23. Surat Misterius

234 21 0
                                    

HAPPY READING

###

Surat tidak jelas darimu saja aku terima dengan baik apalagi perasaanmu pasti ku terima dengan baik

Saat salvia telah sampai dikelas nya, dia bertemu dengan sintia tapi dia tidak melihat keberadaan aurel dan risma padahal tas mereka berdua sudah ada disana

"sal lu gak papa kan??" tanya sintia khawatir

"emang muka gue keliatan kenapa-napa??"

Bukannya menjawab pertanyaan sintia salvia malah bertanya balik

"diluar lo tegar sal, tapi gue tau kalo didalem hati terdalam lo itu, pasti lo pengen banget ngamuk terus nangis sampe pagi, lo bisa boongin risma atau gak aurel tapi lo gak bisa boongin gue sal, karna apa?? Karena gue juga pernah ngerasain itu"

Ya benar yang dikatakan Sintia, Salvia tidak dapat menyembunyikan rasa sakit hatinya karena Sintia sendiri juga pernah merasakan itu

Salvia melihat keadaan kelas yang memang hanya ada mereka berdua saja

Tidak lama kemudian "hiks..l-lo bener sin g-gue gak kuat hiks.. gue gak bisa nahan sesak di hati gue kalo liat mereka rasanya gue pengen nembak arkan aja gitu sin hiks..hiks"

Tangis salvia langsung pecah tidak terkendali lagi biar saja jika nanti ada yang melihatnya menangis seperti ini

"stt.. hey dengerin gue kalo lo pengen arkan deket sama lo atau bahkan jadian sama lo, lo gak harus korbanin harga diri lo kok, kalo emang arkan ditakdirin tuhan untuk hidup bersama lo pasti kalian bakalan bersatu kok sesulit apapun rintangannya, inget sal tuhan punya skenario sendiri yang tidak pernah disangka hambanya, terus berjuang jangan kaya gue nyerah ditengah jalan"

salvia terperangah oleh kata-kata yang terlontar dari mulut sintia

"iya makasih ya sin udah ngertiin gue, makasihhh banget" mereka berdua berpelukkan

Salvia benar-benar bersyukur karena tuhan mempertemukan dirinya dengan manusia seperti Sintia

Walaupun mereka berdua dulu menyukai cowok yang sama tapi, itu tidak merusak persahabatan yang mereka jalin

Dan Sintia dengan ikhlas mendukung agar Salvia bisa meluluhkan hati beku Arkan

"hey sal kenapa mata lo sembab gitu??" pas sekali saat bel masuk berbunyi risma dan aurel datang

"gak kok gapapa"

Salvia tersenyum sambil melirik sintia seraya memberi kode untuk tidak memberi tahu pada aurel dan risma.

Tidak lama kemudian datanglah guru Sosial pak tio dan pelajaran pun dimulai

***

Saat bel istirahat pertama berbunyi, salvia tidak berniat ke kantin tapi dia ingin jalan-jalan disekitar sekolah ini saja.

Salvia berjalan sambil bersenandung kecil berusaha menyembunyikan luka parah dihatinya dia ingin ke taman belakang sekolah ini, itu memang sudah menjadi rutinitas salvia saat suntuk

Saat dia ingin duduk dibangku taman di melihat ada sebuah box berwarna orange, warna favoritnya dan disana juga terdapat tulisan rapih benar-benar rapih, salvia tahu pasti yang menulis ini adalah cewek karena yang dia tahu tulisan cowok tidak mungkin sebagus ini

To: salvia agneta laurinda
Bukanya dirumah aja jangan pamer

Dahi salvia berkerut 'surat dari siapa ini??' tanya nya dalam hati

Salvia memutar-mutarkan kotak ini sambil terus berpikir siapa yang meletakkan barang tersebut disini

"hidup gue kok jadi penuh misteri gini sih??"

Salvia mengacak-ngacak rambutnya frustasi hingga beberapa siswa yang melintas melihat salvia dengan pandangan yang sulit diartikan

Saat dirasa moodnya sudah membaik salviapun kembali ke kelasnya jam istirahat pun tinggal 10 menit lagi usai

Entah itu mood nya membaik atau merasa malu, hanya salvia dan tuhan yang tau

"kebiasaan deh kalo pas istirahat pasti ngilang mulu, kaya tuyul lo" cibir risma karna jengah dengan sikap sahabatnya

"hmm palingan salvia ngelamunin mantan lo risma" kata aurel menggidikkan bahu

"apaan si kalia-" omongan salvia terputus karna teriakkan menggelegar aurel

"SALVIAA ITU TULISAN DISURAT LO KAYA TULISAN ARKAN!! IYA KAN RISMA ??" teriak aurel memekakkan telinga orang yang mendengarnya

Salvia langsung terdiam mematung

'apa benar surat ini dari arkan??' pikir salvia dalam hati

"tuh kan ngelamun lagi kan" kata risma

"Ini anak sirik kali ya sama Salvia karena dia udah bisa dikit-dikit ngeluluhin hati Arkan" Kata Aurel sengit

"Arkan mulu lo makan temen??" Balas Risna tak kalah sengitnya

Salvia sebal dengan tingkah kedua sahabatnya itu, dia pun langsung saja duduk ketempatnya sebelum guru mata pelajarannya datang.

Pertengkaran Aurel dan Risma belum mereda juga, malahan bertambah panas

Sampai-sampai teriakkan Miss.Evelyn mengintrupsi mereka berdua

"Hey kalian?? Kalau mau bertengkar di tengah lapangan sana!! Ini kelas bukan tempat bertengkar!!" bentak Miss.Evelyn

"Sorry Miss"

Aurel dan Risma pun meminta maaf, setelah itu pelajaran pun dimulai

Saat jam pelajaran bahasa inggris dimulai salvia benar-benar tidak dapat fokus mendengarkan ocehan MISS.EVELYN pikirannya benar-benar terpusat pada satu titik yaitu surat yang tadi ia temukan ditaman belakang sekolah.

Untung saja pelajaran MISS.EVELYN hanya berlangsung selama 30 menit selepas itu MISS.EVELYN memberitahu bahwa akan ada rapat dadakan mengenai PENSI anak kelas 12 dan anak-anak juga dibebaskan melakukan kegiatan apapun selama itu tidak melanggar tata tertib dan tidak keluar lingkungan sekolah

Salvia merasa lega akan hal itu, dia ingin sekali membuka surat itu tapi dia takut karena rasa penasarannya lebih besar dibanding rasa takut salvia memutuskan untuk membukanya

To: Salvia Agneta Laurinda

From: ASA

Dear salvi,via,agnet,neta,lauri,rinda. Mungkin sebentar lagi nama lo akan gue ubah atau bahkan gue tambahin

-asa

Singkat dan penuh ambigu

Salvia sudah membaca ulang surat tersebut sebanyak 10 kali, tapi sampai sekarang dia tidak tahu maksudnya

Tapi dia juga senang karena arkan memberikannya surat, ya walaupun isinya tidak jelas dan juga kata-katanya tidak sebanyak kamus bahasa inggris yang 549 milyar salvia tetap merasa senang tapi bayangan peristiwa tadi pagi membuat senyum salvia pudar

Apa sebenarnya tujuan Arkan mengirimkan salvia surat seperti itu??

Kenapa dia tidak langsung berbicara saja??

Salvia takut perbuatan Arkan itu akan memperburuk image nya karena, seperti yang kalian ketahui image salvia sudah rusak karena Selly

Jujur, sebenarnya Salvia sangatlah senang mendapatkan surat dari Arkan.

Walaupun kata-katanya tidak dimengerti yang penting Arkanlah yang menulis surat itu

"Arkan gue harap ini bukan pertanda buruk ya, gue harap ini adalah sebuah tanda kalo suatu saat nanti sikap lo ke gue bakalan berubah" Salvia bergumam pelan

###

Dont Forget To Vote And Comments

Next Part

Detrás De Ti (C O M P L E T E )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang