Epilog

795 19 1
                                    

"pandaa," teriak Dava dari luar pintu Kamar Raya untuk membangunkan kekasihnya

Tanpa harus bersusah payah  membangunkan Raya, Knop pintu pun mulai bergerak dan pintu terbuka lebar

Gadis yang memakai baju piyama bermotifkan panda itu keluar sembari mengucek matanya yang masih terasa kantuk. Sementara Dava langsung memulai aksinya hingga membuat Raya terperangah

"HAPPY ANNIVERSARRY PANDA," Dava memberikan Sebuket Bunga berbentuk kepala Panda pada Raya, sontak itu membuat Raya meneteskan Air mata kebahagiaannya

"Da-,va ka--kaamu Ingat?" Tanya Raya dengan terbata-bata.

Dava mendekat ke Arah Raya dan tersenyum padanya, jarinya sudah siap untuk menyeka Air mata Raya. Namun, Raya menolaknya "jangan, ini Air mata kebahagiaan!"

Raya pun memeluk Dava dengan Sangat Erat. Dava mengusap Puncak kepala Raya dengan Sangat Lembut dan membiarkan kekasihnya untuk menangis didada bidangnya "Terimakasih sudah mau bertahan dengan Laki-laki sebrengsek aku!" Perkataan Dava membuat Raya melepas pelukannya

Jari telunjuk Raya menyentuh Bibir Dava "Jangan bicara seperti itu, Aku gak suka! Bagi aku, kamu adalah laki-laki yang hebat! Aku tidak akan mencintai lelaki manapun selain kamu,"

Raya memegang pipi Dava dan berusaha untuk meyakinkannya "Didunia ini ada tiga Laki-laki yang sangat aku percayai. Pertama Papa, kedua bang Adit, dan yang ketiga kamu,"

".......aku gak mau kamu berfikir buruk seperti itu Dava. Setiap orang pernah berbuat salah, pernah melakukan kesalahan yang gak seharusnya dilakukan. Tetapi manusia pun berhak menentukan jalan hidupnya, berdebat dengan masalalu tidak akan pernah Usai. Karna bagaimanapun juga hidup akan terus berjalan kedepan. Biarlah masalalu itu tersimpan pada Masanya. Dan perbaiki masa yang sekarang untuk masa depan yang lebih baik,"

Dava tersenyum dan memegang kedu tangan Raya "Terimakasih telah memberiku kesempatan pan,"

"....Tegur aku kalau aku berbuat salah. Jangan kamu biarkan aku kembali pada Dava yang Brengsek! Temani aku Ra, bimbing aku untuk bisa menjadi yang lebih baik. Karena aku gak mau kalau sampai anak-anakku nanti mencerminkan Perilaku ayahnya yang buruk,"

"Kamu masih 18 tahun sayang, masih ada kesempatan untuk kamu perbaiki diri." Raya tersenyum dan berhasil untuk membuat kekasihnya itu percaya bahwa ia mampu berubah dan menunjukan pada Dunia bahwa Status dimasalalu tidak berlaku untuk masa depan

****

"Sayang ayok cepat, nanti kita terlambat!!" Dava memberitahu Raya untuk mempercepat gerakannya. Karna sebentar lagi mereka akan datang ketempat kuliahnya untuk mendaftarkan diri sebagai mahasiswa

Raya berjalan menuju Mobil sembari memasang Arloji dipergelangan Tangan nya "Iya aku udah Rapih,"

"Udah siap nih,?" Tanya Alea pada keduanya. Raya menjawab dengan anggukan kepalanya. Sementara Dava, ia selalu saja memasang muka malas ketika berhadapan dengan Alea, sepupu tercintanya!!!

"Ayok Suamiku, tancap gasnya!" Titah Alea pada suaminya yang sudah siap memegang Stir

Tidak butuh waktu lama, mereka pun sampai ditempat tujuan hanya dengan waktu 15 menit. Raya segera turun dari Mobil dan tentu saja diikuti dengan Dava dibelakangnya.

"Panda, tolong pegangin tas aku dulu," Raya yang selangkah lebih maju dari Dava pun membalikan tubuhnya untuk menolong kekasihnya itu

"Why?" Tanya Raya yang saat ini sedang menenteng Tas Dava

"Kamu ngerasa gak sih kalau badan aku ada peningkatan?" Tanya Dava sembari memperlihatkam bagian Tubuhnya yang terlihat sedikit lebih membengkak

Raya terkekeh melihat tinhkah-laku dava "aku rasa kamu terlihat lebih gemuk sayang," Raya menahan tawa dan melanjutkan perkataannya "Aku Rasa kamu harus memperbanyak gerakan Sit-Up."

PELANGI SETELAH HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang