga diatas Gundukan Tanah merah. Bunga itu menutupi seluruh bagian Gundukan Tanah itu, dan itu pertanda bahwa Raka banyak disenangi oleh semua Orang.
Satu persatu Semua yang ada dikoridor meninggalkan pemakaman itu, kini hanya tersisa Om Dirga, Geo dan kedua Sahabatnya Raya yaitu, Alya dan Anggi. Mereka nampak hadir sebagai perwakilan Raya yang tidak bisa ikut hadir dipemakaman tersebut dikarenankan kondisinya yang masih sakit
"Gue ikhlas Raka. Lo yang tenang dialam sana ya! Gue beruntung banget pernah jadi sahabat lo, bahkan sampai kapanpun lo akan tetap jadi sahabat gue!" Geo mengucapkan itu sembari meneteskan Airmatanya dan Mengusap Batu nisan yang bertuliskan Nama sahabatnya itu. Memang sulit dipercaya olehnya bahwa sahabatnya itu akan pergi secepat ini
"...Gue minta maaf kalau gue ada banyak salah sama lo Raka, gue sedih atas kepergian lo. Tapi gue sadar, mengikhlaskan lo akan jauh lebih baik. " lalu Geo pun beranjak Dari Makam Raka,dan berpamitan kepada Om Dirga. Tak lupa Geo pun memberi semangat kepada Om dirga, Geo tahu betul pasti Om Dirga sangat terpukul dengan Kejadian ini
"Om, saya pulang pulang dulu. Om yang Tabah ya!"
Alya dan Anggi pun masih membisu,ia masih Tidak percaya dengan apa yang sudah Terjadi. Ia khawatir Raya tidak akan bisa menerima kejadian ini. Terlebih lagi Lagi Raka meninggal karna telah Menyelamatkan Nyawanya, itu pasti akan menjadi Tamparan tersendiri Untuk Raya.
Alya pun melangkahkan kakinya, dan mencoba untuk berbicara kepada Raka lewat batu Nisan yang tertera dengan Sangat Jelas tercantum Namanya itu
"Raka,lo kuatin gue sama Anggi ya untuk bisa berbicara jujur ke Raya tentang kejadian ini hikss...hikss... meskipun gue nggak tau harus mulainya dari mana. Tapi gue sadar Cepat atau lambat Raya harus tau ini." Anggi pun menenangkan Alya, alya benar-benar tidak sanggup untuk melanjutkan perkataannya. Alhasil Anggi pun memeluk sahabatnya itu dengan Erat. Om dirga yang melihat itupun ikut menenangkan Hati Alya
"Sudah nak, kasihan Raka jika terus kalian Tangisi. Berdo'alah!semoga Raka bahagia Dialam sana. Atas Nama Raka om meminta maaf untuk segala kesalahan-kesalahan Raka yang disengaja maupun yang tidak sengaja"
"Raka nggak pernah buat salah kok om, Raka anak yang baik"ucap anggi yang diangguki Oleh Alya
"Yasudah,mari kita pulang! Sepertinya hujan deras akan segera turun"
Mereka pun pulang bersama, dengan sangat berat om dirga melangkahkan kakinya untuk beranjak dari makam anaknya tersebut. Sesekali Om dirga menengok kebelakang untuk memastikan, apakah Hari ini anaknya itu benar-benar sudah Tiada dan tidak mungkin lagi untuk tinggal satu atap bersamanya . Tapi takdir tidak bisa dipungkiri, ini memang sudah jalannya Ucap om dirga batinnya.
*****
Sementara kini Raya sudah sadar dari pingsannya. Raya merasakan sakit yang luar biasa dibagian kepalanya akibat benturan yang cukup keras, Raya memegangi Kepalanya sembari mengingat terakhir kali ia sadar sampai akhirnya ia berada dirumah Sakit .
"Ma, kepala aku sakit banget!" Lirih Raya sembari mengusap-usap dahinya
"Kata dokter itu akibat benturan Yang cukup keras Dikepala mu ra, kamu harus istirahat ya. Besok pagi kamu sudah boleh pulang" Ucap tante Jenny kepada anaknya itu
"Tunggu ma.. sebenarnya apa yang sudah terjadi sama aku? Raka mana ma?" Seketika Raya mengingat terakhir kali ia sadar itu sebelum Tubuhnya terdorong kencang sampai2 kepalanya itu terbentut pembatas jalan "apa Raka sudah pergi kebandung?" Raya menangis jika mengingat kejadian Kemarin
"Nggak sayang, Raka gak kemana-kemana. Raka akan selalu ada dihati kamu!" Tante jenny pun memeluk Raya dengan sangat erat.
"Maksud Mama?"
"Kalau kamu mau tahu jawabanya kamu harus cepat sembuh,biar kamu tahu sendiri apa yang sebenarnya terjadi." Tante jenny melepaskan pelukannnya dan menyuruh Raya untuk kembali Merebahkan tubuhnya "sekarang kamu istiahat sayang,besok kamu sudah boleh pulang. Kamu pasti gak akan mau kan lama-lama disini?"
Raya pun menjawabnya dengan Anggukan kepalanya. Tante jenny mengusap-usap pucuk kepala anaknya itu sampai anaknya itu benar-benar tertidur pulas.
Tante jenny pun meneteskan airmatanya, iya tahu betul pasti Raya tidak akan bisa menerima kejadian ini kalau ia sampai tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi Tante Jenny Sadar, ia tidak boleh egois. Lambat laun Raya harus tetap tahu kejadian yang sebenarnya.
🍃🍃🍃🍃
Hai hai!
Sedih ya 😢
Jangan lupa votenya ya Teman✌
InsyaAllah episode selanjutnya gak akan kalah seru dan mudah2an feelnya dapet Aamiin.