perpisahan🍃

660 18 2
                                    

Setelah Acara makan malam Tepat dua bulan yang lalu. Kini hubungan Raya dengan keluarga Raka semakin Dekat. Sampai Raka lupa kalau Hari ini adalah Hari terakhirnya bersama Raya, Karna besok ia harus pergi ke Bandung bersama keluarganya.

Ujian semester ganjil sudah ia lewati dan hari ini sudah masuk hari Libur panjang, Hari yang seharusnya mereka Habiskan Berdua ternyata Hanya menjadi angan-Angan Raka. Kali ini keputusan Raka benar-benar Sudah bulat,meskipun ayah nya sudah mengalah untuk tidak memaksakan Raka ikut tinggal bersamanya. Namun, Raka tetap memilih Ikut Pindah bersama orang tuanya.

Kini Raka beserta kedua Orang tuanya nya sedang membicarakan Niat pindahnya itu diruang keluarga. Rencananya mereka akan pindah besok pagi.

"Ayah mengerti sekarang, ada seseorang yang membuatmu bertahan agar tetap tinggal disini!"

"Sudahlah ayah,Raka akan tetap Ikut tinggal bersama Ayah dan Bunda. Raka ikhlas lagi pula jodoh tidak akan kemana-mana bukan?"

"Bunda gak mau kamu menyesal sayang, bunda mengalah. Bunda ngerti kok diposisi kamu sekarang! Bunda tahu ini keputusan yang sangat sulit untuk kamu,Bunda dan Ayah mengizinkan kamu untuk Tetap tinggal dirumah ini. Dan Rumah ini tidak akan Bunda jual, asal kamu bisa jaga diri kamu baik-baik!"

"Bun, Raka mohon! Ini sudah menjadi keputusan Raka. Raka sayang bangat sama Ayah dan Bunda, Raka gak mau kehilangan Harta yang paling berharga dihidup Raka! Dan Raka mohon bunda jangan bikin Raka menjadi Ragu dengan keputusan yang sudah Raka ambil, Raka sudah siap kalau Raka harus kehilangan Raya tapi Raka gak siap kalau Raka harus berada Jauh dari Ayah dan Bunda"

Mendengar perkataan itu, kedua orangtua Raka sangat Bangga dengan keputusan yang diambil oleh anak semata wayangnya itu. Mereka mengerti tidak seharusnya mereka membuat Raka menjadi bimbang dengan keputusannya, dan mereka pun mengerti keputusan yang sudah diambil oleh anaknya itu adalah keputusan yang terbaik.

******
Pukul 15.00 Raka mengajak Raya bertemu ditaman. Dimana tempat itu adalah saksi dari ikatan yang mereka jalani saat ini.
Raka sengaja tidak menjemput Raya, karna Raka sedang sibuk menyiapkan sesuatu Untuk Raya.
Bukan sibuk untuk memberinya kejutan, tetapi sibuk untuk menyiapkan hatinya agar tetap tegar ketika Raka harus mengungkapkan yang sejujurnya.

Digenggamannya Ada Sekotak kecil yang berwarna merah, didalamnya berisi kalung dengan hiasan Kunci ditengah-tengah kalung tersebut.
Raka sengaja Memilih Kunci sebagai hiasan kalung itu. karna, menurut Raka itu sebagai pertanda bahwa dimana pun Raka berada, hatinya tidak akan bisa terbuka oleh siapapun kecuali sipemilik kunci itu.

Raka merasa deg-degan, ia bingung harus memulai pembicaraannya itu darimana. Walaupun sebenarnya ia sudah ikhlas jika Raya harus Membencinya dengan keputusan yang sudah ia ambil.
Setelah menunggu 15 menit. Raya pun datang dan langsung menghampiri Raka. Tidak Lupa Raya pun selalu menebarkan senyum manisnya itu kepada kekasihnya

"Hai Raka! Maaf ya lama tadi dijalan agak sedikit macet!" Ucap Raya dengan Wajah Sumrinngahnya "kamu kok tumben bangat ajak aku kesini? Dan biasanya juga kamu jemput aku kerumah?"

"Maaf ya sayang kalau aku udah ngerepotin kamu"ia menghelas nafas dan merasa gugup. "Hmm... Ra aa--kuu..hmm" Raka mengerti ia harus memulai pembicaraannya itu sekarang

"Kamu kenapa Raka? Kamu sakit?" Raya memengang dahi Raka untuk memastikan kekasihnya itu baik-baik saja "badan kamu gak panas kamu kenapa?" Tanya nya sekali lagi

"Aku punya ini untuk kamu?" Seketika Raka langsung mengeluarkan Kalung itu dari tempatnya. Tidak tahu kenapa sepertinya Raka refleks karna merasa gugup dan canggung untuk memulai pembicaraan itu langsung keintinya

"Wah bagus sayang,aku sukak!" Raka pun mulai memakaikan kalung itu dileher Raya

"Kamu tau gak kenapa dikalung itu ada Hiasan Berbentuk Kuncinya?" Raka bertanya dan Raya hanya menggeleng-gelengkan Kepalanya

"Kunci itu sebagai Tanda, dimanapun aku berada hati aku cuma buat kamu. Dan gak akan ada yang bisa masuk kehati aku selain kamu, karna cuma kamu yang bisa membukanya"

DEG

Dengan Cepat Raya langsung menengok kearah Raka. Dan menatapnya dengan perasaan Risau. Ia tak mengerti maksud dari perkataan kekasihnya itu

"Maksud kamu?"

"Raka jawabbb!!"

"Raka aku tanya sama kamu, yang kamu bilang barusan itu maksudnya apa?"

"Raka jawabb!"

Airmata pun tumpah dan mengalir dipipi Raya. Raka semakin merasa bersalah dengan keputusan yang sudah ia ambil.
Kini Raka harus berkata jujur, bagaimanapun juga ini adalah keputusan yang terbaik untuknya

Dengan sangat Hati-hati Raka mulai mendekati Kekasihnya itu dan memegan kedua pipi Raya dengan Telapak Tangannya.

"Aku minta maaf Ra,aku harus pergi!"

"Aku tahu aku salah, tapi ayah dan bundaku memutuskan untuk pindah Rumah karna Pekerjaan ayahku. Aku gak mungkin tinggal diatap yang berbeda dengan kedua orangtua ku"

"Ini keputusan yang sangat sulit,tapi apa boleh buat Ra. Aku juga gak bisa berbuat apa-apa! Mereka harta satu-satunya yang aku punya!"

Raya melangkahkan kakinya satu langkah dari Raka.

"Aku tanya sekarang sama kamu, kalau endingnya harus kayak gini. Kenapa kamu berbuat sesuatu yang sulit untuk aku lupakan nantinya?" Raya mencoba untuk tetap berbicara walaupun sebenarnya Mulutnya itu sudah tidak sanggup untuk berkata

".....kenapa kamu harus berbuat manis ke aku Raka kalau akhirnya hanya kepahitan yang kamu kasih, kamu egois! Aku benci kenal sama kamu,apalagi harus menjalin hubungan yang hanya seumur jagung!"

"Hubungan jarak jauh itu bukan hal yang mudah Raka, apa gak ada keputusan yang lain selain ini? Apa gak ada Keputusan yang lebih baik dari ini? Apa kita harus sudahi hubungan in...." Raka sadar kekasihnya itu sudah tak sanggup lagi untuk meneruskan perkataannya.
Dengan cepat Raka pun mendekap Raya dalam pelukannya. Kini tubuhnya bergetar,ia telah melakukan hal yang sangat bodoh sampai-sampai kekasihnya itu menangis sampai tersedu-sedu. Airmata yang jatuh pun mengalir dengan derasnya

"Maaf sayang maaf, aku minta maaf aku tahu aku salah!" Raka mempererat pelukannya

"Semua pertanyaan yang kamu kasih ke aku,aku jawab semuanya. Aku gak punya pilihan lagi Ra, aku tahu ini bukan keputusan yang terbaik. Tapi cuma ini yang bisa aku lakuin untuk balas budi kepada orangtuaku. Selama ini ayah dan bunda gak pernah meminta apapun ke aku, mereka selalu menuruti apapun yang aku mau. Terlebih lagi Ayah. Ayah yang selama ini mati-matian kerja keras cuma demi aku Ra, aku harap kamu bisa mengerti!"

Kini Raya melepaskan pelukan Raka, Dan Raya mulai menjauhkan Tubuhnya dari kekasihnya itu.
Ia melangkahkan kakinya dan berjalan meninggalkan Raka, hanya Empat kata yang mampu Raya ucapkan kepada kekasihnya itu

"Aku butuh waktu Raka!"

Raka pun mengerti Raya pasti sangat kecewa dengan Keputusannya.
Raka pun berusaha untuk mengejar Raya, sudah berkali-kali Raka berhasil meraih tangan Raya. Namun dengan Cepat Raya menepisnya kembali

Dan ketika Raya mempercepat Langkahnya itu tanpa memperdulikan keadaan sekitar. tiba-tiba ada Mobil dari Arah yang berlawanan melaju dengan kecepatan Tinggi. Raya pun terkejut dan panik,sampai Akhirnya ia merasa tubuhnya itu terdorong sangat kencang dari Arah belakang sampai-sampai kepalanya itu terbentur pembatas jalan dan Raya pun pingsan ditempat.

Orang-orang disekitar pun yang melihat kejadian itu langsung membawanya kerumah sakit. Benturan dikepala Raya cukup keras hingga Raya pun Cukup lama tak sadarkan diri

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Hai guys semoga semakin sukak ya sama ceritanya😘

PELANGI SETELAH HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang