Rencana🍃

511 19 1
                                    

Saat ini Raya dan Dava sama-sama mencurahkan kerinduannya masing-masing. Didalam apartemen Dava, Raya bercerita tentang kakaknya yang kemarin sudah bertunangan, ia juga bercerita pada saat ia menjadi nyamuk diantara Adit dan Alenna.

Sementara Raya, tidak lepas dari pandangan Dava. Dava terus memperhatikan wajah Cantik Raya yang selama ini selalu ia rindukan

"Kamu kok mau sih, jadi nyamuk gitu haha." Tanya dava pada Raya dengan Candaan

"Ya abis gimana ya, aku juga bete dirumah. Tapi kalau tau ujungnya kayak gitu sih mending aku diruma deh hehe." Dava mengusap-usap pucuk kepala Raya, Raya pun menyandarkan kepalanya dibahu Dava.

Tiba-tiba suasana menjadi Hening, Dava merasa kehangatan yang dulu pernah hilang kini telah kembali lagi, begitu pun dengan Raya.

Ketika Raya menyadari Keadaan yang mendadak menjadi Canggung. Raya bangun dari tempat bersandarnya. Namun dengan Cepat, Dava menahan Raya kembali kedalam pelukannya.

"Sebentar saja." Dava mengatakan hal itu dengan bibir yang bergetar. Ia sangat bersyukur bisa memiliki Raya kembali

***

Malam ini Dava mengajak Raya untuk Dinner disalah Satu restoran ternama. Ada sesuatu yang ingin ia katakan kepada Raya.

Dengan Dibalut Gaun berwarna merah Maroon Raya terlihat sangat Anggun dan Cantik, Rambutnya pun dibiarkan tergerai. 

Raya berjalan menghampiri tempat yang telah disediakan Oleh Dava, sudah pasti Dava pun Tengah menunggu kehadiran tuan putrinya

Suara langkah kaki yang terdengar memalingkan perhatian Dava untuk melihat kesumber suara. Dan ketika ia menengok kearah tersebut ia seperti sedang melihat bidadari yang turun dari langit, bedanya bidadari kali ini tidak mempunyai sayap

"Ra-Raa-ya." Dava gugup dan terkesima dengan penampilan Raya

"Maaf ya lama." Ucap Raya sembari melebarkan senyumnya

"Ra please jangan senyum, bisa-bisa aku diabetes." Dava masih terperangah dengan pesona Raya "kamu cantik Ra, cantik bangat."

"Makasih Dava." Raya melebarkan senyumannya sekali lagi "aku gak disuruh duduk nih?" Saking terpesonanya Dava melihat penampilan Raya, ia sampai lupa menuntun bidadari nya untuk  duduk dihadapannya

"Hmm.. ka-kamu ma-maau makan apa?" Dava menghela Nafas Panjang agar tidak terlihat gugup dihadapan Raya. Padahal, ini bukan pertemuannya yang pertama. Tapi rasa gugup itu sangat menghantui Dava, terlebih lagi detak jantungnya yang seperti sedang lari marathon

"Hey, kamu kok jadi gugup gitu sih?"

"Anu ra,hmm gimana ini." Dava menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu "Ra please jangan menatap aku kayak gitu, aku salah tingkah banget nih." Perkataan Dava membuat Raya tertawa, Ada apa dengan kekasihnya itu? Tidak seperti biasanya.

Raya pun menggenggam tangan Dava yang terasa sangat dingin, ia juga menatap Dava dengan Tatapan yang meyakinkan.

"Masih Gugup?" Tanya Raya pada Dava. Dava pun tersenyum

"Will you marry me?" Mata Raya terbelalak ketika Dava mengatakan Hal itu

"Gak sekarang Dav."

"Maaf, tadi aku latihan dulu untuk beberapa tahun kedepan hehe."

"...kamu kenapa bisa Cantik bangat sih malam ini?aku jadi tambah sukak." Perkataan Dava yang  sering sekali terdengar ditelinga Raya

"Gombal." Raya mencubit hidung Dava

"Ra..." keadaan mulai menegang, nampaknya Dava ingin mengatakan seluruh perasaan yang ada dihatinya.

"..aku gak mau jauh-jauh dari kamu lagi, kamu mau gak ikut aku ke Jerman dan kita kuliah disana?" Pertanyaan Dava membuat Raya tidak bergeming. Raya bingung harus jawab apa. Sementara hatinya tetap ingin bersama Dava

PELANGI SETELAH HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang