25. Arkan..

238 22 0
                                    

Happy Reading

###

Saat kau disini tenang rasanya tapi, disaat bersamaan pula aku merasa kalau ini hanya terjadi dalam sekejab. Dan nyatanya benar bukan??

Begitulah arkan, walaupun dia sangat singkat dalam bicara tetapi sekalinya dia bicara itu akan membuat lawannya tak bisa berkata lagi akibat ocehan pedasnya

Saat keempat sahabat tersebut sedang berbincang-bincang tiba-tiba Cesil menghampiri mereka

“ini semua gara-gara lo!!!” tuduh cesil pada salvia, dahi salvia berkerut maksudnya apa coba menuduh dirinya tanpa disertai bukti yang jelas

Memang dia selingkuhannya arkan??

Arkan saja tidak pernah menganggapnya ada

“eh toak tahu bulet lebih baik lo diem deh!!!” bentak aurel tidak tahan dengan ocehan cesil yang selalu menyudutkan sahabatnya

“Apaan si loh gue cantik gini diibaratin sama toak tahu bulet, badan lo tuh bulet kaya tahu !!!” terjadilah pertengkaran antara aurel dan cesil

“risma lo kenapa diem aja hah!! Sahabat kita di cecer abis sama makhluk urdu ini dan lo masih bisa diem aja???”

Sintia juga tidak mau kalah dia juga ikut andil dalam membela sahabatnya

"Eh lo gak usah nuduh Salvia sembarangan dong, Arkan aja gak pernah anggap dia ada, kenapa lo bisa nuduh dia kaya gitu??"

Risma akhirnya angkat suara

Tapi, perkataan Risma barusan sangat menohok hati Salvia, kenapa dia tak pernah sadar bahwa Arkan tidak pernah melihatnya

"noh liat reaksi orang yang lo bilang SAHABAT" Kata Cesil dengan nada sinisnya

Risma baru menyadari bahwa perkataannya telah menyakiti hati salvia

"Sal ma-"

“kalian udah dong jangan berantem gini kita jadi pusat perhatian” Salvia melerai sekaligus memotong ucapan Risma

"Udah Ris, gue gak apa-apa" Salvia tersenyum walaupun hatinya tercabik-cabik

Tapi bukannya berhenti justru pertengkaran itu malah makin menjadi

“guys please stop, stop gue bil-“ omongan salvia terputus karna ponselnya tiba-tiba berdering

“halo ma”

“i-iya salvia masih disekolah”

“apa?? P-papa k-kecelakaan??”

Salvia langsung menjatuhkan ponselnya ke lantai, dia terkejut bukan main, dia terhuyung ke lantai dan jatuh bersama ponselnya juga, dia menangis sangat deras kali ini, sahabat salvia yang melihat itu langsung menghampirinya dan bertanya kenapa dia tiba-tiba menangis seperti itu.

Sintia yang melihat ponsel salvia masih menyala dan telepon nya masih terhubung pun langsung segera mengambilnya

“halo tante ini sintia, salvianya nangis”

"..."

“r-rumah sakit sehat sejahtera?? Itukan di indo??”

"..."

“oh iya nanti saya akan beritahu salvia”

Sambungan itupun langsung terputus

“rumah sakit sehat sejahtera sal, maksudnya apa si gue gak ngerti??”

Tanpa menjawab pertanyaan sintia salvia langsung merebut ponselnya dan langsung berlari ke kelasnya untuk mengambil tas dan dia tidak lupa menitipkan pesan pada ketua kelasnya bahwa dia sedang ada urusan, setelah itu dia langsung menyetop taksi untuk pergi ke rumah sakit itu

Detrás De Ti (C O M P L E T E )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang