52. Arkan's Secret (End)

359 18 8
                                    

Happy Reading

Song player: Adele- All i ask

Cocok banget untuk part ini

###

Sejauh-jauhnya kapal pergi dari pelabuhan, pasti kapal itu akan kembali pada pelabuhan karena bagi kapal pelabuhan itu sangat amat penting

Andra sudah 3x membangunkan adiknya yang tidur seperti mati suri itu tapi, tak kunjung bangun juga. Entah dia memimpikan apa sampai-sampai congornya tidak berpengaruh sama sekali

"SALVIAAAAAA AGNETAAA LAURINDAAAA!!!"

"WOY BANGUN KEKK!!"

"DEKKKKK!!!!"

"MATI YA LO!!"

"SALVIAA BANGONNNNNNN KALO GAK BANGONN LOO GUE BAKAR IDUP IDUPPPP... BANGON GAK L- *UHUK* *UHUK* *UEKK*"

Saking kerasnya Andra berteriak akhirnya dia pun jadi terbatuk-batuk sendiri dan uwek uwek secara bersamaan

'anjir bunda sama papa pasti marah, mana tadi gue uwek-uwekan. Lagi siapa yg hamilin gue si??' tanya Andra dalam hati

Tapi kenapa dirinya tiba-tiba mendadak oon, kan tidak mungkin dirinya hamil. Seketika Andra lupa kalau dia adalah cowok. Mungkin karena efek membangunkan adiknya yang kebo ini, dirinya jadi mendadak oon. Lihat saja Salvia tak berkutik sama sekali saat dirinya berteriak sedemikian kerasnya

"aha!!" (bayangkan saja kepala andra ada lampu yg menyala)

Satu ide jahil terlintas dipikirannya

"eh Arkan kapan lo dateng?? Tuh liat kelakuan cewek yg lo suka kebo banget, mending lo balik ke London"

Andra berpura-pura seakan-akan didepannya ini ada Arkan, padahal kenyataannya tidak ada. Orang Arkannya aja ada di London yang entah kapan kembali

"EH GAK KOK AKU UDAH BANGUN TUH LIAT AKU UDAH BA- ngun.."

Saat Salvia mendengar nama Arkan dia langsung bergerak cepat untuk berdiri dan..

Ternyata tidak ada Arkan disana, ingatannya pun terlempar pada kejadian kemarin. Jelas-jelas dia yang mengantar Arkan ke Bandara tapi, kenapa dia sendiri yang lupa.

Andra mengira jika adiknya itu akan memarahinya habis-habisan karena telah membohonginya tapi, kenyataannya tidaklah seperti itu. Justru adiknya itu malah menjadi sedih karena mengingat Arkan.

Satu tetes

Dua tetes

Tiga tetes

Dan lama kelamaan tetesan air mata itu kian bertambah banyak. Sesak itulah yang dirasakan Salvia, entah sampai kapan suasana sedih ini terus melanda hari-hari Salvia, ah mungkin sampai si sumber kesedihannya kembali pada pelukannya.

"De.. De maaf sumpah gue cuma mau bikin lo bangun doang, gak bermaksud bikin lo nangis. Kalo tau kaya gini akhirnya gue gak bakal lakuin itu" kakaknya yang masih berdiri itu meminta maaf pada Salvia yang terduduk di tempat tidurnya dengan pandangan lurus kedepan entah memperhatikan apa

"Dek.. Jangan kaya gini, gue jadi ngerasa bersalah" Andra terus memohon pada adiknya agar dia mau memaafkannya

"Gue jadi paham apa arti cinta sebenarnya dari lo de. Lo yang ngajarin gue apa arti sebuah cinta tanpa ada perjuangan. Miris, kebanyakan orang-orang milih cara instan untuk mendapatkan orang yang dia cinta, tapi lo?? Lo justru melakukan apa yang harus dilakukan. Saat semua orang melakukan cara instan tapi lo malah berjuang padahal lo tau taruhannya adalah hati lo. Dan hebatnya lo tetep lakuin itu hanya untuk Arkan"

Detrás De Ti (C O M P L E T E )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang