4. sintia ???

393 30 1
                                    

Happy Reading

☆♡☆♡

Satu kalimat menyakitkan yang terlontar dari mulutmu seperti halnya 10 jarum yang keluar dari mulutmu

"bibi via berangkat ya,assalamualaikum" salvia pamit pada pembantunya

"Wa'alaikumsalam hati-hati non, nanti dijemput mang asep ya " kata pembantunya

"Iya bi"

Begitulah salvia, dia paling tidak mau pulang sendiri dengan jalan kaki ataupun naik kendaraan umum tapi anehnya kenapa saat berangkat dia mau-mau saja berangkat sendiri,aneh bukan ??.

Setelah kurang lebih 10 menit perjalanan akhirnya salvia pun sampai disekolah tercinta.

Saat salvia ingin berjalan menuju kelasnya, salvia dikejutkan dengan banyaknya siswa maupun siswi yang berkumpul seperti sedang kedatangan artis.

Tapi saat salvia mendekat, dia melihat seorang cewek yang sangat kenalinya sedang menangis sesengukan sambil memegangi tasnya yg basah dan juga bau

"Yatuhan sintia!! Lo kenapaa ?? Ayo kita ke UKS gue gak mau lo kenapa napa" kata salvia panik bukan kepalang melihat kondisi sahabatnya yg sangat memprihatinkan

"Gak sal gue mau ke kamar mandi aja buat bersihin ini,bantuin gue ya" dengan nada masih sesengukan sintia berbicara pada salvia

Salvia pun membopong tubuh semampai sintia, untung badan sintia tidak besar jadi salvia kuat membopong tubuh sintia walaupun seorang diri

Saat sudah sampai dikamar mandi Salvia bertanya pada Sintia
"Sin lo kenapa bisa kaya gini??"

"A-arkan bully gue Sal. Tadi gue lagi jalan eh tiba-tiba di dorong gue terus nyiram gue pake air pel, terus tas gue di ambil dan di tumpahin apaan gue gak tau"

Salvia tidak menyangka Arkan akan berbuat sampai sedemikian gilanya. Apakah dia tidak tahu kalau lawannya sekarang adalah seorang perempuan?? Apa dia tidak punya lawan yang sepadan??

"gue gak nyangka Arkan bisa kaya gini sama orang yang udah cintai dia dengan tulus" lirih Salvia.

"Iya gue juga sama gak nyangkanya, lo punya parfum gak?? Tas sama badan gue bau banget nih" Tanya Sintia

"bawa, nih" Salvia menyodorkan parfum miliknya pada Sintia.

"gue udahan nih, yuk ke kelas"

Mereka kembali berjalan menuju kelas, Salvia masih memegangi Sintia karena Sintia sendiri masih sangat sulit berjalan

Ditengah perjalanan salvia melihat Arkan and The gang yang sedang nongkrong gak jelas, salvia pun mulai merasa deg-degan

Dirinya bertambah deg-degan saat Arkan menghampirinya dan juga sintia yang membuat salvia menghentikan langkahnya

"Tunggu.. lo cewek yang waktu itu di perpus kan ??" salvia mengerjapkan matanya berkali-kali, dia tak percaya jika pujaan hatinya itu mengingat dirinya

"Sal gue duluan deh gue udah bisa jalan sendiri kok dahh.." kata sintia dan meninggalkan salvia dengan berlari walaupun tertatih tatih

Tadi sepertinya mau bangun saja harus dibantu kenapa sekarang saat melihat Arkan dia langsung bisa lari walaupun tertatih-tatih ??

"K-kenapa l-lo manggil g-gue ??" Tanya salvia hati-hati, yatuhan salvia tidak bisa menutupi rasa gugup ini dia takut nanti Arkan mengetahui bahwa dia menyukainya ralat tapi mencintainya.

"Manggil ??" Tanya Arkan diiringi tertawa seperti meremehkan

"Woy lu bertiga denger gak apa yang cewek ini bilang tadi ??" Tanya Arkan kepada teman-temannya yang berada tepat dibelakangnya.

Jangan lupakan kecuping Arkan yang satu lagi dia namanya David Dianno Dharmantyo dipanggil Dave

Menurut salvia namanya lucu karna semuanya diawali dengan Huruf D, dia juga tidak kalah tampan dengan Arkan dan 2R.

Dave tidak hanya tampan tapi dia juga baik hati dan juga murah senyum sangat bertolak belakang dengan kepribadian yang dimiliki Arkan dan 2R yg suka melihat orang-orang menderita tapi dia sudah mempunyai pacar, namanya Vernita Raquella dia cantik baik juga gak sombong, salvia pernah ditolong sama dia saat salvia terjatuh,baik bukan ??

"Hahaha gua denger nih cewek ngomong apa, dia ngomong kalo lo manggil dia kan ?? Padahal lo cuma nanya ke dia hahaha gilaa geer banget lo" kata Rio dan kalimat itu bagaikan paku yang menancap tepat di hati salvia

"g-gue kira l-lo manggil g-gue tadi " salvia semakin menundukan kepalanya, dia tak sanggup memandang arkan

"Denger ya Arkan tuh tipe cewenya tinggi, dan lo nggak masuk kriteria cewek impian Arkan 0,0001% pun" kata Rio lagi sedangkan Dave tetap duduk dan hanya memperhatikan saja

"Kenapa lo tega ngelakuin ini sama fans lo?? Terutama sama Sintia. Apa lo gak punya lawan yang lebih seimbang sama lo??" Salvia benar-benar sudah kelewat batas.

Dia sendiri tidak mengerti kenapa dia bisa tiba-tiba membentak Arkan seperti itu, mulutnya seakan-akan bergerak tak sejalan dengan otaknya

Salvia melakukan kontak mata dengan Dave, dia mengisyaratkan bahwa ini akan baik-baik saja tapi salvia yakin kenyataannya tidak seperti itu, salvia sangat takut berhadapan dengan mereka

"Kalo lo gak mau di bully, lo gak usah pake segala suka atau cinta sama gue. Gampang kan?? Itu resiko jatuh cinta sama gue, bukannya kalo berjuang itu harus terima resiko??"

Perkataan Arkan benar-benar membuat bungkam

"Atau temen lo yang terlalu lemah, baru digituin aja udah nangis. Gue nyari cewek kuat bukan lemah kaya temen lo dan juga kaya lo. Muka gak seberapa aja gaya-gayaan, percuma gue gak akan bales perasaan lo, tipe gue tinggi!! Paham lo!!"

Hati Salvia seakan meledak saat itu juga, air mata sudah berada dipelupuk matanya. Tapi dia tahan agar dia tak terluhat lemah di depan Arkan. Walay sebenarnya dia sangat ingin berteriak sekencang-kencangmya di depan wajah Arkan

Salvia sudah benar-benar tidak kuat lagi mendengar ocehan mereka selanjutnya, salvia pun langsung berlari sekencang mungkin menghindari mereka.

Dia ingin ke taman belakang sekolah ini, hanya disitulah tempat sepi untuknya menenangkan diri

"Semakin kamu menghindar dari mereka, mereka semakin gencar membuat hati kamu hancur" ucap seorang cewek dengan sangat lembut

Salvia sangat mengenali suara ini

###

DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT

Next part ›››

Detrás De Ti (C O M P L E T E )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang